HIKMAT, PENGERTIAN, AKAL BUDI dan DISCERNMENT SPIRIT
Hikmat untuk mengetahui tanda jaman, keadaan disekitar, lebih berwaspada dan berjaga-jaga. Dengan mengetahui hal-hal ini justru BUKAN membuat kita semakin hidup dalam ketakutan akan dunia, tapi hidup semakin intim dengan Tuhan dan takut akan Allah.
Banyak yang berkata, buat apa baca-baca hal-hal yang ada di dunia saat ini ? Hanya mau menakut-nakuti saja ? Itulah gunanya hikmat dan perolehlah hikmat !!! Respon harus benar ! Apakah dengan adanya kejadian disekitar kita, lalu kita sebagai anak Tuhan harus menutup mata dan dibodohi dengan keadaan sekitar tanpa tau apa yang harus kita persiapkan ? Karena semua semakin tergenapi…
Saat mendung tandanya mau hujan, saat keadaan seperti ini, apakah kita mau terus santai-santai saja.. atau kita malah berusaha memenangkan keluarga dan teman-teman kita yang terkasih agar semua ada dalam jalurnya Tuhan ? Dengan mengetahui keadaan disekitar dan membahas hal-hal tersebut bukan berarti meragukan kuasa Tuhan dan tidak percaya akan kebesaran Tuhan… tapi kita bersama dengan Tuhan semakin erat dan berjaga-jaga senantiasa… proteksi keluarga kita dengan doa, pujian, penyembahan, baca Alkitab dan Mazmur 91. Hikmat itu memang tidak mudah didapat…
Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian. Amsal 4:5,7
Amsal 9:10 (TB) Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Amsal 8:11-14 (TB) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
Hikmat adalah kemampuan untuk melihat kebenaran seperti Allah melihatnya.
Menjadi bijak adalah suatu pilihan, bukan sesuatu yang otomatis. Ada orang yang berasumsi bahwa ketika rambut mereka sudah ubanan, hikmat akan datang dengan sendirinya. Itu adalah mitos. Ada orang yang lebih tua yang bijak, namun itu adalah karena mereka melewatkan bertahun-tahun hidup bersama Allah.
Hikmat adalah sesuatu yang Anda kejar dengan aktif; bukan semata-mata hasil dari melewatkan waktu bertahun-tahun dengan makan, tidur, bernafas. Ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh hikmat termasuk membangun standar Allah kedalam hidup Anda agar Anda menghormati- Nya dalam segala yang Anda perbuat.
Jika demikian, bagaimanakah caranya memperoleh hikmat ?
1.Lakukanlah apa yang sedang Anda kerjakan sekarang ini; pelajarilah Firman Allah !
Kitab Amsal adalah tempat yang baik untuk memulainya, namun seluruh Alkitab mengajar Anda tentang hikmat yang kudus. Bacalah Alkitab Anda; belajarlah dari kebenaran (maupun kesalahan) tokoh-tokoh Alkitab yang Anda baca.
2. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan. Allah tidak terintimidasi oleh pertanyaan Anda; Ia menyambutnya jika Anda bertanya dengan rendah hati, karena ingin mengenal Dia.
3. Milikilah sikap yang mau untuk diajar atau mudah diajar. Jangan terlalu sensitif ketika seseorang menyampaikan keprihatinannya terhadap Anda. Dengarkanlah umpan balik mereka untuk melihat apakah Allah mengajar Anda pelajaran yang berharga lewat kata-kata mereka. Kita semua suka dipuji; tak seorangpun suka dikritik, namun hasil akhirnya adalah – HIKMAT – layak dijalani. Seperti kata Salomo, “walaupun Anda harus mengorbankan segala yang Anda miliki, perolehlah pengertian”.
Arah hidup Anda merupakan hasil dari pilihan-pilihan yang Anda buat !
Pilihlah untuk mengejar hikmat; kejarlah dengan sekuat tenaga, dan berpeganglah padanya. Itu akan memperkaya hidup Anda!
Setelah memperoleh Hikmat dan pengertian, maka mintalah kepada Tuhan, Karunia “Membedakan roh” atau “Discernment Spirit”. Kata Yunani untuk karunia penegasan adalah Diakrisis. Kata tersebut menggambarkan karunia mampu membedakan, membedakan mana yang benar dan palsu, menilai seseorang, pandai membuat pernyataan, mengetahui situasi, atau peka terhadap lingkungan. Dalam Perjanjian Baru menggambarkan kemampuan untuk membedakan antara roh seperti dalam 1 Korintus 12:10, dan untuk membedakan yang baik dan yang jahat seperti dalam Ibrani 5:14.
Roh Kudus memberikan karunia membedakan ini untuk memungkinkan orang-orang Kristen dengan jelas mengenali dan membedakan roh antara pengaruh Allah, Iblis, dunia, dan daging dalam situasi tertentu. Gereja perlu orang-orang dengan karunia ini untuk memperingatkan orang-orang percaya di saat bahaya atau menjaga mereka dari penyesatan oleh ajaran palsu, nabi palsu, pengertian palsu dsb. Lihat juga I Korintus 12:10, Kisah Para Rasul 5: 3-6; 16:16-18; 1 Yohanes 4:1.
Amsal 14:33 (TB) Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
Amsal 24:7, 12-14 (TB) Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.
Kalau engkau berkata: “Sungguh, kami tidak tahu hal itu!” Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya?
Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.
Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.
0 komentar:
Posting Komentar