Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Markus 16:15-16)

Kesaksian

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kis. 1:8

Berita Dan Peringatan

Dalam Topik ini, kita akan Mengetahui Tentang Berita Rohani yang sedang terjadi.

Akhir Zaman

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Markus 13:33

Doa

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga , tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6

Renungan Harian

Seringkali Kita ketika sedang Mengalami Suatu masalah, Kita Sering lupa kepada Tuhan, Kita sering lupa kalau kita Memberikan Masalah kita kepada Tuhan Yesus, Ia akan Menolong Kita.

Selasa, 04 Agustus 2015

MEREKA YANG BERSAMA-SAMA DENGAN DIA JUGA AKAN MENANG - WAHYU 17:14 (Bag. 2)

mountain-road Copy3. JALAN PEMBENARAN YANG GANDA

[AkhirZaman.org] 
Mari kita menganalisa 1 Yohanes 2:1. Kita akan menyederhanakan sesuai dengan kebutuhan kita. “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk seluruh dunia” (1 Yoh 2:1, 2).






Supaya menjadi mudah, kita bagi ayat-ayat ini menjadi dua bagian:
a). Supaya kamu jangan berbuat dosa
b). Namun jika seorang berbuat dosa, ada pendamaian untuk segala dosa kita melalui Yesus Kristus.

Jelas sekali bahwa titik berat tulisan Yohanes di atas adalah bagian (a), yaitu “jangan berbuat dosa.” Ini adalah sama dengan seruan Yesus dan rasul-rasul lainnya supaya “kita jadi kudus.” Di pelajaran sebelumnya kita lupa menyinggung bahwa ayat-ayat yang kita kutip dari Perjanjian Baru yang menyerukan supaya “kita jadi kudus,” merupakan ayat-ayat pokok yang membuka masing-masing surat yang ditulis. Dengan begitu Roh Suci dalam pekerjaan ilhamNya sangat menekankan keadaan kesucian kerajaan Allah dan perlunya kita menjadi suci apabila kita mau mewarisi kerajaan tersebut.
Kita bersyukur kepada Roh Penghibur bahwa dalam ilhamNya tidak dilupakan kemungkinannya kita dikalahkan iblis dan jatuh dalam dosa. Dalam hal itu, kita punya Pengantara pada Bapa, yang menjadi pendamaian untuk segala dosa kita.

Karena kita semua masih berada dalam posisi yang belum mempunyai iman yang sempurna sehingga masih saja dikalahkan oleh iblis, kita hidup dalam ketergantungan pada bagian (b) ayat di atas. Memang bagian (b) merupakan anugerah Allah yang sudah disediakan bagi kita dalam perjuangan kita sepanjang hidup ini. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa titik berat pesan Yohanes adalah bagian (a).

Ada perbedaan di antara orang-orang percaya pada masa yang lalu dengan orang percaya yang bakal hidup untuk melihat Yesus di awan-awan saat kedatanganNya kedua kali. Bagi orang percaya yang menghadapi kematian sebelum Yesus datang, jaminan Tuhan yang terungkap dalam bagian (b) merupakan jaminan yang cukup. Artinya, orang percaya yang tidak bimbang bahwa kematian Yesus adalah cukup untuk menutupi segala dosanya, sehingga dirinya dibenarkan untuk berdiri di hadapan Allah sebagai orang yang suci, akan dianggap suci dan diberi hak untuk mewarisi kerajaan Allah. Kalaupun orang yang mati itu selama hidupnya belum menjadi suci atau tanpa cacat, imannya di dalam pendamaian Yesus Kristus akan membuatnya suci di hadapan Allah. Ini dapat terjadi sebab Perantara kita masih ada pada Bapa dan pintu kasihan masih terbuka.

Lain halnya dengan orang percaya yang akan hidup untuk melihat Yesus datang di awan-awan. Pada waktu itu Perantara kita sudah meninggalkan Bait Suci di surga dan pintu kasihan sudah ditutup. Maka bagian (a) harus berlaku bagi orang-orang percaya ini. Mereka sudah harus menjadi suci dan tidak jatuh ke dalam dosa lagi.

Bagaimana bagian (a) dapat terjadi? Sebagaimana kita dibenarkan melalui jalur bagian (b) oleh karena iman, maka kita akan disempurnakan melalui jalur bagian (a) juga oleh karena iman. Inilah jalan pembenaran ganda yang disediakan oleh Yesus melalui kematian dan kebangkitanNya. Yang mati sebelum Yesus datang akan dijamin keselamatannya oleh iman pada Yesus Kristus, dan yang hidup untuk melihat Yesus datang juga akan dijamin keselamatannya oleh iman pada Yesus Kristus.

Kedua jalur itu, (a) dan (b), merupakan pemberian Allah kepada tiap orang yang menaruh percaya. Dengan begitu jalan keselamatan bagi manusia sepanjang zaman adalah sama—iman bagi Adam dan Hawa, iman bagi Abraham, iman bagi bangsa Israel, dan iman bagi seluruh manusia setelah kebangkitanNya. PemberianNya juga sama—kebenaran bagi Adam dan Hawa, kebenaran bagi Abraham, kebenaran bagi bangsa Israel yang percaya, dan kebenaran bagi seluruh manusia setelah kebangkitanNya.

Bedanya hanyalah satu, yaitu pada tingkat pembenarannya. Kalau yang mati sebelum Yesus datang berada di bawah hujan awal, sedangkan yang hidup untuk melihat Yesus datang akan berada di bawah kuasa hujan akhir.

Kelengkapan kecurahan Roh Suci pada masa hujan akhir inilah yang akan membekali umat Allah yang terakhir dengan kekuatan untuk menghadapi setan setelah pintu kasihan ditutup dan Yesus meninggalkan Bait Suci yang di surga.

Konsep-konsep (a) dan (b) sebenarnya tercemin dalam upacara-upacara harian dan tahunan (Imamat 16) yang dikerjakan sehubungan dengan Bait Suci pada zaman Israel.

(a) yang meminta “kita jangan berbuat dosa” tercermin dalam upacara tahunan, yaitu hari Grafirat.

(b) yang membuka jalan pendamaian bagi yang berbuat dosa tercermin dalam upacara harian.
Tidak ada legalisme (dibenarkan oleh perbuatan kita) dalam (a) maupun (b). Semua didasarkan iman pada Yesus Kristus, sebab pembenaran hanyalah terjadi oleh iman, dan merupakan suatu pemberian yang cuma-cuma dari Allah.

