Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Markus 16:15-16)

Kesaksian

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kis. 1:8

Berita Dan Peringatan

Dalam Topik ini, kita akan Mengetahui Tentang Berita Rohani yang sedang terjadi.

Akhir Zaman

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Markus 13:33

Doa

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga , tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6

Renungan Harian

Seringkali Kita ketika sedang Mengalami Suatu masalah, Kita Sering lupa kepada Tuhan, Kita sering lupa kalau kita Memberikan Masalah kita kepada Tuhan Yesus, Ia akan Menolong Kita.

Minggu, 02 Agustus 2015

Kesaksian – Saifuddin Ibrahim, Guru Besar Al Quran dari Al-Zaytun percaya JESUS

 Kesaksian – Saifuddin Ibrahim, Guru Besar Al Quran dari Al-Zaytun percaya JESUS

DICOBA SEMOGA BERUNTUNG
Kesaksian – Saifuddin Ibrahim, Guru Besar Al Quran dari Al-Zaytun percaya JESUS

Image

BAB I

Mondok, nyantri
Saifuddin Ibrahim, nama yang diberikan orang tua saya. Nama kecil : One Pela atau One Prado. Ayah guru agama. Belajar mengaji dari ibu dan nenek. Dari keduanyalah saya memahami betapa jauhnya pemahaman ajaran Qur’an dan Alkitab terutama dalam hal sejarah. Saya menyelesaikan SMA di BIMA. Puji Tuhan saya mendapat beasiswa kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan mengikuti pendidikan agama di pondok Hajjah Nuriyah Shabran Surakarta. Fakultas Ushuluddin jurusan perbandingan agama. Setelah kuliah, saya mengajar di Bangsri Jepara, 1996 dan mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok Jabar.

Kesaksian ini saya bukukan karena alasan bahwa iman tidak bisa disembunyikan. Iman harus dinyatakan dalam bentuk amal dan ilmu. Alasan kedua bahwa manusia tidak boleh membangkitkan sentimen agama untuk membenci sesama manusia. Ketiga bahwa Alkitab adalah warisan zaman yang lengkap dengan falsafah hidup toleransi dan damai dan solutif bagi semua persoalan manusia.

Tahun 1999 saya mengajar di Haurgeulis Indramayu, pesantren terbesar di Indonesia. Luasnya 1200 hektar. Sarana pembelajaran lengkap. Di tengah-tengah kampus berdiri masjid raksasa tujuh lantai dengan kapasitas 150,000 jemaah. Ruang bawah tanah dapat menampung 1000 mobil parkir. Lahan yang 1000 untuk pertanian dan peternakan. Dari hasil pertanian, pesantren ini sudah mampu memenuhi 50% keperluan beras, buah dan sayuran. Peternakan, pertanian, perikanan semua maju pesat. Ketika saya keluar dari pesantren, ada 1500 kepala sapi dari berbagai jenis, 2000 kepala domba, 1500 kambing peranakan Etawa. Dan telah mampu melakukan konversi lahan tandus menjadi ekosistem yang sejuk. Seluruh yang dihajatkan oleh penghuni modern telah siap, ada laundry, kitchen set, toserba, pos giro bahkan bank. Sehari-hari ada 11000 siswa, 2500 karyawan dan 800 guru. Saya adalah dewan guru 12, kepala Humas dan editor majalah AL Zaytun. Setiap hari yayasan harus memasak beras 5 ton, tempe 1 ton, tahu 1 ton buah-buahan 4 ton, sayur 4 ton. Pekerjaan apapun dilakukan sendiri oleh yayasan.

Selama 6 tahun saya mengajar Alqur’an, hadits, Aqidah, Akhlak, sejarah kebudayaan Islam dan Jurnalistik. Mengajar di sana harus serba bisa, memiliki banyak kemampuan dasar dalam bidang olahraga, seni, keterampilan atau apa saja. Karena seorang guru harus tampil prima, fit, dan smart. Dari pesantren inilah sejarah awal saya mengenal Tuhan.

BAB II

The Gideons
Akhir November 2005, saya menerima tamu dari The Gideons International Camp Jakarta dan Camp Cirebon, sebuah organisasi dunia yang membagi-bagikan Alkitab secara cuma-cuma, dan pesantren kami mendapat hadiah 1400 Alkitab. Perkenalan inilah yang menjadi jembatan saya mengenal Tuhan. Saya mengajak mereka keliling kompleks, masuk ke seluruh fasilitas dan terakhir minta kepada ketua rombongan berdoa di masjid. Setelah mereka puas keliling, mereka diwawancarai oleh wartawan dan dimuat dalam majalah kami. Kemudian saya kirimkan bukti berita kepada mereka. Saat itu belum terjadi apa-apa pada hati saya. Mereka pulang, kami antar sampai mobil mereka hingga hilang dari pandangan mata kami.

“Nubuat Pimpinan”
Goncangan terjadi ketika saya diundang natalan bersama di Cirebon. Hari itu mestinya saya hadir dalam acara lain, tapi pimpinan mengganti ketua rombongan menjadi orang lain, padahal sudah dibuat surat tugas bahwa saya adalah ketua rombongan. Jam 12 malam surat tugas dibatalkan. Akhirnya hari itu saya tugas seperti biasa (tidak jadi pergi), mengawal tamu yang berkunjung ke pesantren kami. Jam 7 malam saya laporkan tugas kepada pimpinan. Usai melapor, saya masih diajak ngobrol, tiba-tiba kepala perkhidmatan kesehatan angkat bicara “Katanya ustadz Saifuddin Ibrahim yang hadir natalan bersama di Cirebon?” Langsung pimpinan yang menyeloroh, “Kalau ustadz Saiffudin Ibrahim yang diutus ke acara natalan, bisa-bisa nanti pulang jadi pendeta Abraham.” Semua yang mendengar tertawa.

Hari itu tanggal 16 Januari 2006 pimpinan tertinggi pesantren terbesar di Asia tempat saya mengabdi, membatalkan surat tugas untuk saya. Ada perasaan masygul, saya yang diundang, malah orang lain yang diutus. Tetapi saya menghibur diri bahwa dibalik itu pasti ada hikmah besar, ada rencana besar dari Tuhan.

Beliau telah bernubuat untuk saya. Itu juga sebabnya kenapa saya (sekarang) lebih suka dipanggil Abraham. “Nubuat” tersebut ternyata benar-benar terjadi. Enak untuk saya, tidak enak untuk pimpinan saya. Sejak nubuat itu diucapkan, ada percikan api dalam hati saya dan ini adalah api iman yang memudahkan saya melakukan hijrah hati. Api kecil itu berkobar, dan terus membesar. Api kalau kecil jadi teman, besar menjadi musuh dan memusnahkan harta kita. Andai itu api biasa mungkin saya bisa memadamkannya tetapi ini api iman, jadi susah dipadamkan. Saya tidak sanggup untuk memadamkan api iman ini. Sejak “ucapan” pimpinan saya, ada suatu perasaan yang aneh terjadi dalam hati, perasaan yang berkobar-kobar, bahwa saya harus menjadi orang kristen. Tapi bagaimana caranya? Saya tidak tahu. Apakah saya akan datang ke gereja-gereja lalu menyatakan masuk Kristen? Wah gengsi! Saya adalah guru sebuah pesantren tiba-tiba masuk Kristen, itu sebuah ironi dan tidak masuk akal. Dan belum tentu juga mereka berani menerima saya. Kalau saya ke gereja, orang-orang kristen pasti takut karena ada 3 wanita Haurgeulis yang dijatuhi hukuman penjara 3 tahun di Indramayu sebab mengajarkan lagu-lagu gereja kepada anak balita lalu dituduh sebagai penista agama. Padahal desa itu dulu mayoritas kristen, tapi karena sulit ekonomi mereka pindah agama.

Sebenarnya, perasaan gundah ini sudah mulai terjadi sejak akhir thaun 2005. Saya merasa jenuh, tawar dan hampa. Dalam suasana seperti itu saya mulai dihinggapi perasaan takut akan dosa, takut mati, tapi ingin selamat. Saya seperti hidup tanpa harapan lagi. Saya jatuh ke dalam sumur tanpa dasar. Tak tahu entah kapan berkesudahan. Saya optimis suatu saat akan ada suasana puncak dari kehidupan rohani saya, tapi tawar hati dan kekosongan jiwa terus menekan hari-hari yang saya lewati.

Tuhan menarik saya untuk mendekatiNya, sudah dua bulan saya tidak mengajar. Kalau ada teman datang, saya suruh istri saya untuk bilang saya tidak ada padahal saya sembunyi di kamar. “Itu motornya ada!”, kata mereka. “Iya tapi abi Ibrahim gak ada”, kata istriku berbohong.

Februari 2006 saya telepon pak Bagdja, saya mau bilang kalau saya mau masuk Kristen.

“Halo pak, ini saya ustad Saifuddin Ibrahim, masih ingat saya?”
“Masih!”, jawabnya.

Setelah basa-basi, saya bilang saya ingin bertemu.

“Kapan bisa ketemu?”
Lalu jawab beliau, “Kapan saja boleh.”

Mendengar jawaban bersahabat seperti itu saya semakin bersemangat. Saya bilang “Besok!” Sore hari saya sampai di Cirebon, sudah disiapkan kamar hotel. Tapi sampai jam 10 malam saya tidak bisa bilang pada pak Bagdja kalau saya mau masuk kristen. Pak Bagdja pulang ke rumahnya. Saya sendirian di hotel dan berjanji dalam hati, besok saya akan katakan saya mau masuk Kristen.

Pagi-pagi pak Bagdja mengajak saya makan nasi Jamblang di pelabuhan. Saya tetap tidak bisa mengutarakan tujuan saya ke Cirebon. Sampai makan siang, check-out dari hotel, saya tetap tidak bisa mengatakan keinginan saya. Sampai diantar ke stasiun kereta saya tetap tidak bisa bilang apa-apa. Saya naik kereta api Cirebon Express seharusnya turun di Indramayu tetapi bablas ke Jakarta. Kereta berhenti di Gambir. Saya turun. Kacau balau!! Kacau semua rencana saya! Saya telepon teman-teman saya.

Puji Tuhan ada yang nyambung. “Kebetulan!” katanya, “Saya sedang mencari Anda untuk jadi pembicara dalam seminar membela orgnisasi-organisasi Islam yang sedang dihujat oleh sebuah majelis orang-orang pintar.” Kantor Ahmadiyah di Parung dihancurkan oleh kaum anarkis berjubah. Pengikut-pengikutnya dianiaya di Lombok. Usaha mereka dijungkirbalikan, harta dirampas bahkan sampai ada yang minta suaka keluar negeri.

Akhirnya saya ke seminar tersebut. Dalam seminar itu saya katakan pada peserta seminar, bahwa tidak ada satu ayat sucipun yang menyatakan bahwa golongan A, B, C sesat. Mereka tepuk tangan, sebelum saya turun mimbar saya membuat pernyataan bahwa sorga bukan milik siapapun. Sorga bukan milik orang Islam, Kristen atau yang lain tapi sorga adalah milik orang yang membangun dunia ini dengan toleransi dan damai. Semua yang hadir tepuk tangan. Begitu turun dari mimbar, seorang hamba Tuhan menyalami saya sambil berkata, “Saya merinding mendengar pernyataan Bapak, saya belum pernah mendengar dari orang Islam bahwa sorga milik semua orang, yaitu orang yang hidup dalam toleransi dan damai.” Saya berkata dalam hati, kamu boleh saja merinding, kamu belum tahu kalau saya sedang kacau balau.

Kembali ke masalah pak Bagja. Karena berbicara langsung tidak bisa, menelepon lidahku kelu, akhirnya sms pun menjadi media yang mampu menjembatani rasa malu hatiku. Saya segera sms pak Bagdja, “Pak, sebenarnya saya bertemu dengan Bapak kemarin, saya mau mengatakan kepada Bapak, saya mau masuk Kristen.”

Begitu pak Bagdja menerima sms, malah dia yang kacau balau. Bingung. Sms saya dikirimkannya ke teman-temannya, dikirim juga ke presiden Gideon Indonesia, pak Ridwan Naftali. Tapi ada juga teman beliau yang memperingatkan agar waspada, jangan-jangan saya adalah penyusup. Tapi pak Bagdja berdoa untuk menenangkan hatinya.

Semenjak itu, konsentrasi kerja saya mulai terganggu, tetapi saya tetap mencoba terlihat ceria seperti biasa. Bahkan saya paling enjoy di antara 12 dewan guru. Pernah suatu kali teman-teman tertawa keras mendengar cerita saya tentang Abu Nawas.

“Sini kamu Abu Nawas”, kata raja. “Siap tuanku raja”, jawab Abu Nawas.
“Bunuh ayam ini”, kata raja. “Oh itu pekerjaan gampang tuan”, sahut Abu Nawas.
“Tapi ingat Abu Nawas, bagaimana kamu membunuh ayam ini, begitu pula aku akan membunuhmu. Kalau kamu potong lehernya, saya potong leher kamu. Kalau kamu tusuk perutnya, saya tusuk perut kamu. Kalau kamu racun ayam ini, kamu juga akan saya racun.” “Wah gawat ini!”, kata Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berpikir sejenak, ia membawa ayam tersebut ke belakang untuk membunuhnya. Sesaat kemudian Abu Nawas kembali dengan ayam yang sudah mati lemas kepada raja. Raja memeriksa ayam tersebut, tidak ada bekas dipotong, diracun ataupun ditusuk. Heranlah sang raja dan bertanya pada Abu Nawas, “Bagaimana kamu membunuh ayam ini?” Sambil membuka celana dan membelakangi raja, Abu Nawas memperlihatkan pantatnya sembari berkata, “Tuanku, saya meniup pantat ayam ini selama beberapa menit. Maka matilah ayam ini. Silahkan tuanku tiup pantat saya.” Raja terdiam. Sunyi. Hari itu Abu Nawas mendapat hadiah dari sang raja karena kecerdikannya. Akibat guyonan saya , Nawawi ketua dewan guru menghukum saya tidak mengajar selama 2 hari. Mungkin karena dianggap terlalu jorok.

“MASUK KRISTEN??”
Saya bagaikan kapal yang mati mesin, diombang-ambingkan gelombang. Mengajar tidak konsentrasi, ditegur atasan, tetapi saya tetap tidak pernah cerita kepada siapapun termasuk pada istri saya.