4. IMAN ABRAHAM

Kita akan mempelajari iman Abraham agar supaya kita boleh lebih mengerti bagaimana proses pembenaran itu terjadi dan kita menerima Roh yang dijanjikan itu. “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu” (Gal. 3:14).

Kata-kata yang di atas sulit sekali untuk dimengerti dan diserap pesannya. Tetapi nampaknya di dalam kata-kata ini tersembunyi rahasia penerimaan Roh hujan akhir yang sudah begitu lama didoakan oleh umat Tuhan sedunia.

Kita akan membagi ayat itu dalam tiga bagian:

1. Yesus Kristus telah membuat ini; artinya Yesuslah yang melakukan semua, bukan kita.

2. Berkat Abraham disampaikan kepada kita yang berada di dalam Yesus.

3. Oleh iman, kita akan menerima Roh (hujan akhir) yang telah dijanjikan.

Kita dapat mengerti bagian (1). Kita juga dapat mengerti bagian (2), walaupun mempraktekkan dan menghidupkan iman itulah yang menjadi persoalan kita. Oleh sebab itu, kita akan mencari arti bagian yang kedua. Apabila kita mengerti apa yang disebut “berkat Abraham,” mungkin kita memperoleh jalan bagaimana menghidupkan “iman” kita.

5. BERKAT ABRAHAM

“Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran” (Roma 4:19-22).

Kita memperoleh keterangan bahwa “berkat Abraham” yang dimaksud menyangkut pemberian Ishak oleh Allah kepadanya. Sekarang kita akan mengikuti bagaimana jalan “iman” Abraham yang dikatakan “tidak menjadi lemah” sehingga “hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran” dan membuatnya menerima “berkat” itu dari Allah.

Kejadian 15:3-5 Abraham tidak mempunyai keturunan. Ia mempunyai seorang hamba yang bernama Eliezer yang ia anggap sebagai ahli warisnya. Tetapi Tuhan tidak sependapat dengan Abraham. Tuhan berkata bahwa ia akan mempunyai seorang anak sendiri yang akan menjadi ahli warisnya dan bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang di langit.

Kejadian 16:1,2, “Tetapi Sarai, istri Abraham, tidak beranak. Maka atas usul Sarai, yang berkata bahwa Tuhan tidak akan memberikannya seorang anak, Abraham menggenapi janji Allah dengan caranya sendiri. Ia mengambil Hagar, seorang hamba perempuan Sarai.”

Kejadian 16:16. Abraham berumur 86 pada waktu Hagar melahirkan Ismael.

Kejadian 17:1,2. Ketika Abraham berumur 99 tahun, Tuhan menampakkan diri kepadanya. Firman Allah adalah supaya Abraham hidup di hadapan Allah dengan tidak bercela. (Jadilah suci/kudus). Allah mengulangi janjiNya kepada Abraham bahwa Ia akan memberi Abraham keturunan yang banyak.

Kejadian 17:15-19. Nama istri Abraham, Sarai, diubah menjadi Sara, sebab Allah akan menjadikannya ibu bangsa-bangsa. Abraham tertawa. Ia berkata di dalam hatinya, “Mungkinkah Sara, yang telah berumur 90 tahun melahirkan seorang anak?” Abraham mengusulkan kepada Tuhan supaya Ismael saja diterima dan diberkati. Tuhan berkata, “Tidak.” Sara akan melahirkan anak yang akan dinamai Ishak. Tuhan akan menggenapi perjanjianNya dengan dia.

Kejadian 18:10-15. Tuhan menampakkan diri lagi kepada Abraham dan menegaskan bahwa tahun depan Ia akan kembali lagi untuk menemui Abraham, dan pada waktu itu istrinya, Sara,
akan melahirkan seorang anak laki-laki. Mendengar itu, Sara yang sudah mati haid, tertawa. Ia tidak percaya bahwa dirinya akan dapat mempunyai seorang anak. Tuhan bertanya kepada Abraham mengapa Sara tertawa, lalu Tuhan menegaskan bahwa tidak ada satu perkara yang mustahil bagi Tuhan. Tahun depan, pada saat yang ditetapkan, Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.

Kejadian 21:1-3, 5. Tuhan memperhatikan Sara seperti yang telah dikatakanNya, maka mengandunglah Sara dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya. “Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.”

Kita melihat bahwa Abraham tidak segera mempercayai apa yang dijanjikan Tuhan kepadanya. Abraham mengira bahwa janji Tuhan itu baru dapat digenapi dengan bantuan dari pihaknya sendiri. Apa yang dikatakan Allah ia artikan melalui akal manusia. Karena istrinya sudah tua dan mati haid, Abraham berpikir bahwa anak dari dirinya harus dilahirkan melalui seorang wanita yang masih dapat melahirkan. Itulah sebabnya ia mengambil Hagar, hamba Sarai. Tetapi Tuhan tidak bermaksud begitu. Tuhan hendak melakukan sesuatu yang sudah nyata-nyata mustahil bagi pikiran manusia, agar manusia boleh melihat bahwa Tuhan adalah Allah dan tiada allah yang lain. Tuhan menghendaki agar manusia menaruh iman kepadaNya.

forecast-english CopyIsmael dilahirkan pada waktu Abraham berumur 86 tahun. Karena ketidakpercayaan Abraham, Tuhan berdiam diri selama kurang lebih 15 tahun sebelum Ia menampakkan diri kepada Abraham dan mengulang janjiNya tentang kelahiran anak dari Sarai. Tetapi Abraham masih belum mau percaya. Ia tertawa di dalam hatinya, lalu mengusulkan kepada Tuhan agar Ismael, yang sudah lahir, diakui sebagai anak yang dijanjikan itu. Tetapi Tuhan tidak menghendaki hal itu. Tuhan berseru kepada Abraham supaya hidup dengan tidak bercela di hadapanNya—artinya, Abraham diminta supaya percaya. Tuhan meminta agar nama Sarai diubah menjadi Sara yang berarti ia akan menjadi ibu dari banyak bangsa. Abraham mulai menurut dan mengganti nama Sarai menjadi Sara. Tetapi Abraham terganggu imannya karena Sara tertawa dan berkata bahwa ia telah mati haid dan tidak mungkin dapat mengandung seorang anak lagi. Ini merupakan bisikan-bisikan dari setan yang membuat hamba Allah meragukan janji Allah. Selama ada keragu-raguan dari pihak manusia, Allah tidak dapat bekerja sebab manusianya sendiri belum memilih dengan kuasa memilihnya untuk berpihak kepada Tuhan.