Ada kerinduan membara dalam hati, bahwa saya harus masuk Kristen.

Masuk KRISTEN? Sanggahku dalam hati. Mana boleh saya masuk Kristen!!
Di pesantren saya adalah dewan guru paling dikenal oleh santri dan wali santri, akrab dengan karyawan. Dikenal baik oleh masyarakat Haurgeulis – Indramayu dan para tamu-tamu yang sering berkunjung. Kristen adalah keyakinan yang paling saya takuti, karena itu saya serang dan lawan! Saya adalah kader Muhammadiyah pusat, dididik dalam disiplin ketat, dibeasiswai oleh organisasi besar di Indonesia. Paman saya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, mertua saya tokoh di Jepara. Saya malu.
Saat masih kuliah saya berhasil mengislamkan 15 orang Kristen melalui dakwah-dakwah di desa-desa Soli, Wono Giri, Sukoharjo, Klaten. Bahkan seorang pendeta pun pernah saya islamkan.

Sekali lagi, masuk Kristen?? Ah mana boleh saya masuk Kristen. Sebagai guru, saya tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah saya ajarkan kepada murid-murid saya. Untuk menenangkan hati, saya mencoba membaca Alquran dengan harapan tidak sampai masuk Kristen. “Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. KepadaKu tempat kembalimu yang terakhir dan apabila mereka memaksa engkau untuk musyrik kepadaKu dan kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, janganlah engkau taat kepada mereka, dan tetaplah bergaul dengan mereka di dunia dengan baik dan ikutlah jalan orang yang kembali kepadaKu.” Qs 31:14-15. Pikir saya, ayat ini akan semakin menguatkan iman Islam saya. Tetapi ternyata malah semakin membuat saya bimbang dan ingin bertekun dalam TUHAN. Saya berdoa, “Tuhan, beritahukanlah jalan-jalanmu. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu. Sebab Engkaulah Tuhan yang menyelamatkan aku. Tunjukkanlah aku jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yg telah engkau beri nikmat atas mereka. Bukan jalan yang Engkau murkai dan bukan pula jalan yang sesat.”

Semakin saya merenung pada keyakinan lama saya, semakin tersingkap bahwa jalan yang sudah saya tempuh dulu membingungkan. Saya tidak mau seprti Amrozi, Imam Samudra, atau Nurdin M Top.

Sesungguhnya Isa benar-benar mengetahui hari kiamat, maka janganlah kamu ragu tentang kiamat. Ikutlah aku (Isa), inilah jalan yang lurus, Qs 43:61. Semakin tegap langkah saya mengikuti shirotal mustaqim yaitu Yesus Kristus. Dialah Jalan, Kebenaran, dan Hidup!

Saya menemukan kebenaran ajaran Kristen ini sama sekali bukan karena kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab dulu. Juga bukan karena ceramah pendeta/penginjil. Tapi ini semua adalah karya Roh Kudus. Sejak kuliah saya rajin baca Alkitab. Tiap minggu pagi saya dan Syamsul Hidayat ikut teologi yang diasuh oleh Kiai Arkanuddin Solo. Namun bukan untuk mencari kebenarannya melainkan untuk mencari ayat-ayat yang dapat menunjang pendirian saya sebagai mubaligh muda yang melawan derasnya arus iman orang Kristen dan menyerang mereka. Saya menulis “Jilbab dalam Injil” yang dimuat dalam majalah Panji Masyarakat. Saya juga menulis “Puasa menurut Agama-Agama Besar di Dunia”, “Sholat menurut Quran dan Alkitab”, “Kasih menurut Islam dan Kristen”. Rupanya saya selama ini terlalu keras hati memalingkan wajah dari FirmanNya. Roh kudus masuk kerelung hati saya sehingga tanpa disadari mengubah paradigma saya tentang kekristenan dan orang-orang kristen.

Saya membaca riwayat tokoh-tokoh Kristen yang menjadi muslim seperti Leopold Weiss, Ismail Alfaruqi, Roger Graudy, Mariam Jamilah termasuk Maurice Buccaille yang mengarang buku “Bible, Quran dan Sains Modern”. Saya sangat menghargai mereka, tetapi itu semua tidak menyurutkan semangat saya masuk Kristen. Saya tau bahwa mereka pindah agama karena ketidakpuasan terhadap praktek keagamaan, lingkungan, keluarga, dan gereja. Tetapi saya tahu persis diri saya, dan saya masuk Kristen bukan karena kekuatan saya melainkan kasih karunia Tuhan. Saya menjadi Kristen bukan karena saya tidak tahu agama.

Saya juga bertemu secara pribadi dengan orang-orang yang sudah masuk islam. Semua mengagumkan, tetapi panggilan yang ajaib mengalahkan semuanya. Bahkan saat saya mempersiapkan buku ini, ada murid saya yang menangisi saya setelah tahu saya manjadi Kristen.

“Abi gila”, tulisnya dalam sms.
“Saya minta maaf padamu nak”, balasku dengan sedih dan meneteskan air mata.
“Dian menyesal kita pernah bertemu dan abi mengajar Dian.”
“Aku tahu kalau Dian capek menangis terus, maafkan Abi nak!”, balasku lagi.

BAB III

Empat Maret
Inilah tanggal yang disepakati oleh saya dan pak Bagdja, untuk datang ke Cirebon dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Saya hanya ingin pak Bagdja dan istrinya saja yang tahu saya masuk Kristen, saya malu. Siang hari saya sudah siap naik kereta api dari Indramayu ke Cirebon. Jam 3 sore saya sudah sampai rumah beliau. Begitu buka pintu, saya kaget. Ada 18 orang hamba Tuhan di dalam rumah. Mereka dari Semarang, Cilacap, Cirebon dan Jakarta. Saya langsung pucat seperti mayat, tapi saya mulai berpikir mungkin syarat menjadi orang Kristen harus diterima banyak orang. Begitu duduk saya mulai ditanya macam-macam. Saya gugup, saya tidak suka ditanya-tanya. Saya menahan diri untuk tidak marah. Mungkin ini syarat kedua, kalau menjadi orang Kristen harus ditanya-tanya. Sore itu hampir saja saya gagal menjadi Kristen, karena ada pertanyaan yang membuat saya naik darah begini, “Apa agama yang membuat orang selamat dan masuk sorga?”

Saya kebingungan jawab apa, saya pikir kalau jawabannya salah saya ditolak jadi orang Kristen. Akhirnya saya memutuskan tidak perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. “Pak, saya Ini orang buta, tuntun saya terima Yesus, sudah, jangan tanya macam-macam”. Semua terkesima dan tidak bertanya-tanya lagi. Mereka menarik saya ke ruang sebelah untuk membuat surat pernyataan di atas materai 6000. Setelah membuat surat pernyataan, jam 5 kami berdoa bersama-sama. Saya tidak biasa berdoa dengan mata tertutup, selama berdoa saya buka-tutup mata saya. Doa dipimpin pak Lukas dari Semarang. Setelah itu saya melihat mereka semua terharu dan meneteskan air mata. Saya tidak bisa menangis untuk hal semacam ini. Sebelum menjadi orang Kristen, saya tidak biasa menangis. Saya hanya bisa menangis kalau nonton film India. Selanjutnya saya banyak belajar dari mereka tentang Alkitab, menonton vcd kesaksian, berdoa, dan lain-lain.

Saya ke Semarang selama 3 hari untuk belajar berdoa, Alkitab, mendengarkan kaset, dan nonton VCD. Pulang ke Indramayu ketemu keluarga, pergi ke Jakarta, belajar di rumah mereka, pulang lagi. Istri saya bingung, saya semakin misterius. Perhatian saya selanjutnya adalah memindahkan keluarga dan mempengaruhi anak-anak agar keluar dari pesantren Al Zaytun Indramayu.

BAB IV

Saddam Husein Menangis
Tatkala pulang dari Bima, anak saya nomor dua kelas 6 SD tanpa sengaja tahu bahwa saya masuk Kristen. Sore itu, kami bertamu ke pak Anton di rumah saudara Yusak Surabaya. Sebelum pulang, tuan rumah berdoa untuk menguatkan iman saya. Tiba-tiba tanpa diduga-duga Saddam masuk dan duduk sebelah saya. Mendengar doa itu dia menangis dan geram. Sampai di penginapan dia melempar sepatu dan pakaian yang baru dibeli, menangis dipojok dan mengintrogasi saya.

“Kenapa abi masuk Kristen?”
“Saya tidak masuk Kristen”, jawab saya.
“Tapi dalam doa pak Yusak, jelas Abi sudah menjadi orang Kristen”
“Saya tidak masuk Kristen, tapi saya tobat.”
“Itu namanya masuk kristen, Abi hanya berkelit.”
“Ok Saddam, sekarang mana yang lebih baik praktek agamanya, orang Kristen atau non-Kristen?”

Dia berpikir sejenak, tapi yang jelas beberapa hari mengikuti saya Saddam telah mampu membedakan cara bergaul orang Kristen yang teratur dan disiplin.

“Tetapi abi bisa memajukan agama kita”, rajuknya lagi.
“Jawab dulu pertanyaan saya Saddam.”
“Orang Kristen!”, jawabnya.
“Nah itulah jawabnya kenapa Abi masuk Kristen!”
“Saya tahu abi hebat dalam memimpin orang. Abi bisa kembali ke Bima dan memajukan agama kita di tempat kelahiran abi.”
“Saya hanya dapat memajukan manusia karena ada pegangan yang mampu mengubah manusia sesuai keinginan Tuhan. Alkitab melarang kita meminta-minta, berhutang, melarang membalas kejahatan dengan kejahatan. Tuhan tidak perlu dibela, kita tidak perlu bela agama. Perjanjian baru melarang manusia membunuh manusia atas dasar perbedaan keyakinan.”

“Sejak kecil, Abi sudah memiliki Kitab Perjanjian Baru, tetapi nenekmu merampasnya dari abi. Semangat abi terus membara untuk mencari sekolah yang mengajarkan Alkitab. Puji Tuhan, abi dapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, fakultas Ushuluddin.”

Saddam masih gelisah, sebentar memegang kitabnya, sebentar memegang Alkitab. Sebentar duduk di kursi, balik lagi di kasur.

“Sekolah apa itu, bi?”
“Abi kuliah di Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama.”, jawabku.

Saddam merenung, lalu berkata, “Kalau begitu, beri Saddam kesempatan untuk belajar perbandingan agama, bi. Saddam tidak mau mengikuti agama abi dengan terpaksa.”
“Yah, silahkan nak. Kesempatanmu luas dan doakan abi banyak rejeki untuk meraih cita-citamu. Tapi saran abi, ikuti abimu masuk Kristen. Karena abi sudah lama melakukan studi perbandingan agama dan menurut abi pilihan tepat adalah Kristen.”

Saddam tetap menolak.

“Jadi selama ini, orang beragama karena ikut agama orang tua ya, bi?”
“Ya nak, 90% manusia beragama karena ikut orang tua. Bukan karena kesadaran atau belajar kebenaran.”, Jawabku.

“Bagaimana kami dan umi? Apakah abi akan menceraikan umi?”, Saddam bertanya dengan mata berkaca-kaca.

“Kalian bebas memilih. Abi orang demokratis tapi jangan ganggu keimanan abi. Mengenai umi, abi hanya kenal satu suami untuk satu istri. Abi bertanggung jawab bagi kebahagiaan umi sekalian.”

Saddam tidak jadi menangis.

“Kalau sudah sampai di rumah, Saddam akan diskusi dengan bang Fikri dan dik Kadafi.”
“Boleh saja diskusi, tetapi jangan kasih tahu dulu, kalau abi sudah masuk Kristen.”
“Kapan dikasih tahu?”
“Kalau kita sudah pindah dari Heurgeulis, dan abi punya cukup uang untuk mengontrak atau beli rumah.”, jawabku memberi pengertian.

Jam dinding tepat pukul 23.00.

“Hati saya sudah lega bi, Saddam mau tidur dulu.” Katanya, sesaat kemudian Saddam sudah tertidur pulas. Kucium pipinya. Sampai di rumah Haurgeulis, istri saya membujuk saya untuk mengajar di pesantren. Tapi mana mungkin saya kembali. Pantang surut ke belakang. Berbagai cara istriku mengajak untuk merenungkan kembali keputusan saya. dengan jabatan dan kehormatan yang saya terima, tetapi saya tetap bersikeras.

“Pindah Jakarta”
Menjadi Kristen itu sangatlah menakutkan, bahkan mengerikan! Terlintas dalam benak saya, keluarga dari istri pasti akan mengucilkan. Dulu adik saya perempuan kawin dengan orang Batak dan tidak pulang kampung sampai sekarang. Kenapa? Dia masuk Kristen ikut suaminya kemudian dikucilkan oleh keluarga besar kami. Tetapi saya yakin, kalau hal-hal seperti itu terjadi, Tuhan pasti akan cukupkan segala kebutuhan saya.

Minggu pertama pertobatan, saya dan Saddam pulang ke Bima untuk pembagian warisan. Saya hanya mengambil sebidang tanah wasiat dari ayah. Firman Tuhan terus menguatkan saya, Matius 10: 34-36 : “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” Pertobatan dapat memisahkan satu keluarga dengan saudara sendiri. Keluarga bukanlah alasan menolak menjadi murid Tuhan. Jika keluargaku membaca kesaksian ini, mereka pasti akan memaki-maki, mencibir, mencemooh bahkan mereka telah mengucapkan segala nama binatang kepada saya. Tetapi saya berdoa dan tetap ramah pada mereka. Saya balas sms mereka dengan tekun dan saya berharap mereka dijamah Tuhan.

Akhirnya kami mendapat kontrakan di Jakarta selama 2 tahun. Kami pindah ke situ. Setelah 1 minggu, rumah pun rapih. Saya memberanikan diri memberitahu istri saya bahwa saya sudah masuk Kristen. Reaksinya sungguh tak terduga.

Berhari-hari istri saya menangis, dia tidak percaya, “Kamu pikir kamu itu siapa? Kowe iku Kyai! Kok iso-isone dhadi wong Kresten?” Dia terus menangis. Aku juga ikut menangis bersama dia.

“Kamu telah menghancurkan masa depan saya dan anak-anak saya. Kalau sudah begini kamu mau makan apa? Gaji dari mana? Kamu tinggalkan karir yang telah dibangun bertahun-tahun. Kendaraan kamu tinggal, tanah yang kamu beli dibiarkan. Kamu gila!”