Oleh sebab itu, Tuhan bertanya kepada Abraham mengapa Sara tertawa. Lalu Tuhan menegaskan kepada Abraham bahwa tidak ada suatu perkara yang mustahil bagi Tuhan. Sara sendiri ditanya mengapa ia tertawa. Sara menyangkal dan menjawab bahwa ia tidak tertawa. Tetapi Tuhan dengan tegas berkata bahwa ia memang tertawa. Begitulah jalan peperangan di antara Tuhan dan setan dalam memperebutkan iman manusia. Tuhan menginginkan agar umatNya secara bersama-sama mempercayai janji-janjiNya, supaya Ia dapat bekerja menggenapi janji-janjiNya itu.

Akhirnya, pada saat “imannya [Abraham] tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup,” dan Abraham “penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan,” maka “hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran,” dan Allah menggenapi janjiNya.

Maka terjawablah sudah apa yang kita baca dalam Galatia 3:14 yang kita beri nomor, yaitu “supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain.”

Tuhan menghadapkan kepada kita suatu tuntutan yang tinggi sebagaimana Ia kepada Abraham. Tuhan meminta agar supaya kita “MENJADI KUDUS, SEBAGAIMANA ALLAH ITU KUDUS ADANYA.” Tuntutan ini adalah mustahil bagi manusia yang berdosa. Sama halnya dengan janji Allah kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai anak dari Sara. Tuhan memang menghadapkan sesuatu yang mustahil menurut pandangan manusia. Tetapi Ia ingin agar manusia menyadari bahwa bagi Allah tidak ada suatu perkara yang mustahil. Tuhan menghendaki manusia tunduk kepadaNya. Tuhan menghendaki manusia merendahkan diri di hadapanNya. Tuhan mau agar manusia mengakui kebesaranNya.

6. KEGENAPANNYA

Cerita Abraham, Sara, dan kelahiran Ismael dan Ishak mempunyai kegenapan di dalam bangsa Israel dan sidang Allah di akhir zaman. Galatia 4:21-26 berkata demikian: “Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat? Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji”.

Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar-- Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.”

Apa artinya dengan kata-kata yang dapat kita mengerti? Bangsa Israel (Yahudi) yang mempunyai ibukota Yerusalem yang berada di tanah Palestina diumpamakan dengan Hagar beserta anak-anaknya. Mereka hidup menurut kekuatan daging. Mereka mengikuti Sepuluh Perintah yang diberikan kepada mereka di gunung Sinai dengan kekuatan kemanusiaan mereka.

Rasul Paulus berkata, “Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan” (Roma 9:31, 32).

Israel menolak Yesus. Oleh sebab itu, mereka tetap tinggal di dalam perhambaan dosa dan permintaan supaya mereka menjadi kudus seperti Tuhan itu kudus adanya, tidak pernah digenapi. Yerusalem yang ada di Palestina dan bangsa Israel (yang dulu maupun yang sekarang) tidak menggenapi janji Allah. Mereka diumpamakan dengan Hagar yang hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.

7. GEREJA ALLAH

Kepada sidang yang terakhir dinyatakan kembali hukum-hukum Tuhan sebagaimana pada zaman sidang yang pertama. Sidang yang terakhir diharapkan dapat menggenapi rencana Allah. Oleh sebab itu, kita membaca di dalam Wahyu 14:12 bahwa benih perempuan yang terakhir yang akan diserang oleh setan yang disebut “orang-orang kudus” dikenal sebagai orang-orang “yang menuruti hukum-hukum Allah dan beriman kepada Yesus.”

Inilah anak-anak yang lahir menurut janji Allah sendiri. Inilah orang-orang yang akan dimerdekakan dari perhambaan dosa oleh Tuhan sendiri menurut janjiNya. Inilah orang-orang yang akan menerima “berkat Abraham” di dalam Yesus Kristus. Inilah orang-orang yang oleh iman menerima Roh Kudus saat hujan akhir. Inilah orang-orang yang ibunya Yerusalem Baru (Yerusalem rohani). Inilah kelompok orang percaya yang sudah disucikan oleh Allah sendiri, yang dimeteraikan dengan nama Allah, nama Yesus, dan nama kota Yerusalem Baru di dahi mereka.

Inilah orang-orang yang dilambangkan dengan bilangan 144.000 yang menjadi lambang ukuran-ukuran kota Yerusalem Baru. Inilah mereka yang tiada didapati dusta di dalam mulut mereka dan yang tidak bercela dan berkerut. Inilah orang-orang yang menggenapi rencana penebusan Yesus, yang sudah mencari dan memulihkan apa yang sudah hilang. Inilah orang-orang yang menjadi keturunan Adam yang kedua melalui iman mereka. Inilah orang-orang yang tahan melihat Yesus menampakkan diriNya beserta segala malaikat-malaikat surga dalam segala kemuliaan surga.

Saudara-saudara di dalam sidang Allah yang terakhir, apakah kita masih menertawakan janji Allah seperti Abraham dan Sara? Apakah kita masih belum yakin bahwa Tuhan dapat menciptakan yang kudus dari yang kotor? Selama kita “tertawa”, kita tidak akan menerima kecurahan Roh yang sudah dijanjikan kepada kita dan yang sudah begitu lama kita doakan bersama. Yang diperlukan saat ini adalah IMAN. Biarlah kita berhenti menggunakan pikiran kita sendiri dalam menghadapi perkara-perkara Allah!

Jesus Bless You

MEREKA YANG BERSAMA-SAMA DENGAN DIA JUGA AKAN MENANG - WAHYU 17:14 (Bag. 1)

valorous-mountain-hd Copy1. SATU KETENTUAN DARI ALLAH SENDIRI
  Melalui kebenaran-kebenaran yang ditampilkan oleh kaabah (bait suci), sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia yang najis hanya dapat dipertemukan dengan Allah yang suci melalui perantaraan Yesus. 