Saya tidak menjawab semua omongan istriku. Saya diam saja.

BAB V

Istriku Meninggalkan Rumah
Saya bersaksi kemana-mana, banyak orang terima Yesus. Saya juga mengajak istri saya, tetapi dia menolak mentah-mentah. Dia menentang saya. Orang lain banyak yang terima Yesus, istri sendiri menolak. Saya seperti laki-laki impoten.

Hanya 7 bulan tinggal bersama, dia kabur membawa 3 anak ke Jepara. Diantar oleh Manan adik saya. Mereka tinggal di rumah kakak ipar. Hari-hariku penuh air mata. Saya kacau balau. Saya telepon istri dan anak-anak saya. Kami menangis bersama. Istri mengajak saya kembali ke Islam. Saya menolak. Saya mengajak dia memilih Kristen. Dan dia juga menolak. Saya mendengar anak-anak menangis. Telepon putus, padahal saya masih mau berbicara. Saya tidak menyerah. Saya telepon istri agar bertemu, tapi dia bilang tidak mau ketemu. Saya tanya kenapa, jawabnya karena saya najis. Karena saya sekarang makan babi. Saya tetap berjuang, saya ingin anak-anak saya mengikuti ajaran injil yang penuh toleransi dan damai.

Akhirnya perjuanganku tidak sia-sia, istriku mau ketemu dengan asal tidak bersentuhan. Saya setuju, yang penting bisa ketemu anak-anak. Malam itu aku langsung ke terminal Pulo Gadung naik bus malam dari Jakarta ke Jepara. Jam 5 aku tiba. Anak-anakku berdiri menanti di halaman rumah. Aku cium mereka satu per satu. Air mata rindu menetes. Aku masuk rumah, istriku duduk menjauh. Tidak mau menyentuh tanganku yang terulur.

“Istriku, anak kita akan menderita kalau kita cerai.”
“Oke, aku mau hidup suami istri lagi, tapi dengan syarat kamu masuk Islam lagi.”
“Istriku, aku tidak mungkin masuk Islam lagi. Aku hanya bisa hidup dalam Kristus dan Kristus hidup di dalam kamu. Aku hanya mencintai kamu, aku tidak bisa kawin dengan empat istri.”
“Kalau kamu mau kawin lagi silahkan, asal kembali ke Islam.”, kata isteriku lagi.
Tidak akan aku mengkhianati cintaku padamu dan aku tidak akan pindah ke lain hati, tetapi aku mencintai Yesus lebih dari segalanya.

Istriku putus asa, marah karena gagal mengajak saya menjadi muslim. Dia mengambil gunting. Aku segera berkemas memasukan laptop dan LCD dalam tas. Istriku mengejar dengan gunting di tangan. Aku segera berlari menuju pintu untuk mengambil sepatu. Istri saya mengejar bahkan gunting hampir menancap di punggung saya. Saya tidak sempat meraih sepatu, saya dobrak pintu. Istri saya menggunting sepatu sampai terburai dan melemparkan ke saya. Saya meloloskan diri menggunakan sandal jepit. Kabur naik bus ke Surabaya. Dalam bis saya menangis, Oh Tuhan apa salah hambaMu ini? Kok jadi orang Kristen malah tambah susah? Dalam bis saya terus menangis karena tak kuasa menahan haru, meskipun saya agak malu dengan penumpang lain. Saya duduk melihat keluar sepanjang jalan. Saya melihat hutan dan pohon jati yang tegak teguh ke langit. “Itulah jati diriku”, pikirku. Aku tak akan goyah.

Sampai di Surabaya saya siap pelayanan, saya jalan di mall Pakuwon. Ada yang menegur kenapa saya karena memakai sandal jepit. Setelah saya jelaskan dia terharu. Dia ajak saya ke toko sepatu. Setelah mencoba sepatu yang cocok, tak terasa air mata membasahi pipi. Sambil berjalan dengan sepatu baru, saya memuji Tuhan dalam hati. Perempuan penjaga toko memanggil-manggil, “Pak, sandalnya ketinggalan!” Aku pura-pura tuli. Air mata di pipi kubiarkan saja. Tuhan tahu tadi pagi sepatuku robek dan Dia ternyata tidak mempermalukan hambaNya. Dia hidup.

BAB VI

Yesus Waktu Aku Kecil
Menjelang ujian SD saya bermimpi duduk bersama nabi-nabi besar. Sebelah kanan Yesus, Musa, Ibrahim, Nuh dan sebelah kiri nabi Muhammad SAW. Mereka berpakaian putih dengan wajah ramah dan berseri-seri. Pagi-pagi saya menyatakannya kepada kakak saya Aisyah, “Tadi malam saya bermimpi duduk bersama para nabi besar di langgar (mushola) kita”. Jawab kakak saya, “Oh, kau telah melihat mimpi yang benar. Karena setan tidak dapat menyerupai wajah nabi”.

Kini saya paham makna mimpi tersebut, bahwa hidup saya seperti mengikuti arah jarum jam yang berputar dari kiri ke kanan. Dari mengikuti ajaran nabi Muhammad, nabi Nuh, nabi Ibrahim, Nabi Musa dan terakhir ajaran Tuhan Yesus. Sewaktu SD saya memiliki kitab Perjanjian Baru, Mazmur, dan Amsal berwarna putih. Kitab itu diberikan oleh sepupu Fatimah anak guru Said dan selalu saya baca setiap ada kesempatan bahkan sering saya baca dengan keras. Suatu hari ibu saya mendengar, lalu mengambil kitab itu dan menyembunyikannya. “Nanti kamu akan masuk Kristen”, kata Ibu saya.

“Tidak mungkin mama, saya anak guru agama dan saya akan jadi pembela agama yang tangguh. Janji mama, tidak akan terjadi.”, kataku kepada mama yang sudah mulai kuatir.
“Baiklah, tapi mama tetap menyimpan kitab ini sampai kamu besar nanti.”, katanya lagi. Hingga beliau meninggal, kitab warna putih itu tidak diketahui lagi dimana rimbanya.
Sejak mama mengambil kitab tersebut, saya mulai cari info pada saudara-saudara tentang sekolah yang mengajarkan Alkitab. Mereka menyarankan masuk fakultas Ushuludin jurusan perbandingan agama. Ternyata bukan kebetulan kalau setelah lulus SMA saya dapat beasiswa dari pimpinan pusat Muhammadiyah untuk kuliah di Univrsitas Muhammadiyah Surakarta sekaligus mondok di pesantren Hajjah Nuriyah Shobron, Makamhaji.

Saya dan Ikhwan tanpa pikir panjang mengambil fakultas Ushuludin jurusan perbandingan agama. Selama kuliah pengalaman keagamaan saya tumbuh bagus. Saya selalu mendapat tugas mubaligh hjrah di Klaten dan Wonogiri. Saya juga asisten dosen mata kuliah Al-Islam dan Kemuhamadiyah di FKIP dan fakultas psikologi.

Ada satu kejadian lagi yang sangat berkesan dalam hidup saya tentang orang Kristen
Sebelum masuk kuliah, saya berkunjung ke rumah bibi saya di Pancoran Jaksel. Turun di Terminal Pulo Gadung lalu naik bus ke arah Blok M. Duduk di sebelah kanan saya ternyata pemuda Kristen. Dia menanyakan tujuan saya dan saya jawab mau ke rumah bibi saya (sambil merogoh kantong mengambil secarik kertas).