Selama Yesus berada di kaabah surga dan bertindak sebagai Pengantara kita, segala doa yang kita panjatkan dengan disertai iman untuk pengampunan segala dosa-dosa kita akan diterima. Tetapi Yesus tidak akan tinggal di dalam kaabah surga untuk selama-lamanya. Supaya Ia dapat kembali ke dunia, Ia harus meninggalkan kaabah surga. Apa yang terjadi pada waktu Yesus meninggalkan kaabah surga dan bagaimana dengan kita? Dua hal ini tidak dapat kita simpulkan dengan pikiran kita sendiri. Hanya Tuhan yang dapat menjelaskan perkara-perkara ini melalui firmanNya.

“Dan bait suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasaNya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.” (Wahyu 15:8).

Perantara di antara manusia dan Allah sudah meninggalkan kaabah surga (nanti saat sebelum kedatanganNya kedua kali). Kaabah sudah selesai dibersihkan dari dosa-dosa manusia sepanjang zaman (nanti). Namun sekarang kaabah itu dipenuhi dengan kemuliaan dan kuasa Allah. Seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu. Doa-doa kita untuk pengampunan dosa tidak dapat lagi diterima (nanti) pada saat Yesus telah meninggalkan bait suci sorga dan tidak lagi menjadi perantara kita!

“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar.” (Wahyu 22:11).

Setelah Yesus menyelesaikan pekerjaanNya di kaabah sorga dan keluar dari sana, maka yang pada saat itu masih melanggar hukum-hukum Tuhan, ia akan terus melanggar. Tidak ada lagi titik balik. Segalanya sudah ditentukan.

“Barangsiapa… benar, … ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa… kudus, … ia terus menguduskan dirinya.” (Wahyu 22:11).

Sementara itu umat Allah mencapai kesempurnaan tabiat. Mereka akan memantulkan peta Kristus. “Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.” (Wahyu 14:5). Mereka siap untuk bertemu dengan Yesus. Ini merupakan SATU KETENTUAN DARI ALLAH SENDIRI. Yang hendak bertemu dengan Yesus, harus bersedia menempuh jalan IMAN yang menuju pembenaran dan penyucian oleh kuasaNya sendiri.

2. TUNTUTAN ALLAH YANG TINGGI

Apa yang dituntut oleh Allah dari kita bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Kita merasa terkejut karena kita terbenam di dalam jalan pikiran kita sendiri, dan kita terpisah dari kebenaran firmanNya. Pada mula pertama, Yesus (Firman) menciptakan manusia dalam keadaan sempurna tanpa cela. Bumi dipenuhi dengan hidup tanpa bayang kelayuan. Tetapi semua yang indah itu sudah hilang karena manusia memilih untuk tidak menurut firman Tuhan. Karena itulah Pencipta itu datang ke dunia.

“Untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:10). Bukanlah kita yang akan memulihkan kembali apa yang sudah hilang itu. Seringkali kita merasa diri kita begitu besar dan penting, sehingga kita mengira bahwa kitalah yang akan mengembalikan diri kita kepada keadaan Adam sebelum kejatuhannya. Bukan begitu! Yesus, sebagai Khalik, telah kehilangan ciptaanNya. Itulah sebabnya Ia datang untuk memulihkan kembali apa yang sudah hilang itu. Manusia yang tadinya tidak percaya, diajak dan dihimbau supaya mau percaya kepada firman Yesus dan bertindak selaras dengan itu. Hanya itu saja bagiannya, yaitu untuk mau percaya kepada Yesus. Yang lain adalah pekerjaan Yesus sendiri.

Kita tidak perlu merasa heran apabila Tuhan berseru kepada kita seperti yang kita baca di Imamat 11:45, “Jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.” Kita tidak perlu merasa terkejut, sebab apa yang diminta oleh Yesus adalah begitu pada mula pertama. Di dalam kerajaan Kristus tidak ada satupun yang berupa kejahatan, penipuan, atau bentuk dosa lainnya. Sesudah dunia dan manusia keluar dari tangan Penciptanya, dunia dan manusia itu terhitung dalam bilangan kerajaan Allah semesta. Tetapi dosa menyusup ke dalam dunia ini. Oleh sebab itu dunia dikeluarkan dari perserikatan kerajaan Allah semesta. Dunia menjadi kerajaan iblis.

Tetapi keadaan itu tidak dibiarkan oleh Kristus. Ia datang untuk merebut kembali bagian kerajaanNya yang sudah jatuh ke dalam tangan setan. Tiap kali Ia umumkan niatNya untuk mendirikan kerajaanNya kembali, Ia berseru: “Lakukan segala perintahKu dan jadilah kudus bagi Allahmu.” (Bil. 15:40).

mountain-252a CopySeruan Yesus kepada manusia untuk menjadi kudus sebagaimana Dirinya itu kudus tidak hanya berlaku bagi satu dua generasi sebelum kedatanganNya yang pertama kali yang disusul oleh kematianNya dan kebangkitanNya, tetapi juga untuk generasi-generasi yang berikutnya sampai kedatanganNya yang kedua kali. Tidak hanya kepada kerajaan TeokrasiNya Yesus berseru supaya rakyatNya menjadi suci, tetapi juga kepada kerajaan kerohanianNya.

“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya.” (Ef. 1:4).

“Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikanNya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapanNya.” (Kol. 1:21, 22).

“Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (I Pet. 1:15,16).

Begitu jelasnya firman Tuhan itu sehingga barangsiapa yang secara jujur mau menimbang kebenaran, tidak mungkin akan memiliki pengertian yang salah. Sebelum dunia dijadikan, Allah sudah merencanakan untuk mendirikan bagian kerajaanNya di dunia yang akan berisikan umat yang kudus, dan sekiranya manusia ciptaanNya itu dikalahkan oleh setan, Tuhan juga sudah menyediakan jalan keluarnya, supaya barangsiapa yang mau percaya akan dapat dipulihkan kembali ke dalam keadaan yang kudus, tak bercela, dan tak bercacat di hadapanNya!

Kita tidak perlu merasa takut, khawatir, atau gelisah menghadapi tuntutan Allah yang begitu tinggi itu! Kita semua sudah mengalami masa-masa kegelisahan kita, karena kita belum juga menggenapi apa yang dituntut oleh Allah. Sudah 5, 10, 15, 20, 25, 30, bahkan sudah ada yang 50 tahun bergabung menjadi Kristen yang hidupnya masih saja diliputi oleh dosa. Dosa dusta, dosa curiga, dosa iri hati, dosa benci, dosa marah, dosa bimbang, dosa gelisah, dan sebagainya. Tiap dosa-dosa kecil itu membuat kita tidak dapat disamakan dengan kekudusan Allah. Padahal seruan Yesus sangatlah tegas, yaitu supaya kita menjadi kudus sama seperti Dia. Ya, SAMA SEPERTI DIA!! Mana mungkin? Bagaimana kita menghadapi kesulitan ini?

Ada 3 kemungkinan:

1. Karena sampai sekarang kita belum juga dapat menggenapi tuntutan Allah yang tinggi itu, kita melunakkan tuntutan Allah itu sendiri. Kita berkata bahwa Allah tidak bermaksud seperti apa yang Ia katakan. Telah terjadi kesalahan umum di dalam Prostestan modern, yaitu bahwa sampai Yesus datang kedua kalipun tidak ada manusia yang dapat menjadi suci.

2. Karena tidak ada satu orang Kristen yang sudah berhasil menggenapi tuntutan Allah yang tinggi supaya kita menuruti segenap hukum-hukum Tuhan, kita menganggap banyak orang Kristen munafik, lalu kita meninggalkan agama ini.

3. Kita tahu bahwa belum ada orang yang sudah menggenapi semua perintah Allah. Tetapi kita tidak menjadi kecil hati. Kita tidak melunakkan tuntutan-tuntutan Allah, karena tuntutan-tuntutan itu adalah tuntutan-tuntutan yang adil dan sesuai dengan pemerintahan kerajaanNya. Adalah kita sendiri yang belum mengerti sabda Tuhan secara lengkap. Kadangkala, apabila Tuhan berusaha untuk memberikan terang, kita sendirilah yang tidak percaya dan menolak terang itu. Itulah sebabnya kita gelisah, khawatir, dan takut. Kita menuduh Tuhan dengan ketidakadilan dengan tuntutan-tuntutanNya! Tetapi kita mau menjadi sadar. Tuhan adalah adil! Tuhan penuh kasih terhadap kita! Kita yang perlu minta untuk diberikan iman, supaya kita berkembang dengan terang kebenaranNya, supaya kita dapat mengerti apa yang telah difirmankanNya!

Marilah kita mengambil pilihan ketiga, supaya kita boleh didamaikan dengan Dia, dan hati kita boleh menjadi tenang oleh karunia anugerahNya. Walaupun kita sekarang masih sering tergoda oleh iblis dan cenderung untuk menyerah dalam keputusasaan kita, biarlah kita tetap mengangkat pandangan kita ke salib di Golgota. Itulah bukti kasih Kristus bagi kita masing-masing. Itulah bukti kesediaanNya untuk menolong dan mengangkat kita.

“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” (Yak. 4:10). Perhatikan baik-baik! Kalau kita mau merendah di hadapan Yesus, Tuhan sendiri yang akan bekerja untuk mengangkat kita. Jangan membiarkan diri kita berada di dalam kebimbangan. Biarlah kita ingat apa yang sudah kita pelajari bersama dalam pelajaran yang lalu tentang Nikodemus. Nikodemus diminta untuk lahir kembali. Nikodemus berpikir apa yang harus ia lakukan untuk dilahirkan kembali. Yesus memberi jawaban. Roh adalah seperti angin yang akan bertiup ke mana saja yang dikehendakiNya. Nikodemus tidak dapat meniup angin itu. Nikodemus hanya diminta untuk percaya bahwa angin itu akan bertiup bila dirinya sudah bersedia. Malam itu, Nikodemus belum bersedia. Tetapi pada waktu Yesus disalib, pada saat itulah Nikodemus bersedia, dan Roh bertiup! Nikodemus lahir kembali menurut kehendak Roh dan kesediaannya!!

Jesus Bless You

Kuda Troya Jebakan Setan (1)




Menurut legenda Yunani, ketika orang-orang Yunani tidak dapat merebut kota Troya bahkan setelah memberlakukan pengepungan selama sepuluh tahun, mereka akhirnya harus mengatur siasat yang pintar. Tentara Yunani berpura-pura berlayar dan meninggalkan pantai, patung kuda kayu berongga yang besar sebagai hadiah mencolok atas kemenangan kota Troya. Namun, hadiah itu sesungguhnya diisi dengan beberapa prajurit bersenjata pilihan!
 
 Seorang mata-mata Yunani yang tinggal di dalam kota Troya, membujuk orang-orang Troya untuk membawa kuda itu ke dalam tembok kota, dengan mengatakan bahwa dalam melakukannya akan secara misterius membuat Troya tak terkalahkan. Dia mendesak mereka untuk menerima hadiah itu sebagai piala kemenangan. Ada beberapa orang Troya yang enggan untuk membawa kuda itu ke dalam dengan berpikir itu mungkin semacam jebakan. Tapi akhirnya mereka memutuskan untuk membawa kuda besar itu ke dalam kota.

Malam itu mata-mata Yunani ini membuka pintu pada kuda tersebut dan mengeluarkan tentara-tentara yang bersembunyi di bahwa kuda raksasa itu. Setelah membunuh para penjaga, mereka kemudian membuka gerbang bagi para tentara Yunani yang sudah menunggu, dan kota Troya ditaklukan dan dibakar. Betapa cara yang cerdas untuk menaklukan sebuah kota besar! Sejak saat itu, kuda Troya dikenal pada setiap cara siasat dimana musuh terselubung didalamnya.

nihtwrldewr43235 Copy
Perhatikan apa yang Alkitab katakan dalam 1 Yohanes 2:15, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.“

Pertanyaan, apakah setan memiliki beberapa “kuda Troya” yang ia gunakan untuk membawa musuh (kesenangan dunia) ke dalam kehidupan kita? Ya! Kita akan mempelajari tentang "Kuda Troya Jebakan Setan."

Dunia adalah musuh kita. Iblis saat ini berusaha untuk membawa dunia ke dalam kehidupan kita melalui Kuda Troyanya. Pertanyaan, apakah Anda mengasihi dunia ataukah Anda mengasihi Yesus? Anda tidak bisa mencintai kedua-duanya. Kristus mengatakan dalam Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah segala perintah-Ku."