“Sudah pernah kesana?”
“Belum!”
“Boleh saya antar?”
“Terima kasih sekali!”, jawabku gembira.

Pemuda ini sekitar 3 tahun lebih tua dariku. Dia yang bayar ongkos bis, becak, menanyakan alamat dan mengantar sampai ke rumah bibi. Seusai minum, dia pamit pulang dan saya kasih uang karena telah membantu saya. Tetapi dia menolak dengan halus, “Saya masih punya, terima kasih”, katanya. “Bah!”, kataku dalam hati, “Dia pula yang berterimakasih padahal dia yang lelah.” Pemuda itu keluar pintu rumah dengan tersenyum, saya tertegun, terkesima hingga pemuda itu hilang dari pandangan mata.

Saya bahkan lupa menanyakan siapa namanya. Wahai saudaraku, kalau saudara membaca tulisan ini saya berterima kasih dan ingin berkenalan dengan Anda.

BAB VII

Tetap Teguh
Saya merasa bersalah kepada istri saya, tapi saya tidak mungkin mundur. Ternyata jadi Kristen itu ada harga yang harus dibayar. Tapi apakah ditinggal anak istri adalah harga yang dimaksud? Tuhan menginginkan setiap pernikahan kita menjadi sarana untuk mengalami kehidupan yang utuh. Suatu hari, pernah saya ke Jepara bersama pak Bagio dan pak Imam. Jam empat pagi saya tiba di Jepara. Tidak ada yang berani buka pintu. Saya paksa buka pintu dan bertemu istri saya. Saya hendak memeluknya tetapi dia teriak memanggil kakaknya.

“Kamu mau apa?”, tanya iparku.
“Kakak mau apa?”, gertakku sengit.
“Saya usir kamu”.
“Enak aja mengusir saya, anak-istri saya di sini.”, jawabku.

Kakak ipar saya memanggil polisi. Empat orang polisi datang, tetangga juga berdatangan.

“Jangan coba-coba sentuh saya, polisi, kamu belum tau siapa saya?”, saya gertak mereka (maksudnya kalau belum tau, tanya!).

Polisi bilang kalau kedatangan mereka hanya untuk berjaga-jaga, “Jaga di luar! Jangan ikut campur urusan rumah tangga!”, jawab saya lagi. Mereka keluar ke halaman. Semua keluarga jadi takut karena saya bisa mengusir polisi. Pak Bagio dan pak Imam yang mengantar saya kabur, karena mobil mau dibakar. Pagi itu, tersiar berita bahwa menantu pak Marhadi sudah jadi pendeta.

Sorenya saya berhasil merayu anak sulung saya Fikri makan di luar. Dia mau dan akhirnya saya “culik” ke Surabaya. Bertemu dengan pak Dharmanto, beliau malah menyarankan saya mengembalikan Fikri. “Wah ini dapet orangnya ga dapet hatinya.”, kata beliau. “Maksudnya pak?”, tanyaku. “Pak Abraham harus mengembalikan anak tersebut”, jawabnya.

Gagal rencana saya, padahal Fikri mau saya bawa ke Bima, tinggal dengan kakakku biar istri saya tahu rasa. Dua hari kemudian saya dan Fikri kembali ke Jepara. Dan istri saya ternyata sangat bahagia. Dia mendekati dan mencium saya. saya juga bahagia, kusentuh tangannya dan menciumnya sambil meminta maaf. Saya semakin rajin mendoakan istri dan anak-anak. Tak ada sedikit pun niat untuk berpisah dengan mereka, walaupun istri saya tidak mau tidur dengan saya.

“Tiap makan saya selalu mendoakan kamu, istriku, agar kamu diberkati Tuhan.”, kataku suatu kali dalam telepon. “Saya juga selalu mendoakanmu suamiku”, jawab istriku. “Apa doa kamu buat saya?”, tanyaku. “Saya berdoa kepada Allah setiap usai sholat agar kamu kembali menjadi muslim”, jawab istriku. “Wah kamu salah berdoa, karena tidak mungkin Tuhan mengabulkan doa seprti itu”, kataku. Suaranya tambah lama tambah pelan lalu menangis. Kucoba menenangkannya.

Kami memang saling mencintai, kalau ketemu kami saling melepas kangen. Aku cukup mencium tangannya dengan mata berkaca-kaca. Dia menatapku penuh makna. “I Love you”, bisikku.

Lama kami berpisah, istriku minta cerai tapi kutolak. Istriku memintaku kembali ke Islam, tapi aku tetap menolaknya. Saya tetap teguh dengan pendirian saya. Bila bertemu dengan istriku, saya habis-habisan memberi pengertian tentang kekristenan. Suatu hari saya bilang pada istriku bahwa muslim harusnya merayakan natal juga, bahkan dengan meriah. Istri saya heran. Saya jelaskan padanya bahwa dalam Alqur’an hanya Yesus (Isa) yang kelahirannya diceritakan dengan penuh sejahtera. Istri saya kaget, lalu saya perlihatkan ayatnya. Kami terus terlibat dalam diskusi ayat-ayat Alquran dan Alkitab.

Akhirnya Desember 2008, istriku dibaptis. Sempurna sudah kebahagiaan saya. Dua tahun saya bergumul dan berdoa kepada TUHAN. Dan Dia menjawabnya dengan indah.

BAB VIII

Beberapa Alasan
1. Murid-muridku
Saya sangat dekat dengan mereka dan mereka tahu bagaimana saya membela agama. “Abi sudah tidak waras lagi”, kata muridku di Yogya. Lain lagi dengan kata anakku, “Saya bangga dengan abi, karena pembela agama yang berkobar, tapi kenapa abi masuk Kristen?”, kata Fikri pada uminya. Saya juga sering bertemu santri di berbagai tempat. Di Balikpapan saya bertemu dengan wali santri, mereka berterimakasih atas bantuan saya dalam mendidik anak mereka. Saya jawab bahwa hal itu sudah menjadi kewajiban seorang guru. Saya kuatir dalam hati dia belum tahu kalau saya sudah jadi orang Kristen.

Selama kesaksian ini belum terbit, saya masih tiarap. Saya tinggalkan pesantren. Teman-teman di dewan guru berusaha menahan saya, tetapi saya tetap teguh dengan keinginan hati saya. Kesaksian ini adalah sebuah bentuk jawaban terhadap semua pihak yang menanyakan mengapa saya masuk Kristen. Termasuk buat keluarga besar saya. Semoga setelah membaca ini mereka akan mengajak saya berdialog tentang Islam dan Kristen. Dengan dialog, kita bisa memperluas wawasan tentang pentingnya hubungan yang harmonis antar umat beragama karena agama tidak boleh dipaksakan (QS 2:256).

2. Ekonomi
Menjadi Kristen tidak perlu ragu, apalagi tentang masalah ekonomi. Contoh, takut lapar? Tuhan telah menyiapkan makanan yang cukup. Ingat mukjizat 5 roti 2 ikan. Ingat kata Yesus (Matius 6:25).