Ini membawa kita kepada pertanyaan: Mengapa kita mengasihi Yesus? Alkitab sebenarnya memberitahu kita alasannya dalam 1 Yohanes 4:19, "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."

Di mana kita melihat pernyataan terbesar dari kasih Kristus kepada kita? Di kayu Salib. Ketika kita melihat Yesus mengalami kematian yang paling kejam di kayu salib karena dosa-dosa kita, pengorbanan-Nya, kasih-Nya bagi kita memunculkan cinta di hati kita kepada-Nya dan kita rindu memberikan hidup kepada-Nya. Kasih membangkitkan Kasih.

Lukas 9:23 mengatakan: “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”

Apakah Anda ingin mengikut Yesus Kristus? Jika demikian, Yesus mengatakan Anda harus mengambil Salib dan menyangkal diri sendiri. Salib bukanlah sekedar suatu symbol, itu adalah beban penyangkalan diri. Untuk melakukan apa yang kita tidak mau tetapi Firman Tuhan memintanya, atau melakukan apa yang kita inginkan namun sesungguhnyadilarang firman Tuhan.

Mari kita perhatikan pertanyaan berikut ini: Apakah Yesus menyangkal diri-Nya? Ya! Ia menyerahkan segalanya termasuk nyawa-Nya sendiri bagi kita. Dan jika kita mengikuti-Nya, kita juga harus menyangkal diri. Akan ada harga untuk mengikuti Yesus Kristus.

Ayat lainnya Lukas 14:33 mengatakan, “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku..”

images-6789 CopyApa artinya? Kita harus rela memberikan apa saja dan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Apa pun yang menghalangi kita untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Yesus haruslah kita lepaskankan. Apakah itu pekerjaan kita, teman kita, keluarga kita, ataupun harta kita. Apa saja yang menghalangi kita dengan Kristus, kita harus rela serahkan.

Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan ini tatkala Anda mendengarkan bisikan Roh Kudus: Apakah ada sesuatu dalam hidup Anda, yang Anda tidak bersedia untuk berikan kepada Yesus? Kebanyakan orang mencari sebuah agama dengan sedikit atau tidak ada pembatasan atau peraturan sama sekali. Apakah ada agama seperti itu? Dunia ini dipenuhi dengan itu, itu adalah agama palsu.

Sebuah ilustrasi: Satu pasangan yang berdiri saling berhadapan. Mereka memberikan semua kebebasan mereka, dan apa yang mereka lakukan sepanjang sisa waktu hidup mereka? Tersenyum! Bagaimana mereka bisa melakukan itu? Mengapa? Cinta. Jangan lupakan ini: Tidak ada yang lebih malang daripada dua orang yang hidup bersama yang tidak lagi saling mencintai. Itu adalah penderitaan!

Demikian juga, tidak ada yang lebih malang daripada seorang Kristen yang mencoba untuk mengikuti semua tuntutan Alkitab namun di saat bersamaan tidak mengasihi Kristus. Semua yang bisa mereka lihat hanyalah “harus” dan “tidak boleh.” Sehingga akan banyak yang berkata sambil mengeluh: Saya tidak bisa makan daging haram, merokok, minum kafein, harus pergi ke gereja, saya harus membayar persepuluhan, dll. Apa masalahnya? Pembatasan? Tidak, masalahnya adalah mereka tidak benar-benar mengasihi Kristus sehingga tidak menjadi orang Kristen dengan segenap hati. Ketika kita mengasihi Kristus, pertanyaannya adalah bukan apa yang kita inginkan, tapi apa yang terbaik yang akan menyenangkan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Kristus sendiri mengatakan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah segala perintah-Ku." Jika Anda tidak mengasihi Kristus dengan segenap hati Anda, tidak perlu mencoba mentaati seluruh Perintah Allah. Hanya akan membuat diri Anda dan semua orang di sekitar Anda sengsara. Tetapi ketika Anda mengasihi Yesus, tuntutan Alkitab adalah mudah! Faktanya adalah ketika Anda mengasihi Kristus, Anda akan bertindak melampaui sekedar hanya catatan hukum. Anda juga akan menjaga sifat rohani dari hukum karena kasih kepada Yesus Kristus.

bible12345 CopyMari kita buka Alkitab kita bersama dalam 1 Yohanes 3:22. Ketika kita benar-benar mengasihi Yesus, kita melakukan lebih dari sekedar menjaga catatan hukum. Alkitab mengatakan: “Apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”Orang Kristen sejati mempelajari Alkitab untuk mencari tahu apa yang paling menyenangkan bagi Tuhan Yesus Kristus. 

Anda lihat masalah dalam Kekristen adalah bahwa banyak orang Kristen yang mencoba untuk mengasihi Yesus dan dunia pada saat yang sama. Apakah itu bisa terjadi? Tidak sama sekali. Perhatikan apa yang Alkitab katakan dalam 1 Yohanes 2:15-17 bahwa Anda tidak dapat mengasihi dunia dan Tuhan secara bersamaan. Dikatakan dalam 1 Yohanes 2:15-17, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Ketika kita berbicara tentang dunia, kita sedang berbicara tentang dosa-dosa dunia yang dilakukan untuk bersenang-senang dan kenikmatan yang sesungguhnya kita sebagai orang Kristen tahu bahwa itu tidak boleh kita lakukan.

Ayat lainnya Yakobus 4:4, “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”

Tentu saja ayat ini berbicara tentang “perzinahan” rohani, atau sebuah pencampuran kekotoran dunia dengan kemurnian kebenaran firman Tuhan. Berapa banyak dari Anda ingin mengalahkan dunia dan menjadi sahabat Allah?

Mari kita lanjutkan dan bagi sebagian dari Anda, hal ini mungkin akan menjadi topik yang menyakitkan. Saudara, Iblis memiliki kuda Troya dimana ia berusaha untuk membawa dunia ke dalam kehidupan kita supaya ia dapat menaklukkan dan menghancurkan kita. Setan memiliki tiga kuda Troya dimana ia berusaha untuk membawa musuh kita (kesenangan dunia) ke dalam kehidupan kita. Apa sajakah itu?

(Baca 1 Yohanes 2:16 dan kita akan pelajari kembali dalam artikel nubuatan selanjutnya).