3. Perilaku
Ini yang saya risaukan, dunia tidak menyaksikan apa yang diramalkan Samuel Huntington. Dia meramalkan bahwa akan terjadi bentrokan budaya yang hebat. Tapi yang terjadi bukanlah bentrokan budaya ataupun agama. Tapi bentrokan antra modernitas dan ketidakpahaman. Bentrokan antara dua kubu yang hidup saling bertentangan secara diametral. Antara manusia yang hidup abad 21 dan abad pertengahan. Pertarungan manusia yang belum beradab dengan manusia beradab.
Konsep bentrokan peradaban ini diungkapkan oleh Samuel Huntington, dan “eksekutornya” adalah golongan yang meradikalkan diri atas dasar golongan dan keyakinan tertentu. Ketika ada yang membagi dunia menjadi merah dan putih, atau membagi dunia dengan Kristen dan non Kristen dan menyatakan perang abadi terhadap yang non atau sebaliknya, mereka tunduk kepada kehendak yang kuat maka inilah akar masalah dan sumber konflik.

Saya bingung dengan orang yang suka mempermasalahkan kepercayaan orang lain, bagi saya apa yang saya percayai adalah urusan saya, bukan urusan mereka. Saudara silahkan menuhankan batu, selama anda tidak melemparkan batu itu kepada saya. Anda bebas menyembah apa saja, namun kepercayaan orang lain bukanlah urusan Anda. Apa urusan Anda kalau ada orang yang percaya bahwa Kristus adalah Tuhan? Putra Maryam. Atau bahwa setan adalah Tuhan? Biarlah orang percaya apa yang mereka mau yakini. Kita disuguhkan berita sekelompok orang mendatangi tempat yang dianggap sesat, lalu usahanya dibakar, rumah dirusak, bahkan ada yang dibunuh. Kejadian seperti ini sering kita lihat. Mereka mencoba memberlakukan hukum islam. Hukum Islam tidak bisa diberlakukan di sini. Perusakan cafe, lokalisasi, dan lain-lain seharusnya boleh dilakukan jika hukum Islam sudah berlaku di negara ini. Jangan setengah-setengah. Sebagai contoh hukum Islam: yang berzinah dirajam, pencuri dipotong tangannya, tiap jum’at muslim dipaksa ke masjid, dan lain-lain. Kalau hal-hal seperti itu belum berlaku, siapa yang bisa menjamin bahwa yang merusak cafe itu sholatnya tekun (pelaksana hukum islam)?

Banyak orang Kristen pindah agama, apa harus dihukum murtad oleh orang Kristen? Atau dicari-cari untuk dibunuh? Malah dibiarkan saja. Bagi orang Kristen itu urusan dia dengan Tuhan. Beragama adalah hak asasi manusia. Biarkan saja! Terorisme telah melumpuhkan saya pada kepercayaan lama.

Dunia patut berterima kasih pada bangsa Yahudi atas penemuan dan kemajuan sains pada abad 19 dan 20. Ada 15 juta orang Yahudi diseluruh duniaa, mereka bersatu dan memenangkan hak mereka lewat banting tulang dan peras otak. Saya belum pernah melihat orang Yahudi meledakan diri mereka di hotel Jerman (ingat Holocaust). Atau orang Yahudi yang membakar gereja. Belum ada satu Yahudi pun yang memprotes sesuatu dengan membunuh orang lain.

Walau Taliban telah menghancurkan 3 patung suci Budha, belum pernah kita melihat satu orang budha membalas menghancurkan masjid, membunuhi muslim atau membakar kedutaanya.

Saya sadar bahwa di jaman sekarang, hanya agama yang penuh toleransi dan kasih saja yang akan dipilih oleh orang-orang intelek. Cara-cara kekerasan tidak akan menghasilkan apa-apa. Ajaran yang kumuh, akan segera lisut seperti rumput kering. Dalam banyak negara, ajaran agama adalah sumber pendidikan dan menjadi pusat pembentukan ideologi seseorang. Saya telah mencapai titik di mana saya akan terus mempelajari ajaran dari kitab-kitab suci agama-agama besar. Karena Firman Tuhan adalah Ya dan Amin. Dan ketika saya baca ayat dalam Qur’an, memang banyak ayat perang terhadap kafir, dan sebagainya. Tapi dalam pemahaman ayat-ayat Qur’an, sangat diperlukan perhatian ulama dan pendeta untuk bisa menjaga toleransi dan perdamaian. Karena banyak ayat-ayat Qur’an yang akhirnya digunakan oleh sebagian kelompok kecil untuk membenarkan semua tindakan melawan hukum Negara yang sah. Manusia tidak berhak mencabut nyawa orang lain atas nama agama.

4. Kasih sayang
Kasih sayang artinya saling bekerja sama tanpa memandang iman, warna, bahasa dan asal usul. Mencoba membangun metode pemahaman baru dan menghormati satu sama lain. Bayangkan kalau kita terus bertikai karena agama, bagaimana anak cucu kita menulis sejarah nenek moyangnya?

5. Teman baru
Buku ini pasti akan dibaca banyak orang, termasuk teman-teman saya. Jangan menghujat teman, mari kita berdialog untuk hidup yang lebih baik. Mari kita bangun persaudaraaan yang lebih baik antar umat beragama. Telah banyak darah yang mengalir hanya karena membela agama. Saya siap berdialog dengan Anda kapan saja, Ok?

BAB IX

Penutup
Sampailah kesaksian ini pada bab terakhir, penulis merasa bahwa ini semua karena kasih karuniaNya. Dialah rahman dan rahim. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu banyak dalam penulisan kesaksian ini. Kesaksian ini bukan untuk mencari popularitas atau menyinggung siapapun. Semua hanya Untuk kemuliaan Tuhan saja. Terima kasih kepada istriku Natalia N*******I, I Love You. Dan ketiga anak kami, Fikri K******I, Saddam H****n, Muammar K****I, Tuhan memberkati kalian semua. Biarlah kehendakNya yang jadi.

Saifuddin Ibrahim

MASA DEPAN AMERIKA SERIKAT….BY PS. TD HALE


Hari Pengangkatan

 Saya tahu bahwa orang-orang ini lebih dari sekedar ditahan.
Mereka membawa orang-orang ini ke suatu tempat semacam tempat pemrosesan. Saya berdiri didepan bangunan itu dimana saya melihat mereka dimasukkan dan diproses. Bagi saya, hal ini mengingatkan saya pada masa Hitler.

Dibawah ini merupakan suatu transkrip pada suatu wawancara dengan Pastor TD Hale dari Calvary Christian Center (http://www.calvaryapostolicgallia.com/) di Galipolis, Ohio. Didalam wawancara itu, Pastor Hale menjelaskan rincian dari dua mimpi yang dia terima dari Tuhan. Mimpi pertama diterima pada tanggal 28 Desember 2011. Mimpi kedua diterima pada malam hari tidak lama setelah mimpi pertama diterima.

Transkrip mimpi ke-1

Dengan situasi amerika yang bisa kita lihat saat ini, dengan presiden dan pemerintahannya maka pasti ada tanda-tanda yang akan terjadi. Pada tanggal 28 Desember 2011, saya telah mencari Tuhan mengenai apa kata Tuhan bagi umat-Nya. Saya tidur malam itu seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan benar-benar memberikan sesuatu penglihatan/mimpi pada malam itu mengenai apa yang akan terjadi.