KETIKA SETAN PERGI LIBURAN SELAMA 1000 TAHUN







jupiterplanet Copy                                       kita pelajari tentang 4 kelompok orang yang ada saat kedatangan Kristus kedua kali. Dan apa yang terjadi dengan mereka pada saat kedatangan-Nya kedua kali nanti, serta apa yang terjadi dengan mereka selama masa 1000 tahun yang dimulai pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali nanti.

Pertanyaan berikutnya adalah seperti apa kondisi bumi selama masa 1.000 tahun? Untuk mulai mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini, mari kita pergi ke Wahyu 16:18, “Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.”

Apa yang gempa besar bisa lakukan? Apa yang akan menjadi dampaknya? Pergi ke ayat 20: “Semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.”

Bayangkan kekuatan dari gempa besar ini! Sebuah gempa yang menenggelamkan pegunungan dan pulau-pulau. Bayangkan gempa yang cukup kuat untuk menenggelamkan pulau-pulau di Indonesia! Selama 1000 tahun dunia ini akan menjadi timbunan puing. Ini akan menjadi hal yang sangat buruk dan menyedihkan.

Dan bagaimana dengan orang-orang jahat? Yeremia 25:33, “Maka pada hari itu akan bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang.”

Mengapa mereka tidak disatukan atau dikubur? Karena tidak ada orang yang tersisa di bumi untuk menguburkan mereka, bahkan tidak ada yang tersisa yang menangisi mereka. Dimanakah orang-orang benar? Di surga. Dan semua orang fasik? Mati (tidur dalam kubur). Dunia ini akan menjadi salah satu pemakaman luas selama 1000 tahun!

Mari kita lihat kondisi lainnya dalam Yesaya 24:1,3, “Sesungguhnya, TUHAN akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya . . . Bumi akan ditanduskan setandus-tandusnya, dan akan dijarah sehabis-habisnya, sebab TUHANlah yang mengucapkan firman ini.”

Mari kita sekarang membaca Yeremia 4:23-27. Kita mulai dari ayat 23: “Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.”
 
ISS034E016601 - Stratocumulus Clouds - Pacific Ocean Copy
Bagaimana sepertinya keadaan bumi waktu itu? Sama dengan keadaan bumi di awal penciptaan. Kejadian 1:2 mengatakan: "Bumi belum berbentuk dan kosong.”

Ayat 24: “Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang; dan seluruh bukit pun goyah.”

Ayat 25: “Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang.” Tidak ada manusia.

Ayat 26: “Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan TUHAN, di hadapan murka-Nya yang menyala-nyala!” Semua kota runtuh.

Ayat 27: “Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap.” Seluruh negeri sunyi sepi. Inilah yang akan terjadi pada bumi ini selama 1000 tahun.

Nah bagaimana dengan Iblis? Dimanakah Iblis selama 1000 tahun? Jika Anda punya pilihan, kira-kira dimana Anda akan menempatkan Iblis? DI SINI KITA MENEMUKAN SETAN PERGI LIBURAN UNTUK 1000 TAHUN KARENA DIA TIDAK ADA PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN. TIDAK ADA ORANG YANG AKAN DIA TIPU.

Mari kita kembali ke Wahyu 20:1-3, “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”

Iblis diikat dan dilemparkan ke dalam jurang maut. Apa itu jurang maut? Istilah jurang maut berasal dari kata Yunani abussos. Dari kata inilah kata dalam bahasa Inggris abyss yang artinya jurang maut berasal. Dalam terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama (Septuaginta), kata abussos digunakan di Kejadian 1:2. "Bumi belum berbentuk [abussos] dan kosong."


kota2bhancur Copy
 Dan kata yang sama-abussos-digunakan dalam versi Yunani dari Perjanjian Lama dalam Yeremia 4:23 Yang mengatakan: "Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur [abussos] dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya."

Jadi di mana abyss atau jurang maut? Pikirkan hal ini: Dimanakah di alam semesta ini yang mana selama 1000 tahun adalah satu tempat yang hancur dan tinggal puing-puing belaka? BUMI.


Bumi adalah jurang maut itu, tempat dimana hanya tinggal reruntuhan dan sunyi sepi.
 Jadi jurang maut merujuk kepada bumi yang dalam keadaan sunyi, hancur, kacau balau selama 1000 tahun. Bumi ini adalah jurang maut itu, suatu tempat yang hancur, kosong dan tidak berpenghuni. 

Tapi Anda mungkin bertanya: Bukankah Alkitab berkata bahwa setan akan diikat dengan rantai besar? Rantai apa itu? Kita tahu bahwa hal itu tidak bisa diartikan sebagai rantai literal karena Iblis adalah makhluk roh (tidak mempunyai fisik yang bisa disentuh seperti manusia). Anda tidak bisa mengikat roh dengan rantai literal, itu akan seperti mencoba untuk mengikat angin dengan rantai dan itu hal yang tidak mungkin. Sebaliknya, Iblis terikat oleh rantai keadaan. Keadaan yang seperti apa? Semua orang benar, di mana mereka? Di surga. Lalu di mana semua orang jahat? Mereka sudah mati. Jadi apa yang Iblis lakukan? Tidak ada. Tangannya seperti terikat karena tidak ada hal yang bisa dia lakukan. Setan diikat dengan rantai kegelapan di bumi yang kosong selama 1.000 tahun.

Apa yang akan ia lakukan selama 1000 tahun? Dapatkah Anda membayangkan perasaan tersiksa yang dialami oleh Iblis? Dia sudah sibuk sejak ia jatuh dari Surga, dan selama masa 1000 (millenium) nanti tidak ada yang bisa dilakukan untuk menipu lagi karena sudah tidak ada manusia.

Jadi apa yang akan dia lakukan selama 1000 tahun? Mungkin dia akan mengingat kembali perjalanan hidupnya. Dia ingat bagaimana dia mencoba untuk membuat Anda begitu sibuk sehingga Anda tidak punya waktu untuk mempelajari Alkitab. Dia akan mencoba untuk menimbulkan keadaan untuk sebisa memungkin mencobai kita.

Dan tidak diragukan lagi setan, selama 1000 tahun, akan berkeliling dalam kegelapan melihat mayat yang hilang. Apakah dia akan melihat Anda selama 1000 tahun itu? Kita harap tidak. Kita bisa membayangkan bahwa bagaimana Iblis tersandung mayat yang berserakan, melihat tubuh yang terhilang. Mungkin dia datang ke mayat seseorang yang ia ingat dengan baik bahwa telah berhasil ditipunya. Dia tidak akan pernah memiliki kesempatan lain untuk diselamatkan sekarang!


JIKA ADA BEBERAPA KEPUTUSAN YANG ANDA TAHU ALLAH SEDANG MEMANGGIL ANDA UNTUK ANDA LAKUKAN SEKARANG NAMUN ANDA MENUNDANYA, ANDA BISA TAHU BAHWA IBLIS TERSENYUM.


Selama 1000 tahun, orang-orang benar, tentu saja, semua di surga, dan bumi menjadi sunyi sepi. Tapi apa yang terjadi pada akhir masa 1000 tahun? Satu hal yang kita ketahui, kebangkitan orang jahat akan berlangsung. Kita membaca bahwa dari Wahyu 20:5, "Tetapi orang-orang mati yang lain (orang jahat) tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.”

Alkitab menyatakan bahwa orang-orang jahat akan bangkit pada akhir dari masa 1000 tahun di kebangkitan kedua untuk menerima penghukuman sehingga mereka akan mengalami kematian kedua. Sedangkan bagi orang-orang benar “kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya” (ayat 6).

Lalu apa yang akan terjadi dengan Iblis di akhir masa 1000 tahun itu? Perhatikan ayat 7 sekarang: “Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya.” Pertanyaannya: Terlepas dari apa? Dari keadaan yang membelenggunya. Apa yang membelenggunya? Suatu keadaan yang mana tidak ada satu orang pun yang dapat dicobainya selama 1000 tahun sebelumnya.

tangan-live CopySetelah setan dilepaskan, apa yang selanjutnya terjadi? Kebangkitan Penghukuman. Ketika orang jahat dibangkitkan, maka iblis akan dilepaskan karena dia akan memiliki target untuk digoda atau dicobai lagi. Ayat 8 dia pergi segera kembali bekerja. “Ia (setan) akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.”

Ayat 9, “Maka naiklah mereka (setan dan orang-orang jahat yang telah mengalami kebangkitan kedua) ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.”

Apa itu kota yang dikasihi? Itu bukanlah kota di bumi, karena semua kota di bumi sudah hancur. Kota itu adalah Kota Yang Kudus.

Wahyu 21:2, “Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” Yohanes (penulis kitab Wahyu) melihat kota surgawi turun ke bumi.

Jadi pada akhir masa 1.000 tahun, Kota Kudus turun ke bumi. Zaharia 14:4 mengatakan: “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.” Nabi Zakharia mengatakan bahwa Kota Kudus akan turun atas Bukit Zaitun. Dan, sebagaimana ayat tersebut menunjukkan ketika kaki Kristus menyentuh gunung, maka akan terbagi menjadi dua dan merata ke dataran yang luas. Sehingga orang-orang jahat akan keluar dari kubur untuk dibangkitkan.

Mereka naik dan mengelilingi kota, berpikir mereka akan menaklukkannya. Wahyu 20:9 mengatakan lagi: "Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu." Perhatikan apa yang Alkitab katakan dalam ayat 9 kalimat terakhir: “Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka.” Itulah api neraka. Yang membakar di bumi, terjadi di akhir dari masa 1.000 tahun.

Setan dan orang-orang jahat menyerang kota kudus, lalu bumi dimurnikan dengan api. Dan selama waktu itu (bumi dimurnikan dengan api), hanya ada satu tempat aman. Itulah Kota Kudus-Yerusalem Baru.

Sama seperti pada zaman Nuh satu-satunya tempat aman berada di dalam bahtera selama banjir air, demikian juga pada hari-hari terakhir, satu-satunya tempat yang aman dari banjir api adalah berada di dalam kota suci itu. Orang-orang kudus di dalam bahkan tidak akan merasakan panas api neraka.
Dalam artikel tentang api neraka kita menemukan bahwa setan dan para pengikutnya akan benar-benar hancur dan berubah menjadi abu pada akhir dunia.

Dan Yehezkiel 28:18, 19 mengatakan: “Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.” Allah akan mengkremasi (membakar) Setan! Setan dan para pengikutnya akan benar-benar hancur, dan dunia ini akan dimurnikan dalam api neraka.


gddfhjk Copy  Apa yang terjadi setelah itu? Wahyu 21:1, “Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi." Apa yang terjadi pada langit dan bumi yang lama? Mereka hancur dalam api neraka.

Sekarang perhatikan ayat 4: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

Setelah api neraka berakhir, maka Tuhan menyeka semua air mata. Jika kita melihat beberapa orang yang kita cintai mati dalam api neraka, kita mungkin akan meneteskan air mata. Tapi setelah api neraka, Allah menghapus semua air mata. Tidak diragukan lagi Dia bahkan menyeka memori atau kenangan yang dapat menyakitkan kita. Kemudian kita akan bisa berjalan keluar kepada mereka yang sudah jadi abu dan melihat Tuhan menciptakan kembali planet bumi menjadi tempat yang sempurna dalam keindahan aslinya.

Kita tahu bahwa Yesus akan datang segera. Yesus akan membawa kita ke kota-Nya. Jika Anda seorang pemburu harta karun, manakah yang Anda pilih: Harta karun atau keselamatan? Yesus berkata dalam Markus 8:36, 37: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?"

Jika Anda mempertahankan pekerjaan Anda dan Anda kehilangan hidup kekal di sorga, apa untungnya? Tidak ada. Jika Anda kehilangan pekerjaan Anda dan mendapatkan surga, apa yang hilang dari diri Anda? Jelas tidak ada. Jika kita memiliki prioritas yang benar.


ANDA BISA MEMILIKI SEMUA KEKAYAAN DUNIA DAN MENIKMATI SEGALA MACAM KESENANGAN, TETAPI JIKA PADA HARI ITU TERNYATA ANDA BERADA DI LUAR KOTA YANG KUDUS, ANDA TIDAK BERARTI APA-APA.


Apakah Anda sudah membuat keputusan, dan rindu untuk berada di dalam Kota Yerusalem Yang Baru? Apa yang Roh Kudus katakan kepada Anda?


Yesus memanggil Anda untuk berserah penuh kepada-Nya. Dia ingin Anda di dalam Kota Yang Kudus itu, bukan di luar kota itu.