Tentu saja saya terkejut dengan apa yang saya lihat. Didalam mimpi saya, saya pergi melintasi benua Amerika. Saya mengambang, berada di udara mengunjungi benua Amerika. Saya tidak takut mengenai apa yang saya lihat. Kemudian tiba-tiba saya melihat banyak bom yang mendarat dimana-mana. Daratan itu hancur lebur.

Saya melihat semuanya rusak, rumput, pohon, semuanya. Semuanya hilang, terbakar. Tidak ada yang tersisa. Tidak tersisa pepohonan. Kerusakan total. Saya tidak tahu apakah hal ini terjadi di semua tempat, tetapi sejauh yang saya lihat, dari titik dimana saya berada saya lihat semuanya hancur.
Kemudian saya melihat orang-orang berdiri disekitar rumah mereka dan tidak ada sesuatupun yang tersisa, mereka memeluk satu sama lain. Saya melihat banyak orang terbaring meninggal, dan saya mendengar tangisan orang-orang sembari mengatakan ‘hal ini seharusnya tidak terjadi, hal ini sesungguhnya tidak boleh terjadi’. Dan mereka meneriakkan kata-kata ini berulang kali, ‘Hal ini sebaiknya tidak terjadi, oh Tuhan, hal ini seharusnya tidak terjadi.’

Bisa dikatakan bahwa terjadi perubahan dalam kehidupan. Tidak ada makanan, tidak ada air minum. Saya bisa mendengar bayi menangis, tersedu-sedu, saling merangkul satu sama lain dalam keluarga mereka. Mereka meminta pengampunan dari Tuhan. Pada saat saya berpindah tempat, saya melihat orang-orang berlarian, mencari orang-orang yang mereka cintai yang hilang dan mereka benar-benar, benar-benar, seperti orang gila. Kegilaan telah mengambil alih. Saya melihat banyak orang di pinggir jembatan dan menjatuhkan diri mereka lompat keluar dari jembatan, mereka bunuh diri. Hal itu begitu jelas terlihat oleh saya.

Kemudian saya berpindah ke sebuah kota besar yang terlihat seperti Columbus, Ohio. Kemudian tiba-tiba mendengar kengerian massal, keributan-keributan di jalan-jalan kota. Jendela-jendela dirusak. Ada banyak sekali orang mengambil barang-barang dikanan kiri mereka. Tetapi sepanjang yang saya lihat mereka tidak mengambil barang-barang seperti TV dan barang-barang elektronik. Mereka mengambil makanan. Mereka mengambil semacam keripik. Mereka mengambil minuman. Mereka mengambil segala sesuatu yang dapat mereka peroleh untuk bertahan hidup. Semua hal yang berhubungan dengan bertahan hidup. Saya dapat ketakan bahwa hal ini berbeda dengan kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di masa lampau.

Kumpulan manusia itu berjumlah ribuan yang berusaha masuk kedalam toko-toko, sebanyak mungkin yang bisa masuk kedalam. Saya melihat mereka mendorong rak-rak dan mendorong berang-barang elektronik. Mereka berusaha mengambil makanan, roti, air minum kemasan. Mereka berusaha mencari semua barang yang bisa digunakan untuk bertahan hidup.

Pengacau-pengacau itu berkelahi satu sama lain. Saay melihat seorang pria mengambil sebuah pistol dari sakunya dan menembak pria lainnya tepat di kepalanya.

Pada bagian lain dari mimpi saya adalah yang paling membuat saya tertegun. Saat itu saya meninggalkan tempat yang lama, saya melalui suatu perjalanan secepat kilat. Kemudian saya berdiri di sisi belakang dari gedung putih (White House). Pada saat saya sampai disitu saya menengok keatas. Kemudian saya mendengar suara, ‘Lihat ke balkon Truman’. Saya tahu apa yang dinamakan balkon, tetapi saya tidak tahu bahwa balkon itu punya nama Truman. Saya tidak tahu bahwa ada sebuah balkon yang bernama Truman sampai suatu saat saya bercerita kepada teman saya yang mana kemudian dia bercerita kepadaku bahwa ada sebuah balkon dengan nama Truman di gedung putih. Didalam pikiran saya, Tuhan memberitahukan ada balkon bernama Truman, dan itu menunjukkan bahwa mimpi itu berasal dari Tuhan.

Saya melihat presiden Amerika Serikat, Presiden Obama, berdiri di sebuah balkon dan saya melihat dia membawa sebuah senapan. Tiba-tiba, dari disebelah kanan saya mendengar suara yang keras, sangat keras. Ketika saya memalingkan wajah saya untuk melihat dari mana sumber suara tersebut, maka saya melihat seekor burung rajawali yang terbang di angkasa mengitari sekitar Washington DC. Saya tahu jeritan apa itu. Saya tahu itu adalah seekor rajawali.

Tiba-tiba saya melihat presiden AS – Obama mengarahkan senapan dan menembak rajawali itu sehingga mati dan jatuh ke tanah. Ketika saya melihat kembali ke arah presiden Obama dan saya melihat dia tersenyum sinis. Dan ini suara yang saya dengar dalam mimpi itu, ‘Saya sudah selesai dan saya tidak lagi berurusan dengan ini didalam pemerintahan saya.’

Kemudian hening seketika. Kemudian saya mendengar suara ‘Katakan pada umat-Ku bahwa ini adalah kehendakku, generasi yang benar dan yang tidak benar berada ditangan yang maha kuasa. Generasi yang benar akan mengetahui jalan mereka dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

Sedangkan generasi yang tidak benar akan kesana-kemari tidak tahu arah karena cangkir sudah penuh Akan ada orang-orang yang kesana kemari mengatakan saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi, tetapi orang-orang harus mengetahui bahwa semua ini dibawah kendali Tuhan. Tuhan memberi pengertian kepada saya bahwa hal ini merupakan kehendak-Nya. Kita yang benar atau tidak benar harus menerima bahwa semua ini berada didalam tanganNya.

Hal ini sungguh mengejutkan saya bagaimana orang-orang tidak peduli ketika Tuhan sudah memberikan banyak peringatan melalui banyak sekali pelayan-Nya dan mereka tetap saja tidak percaya. Seperti kisah di Alkitab (Israel kuno). Tuhan mengirim para nabi dan memperingatkan mereka bahwa akan ada kerusakan, akan ada masalah, negara akan diambil alih. Tetapi orang-orang mengatakan, ‘Tidak, hal itu tidak akan terjadi, Tuhan tidak mengijinkan hal itu terjadi. Tuhan tidak akan melakukan hal itu.’ Tetapi hal itu terjadi pada akhirnya. Kemudian orang-orang akan kembali kepada Tuhan dan meminta pengampunan Tuhan dan mengatakan kami menyesal, tetapi hal itu sudah terlambat.

Sepertinya orang-orang tertidur. Mereka tidak berdoa. Mereka terus saja melanjutkan kehidupan seolah-olah hal ini tidak akan terjadi. Mereka mengira kehidupan berlanjut seperti sedia kala, seperti perkiraan bahwa di Amerika tidak sesuatu yang mendesak yang akan terjadi. Mereka tidak mengindahkannya, tetapi Tuhan mengatakan ‘saat ini adalah waktu untuk bangun. Sesuatu akan terjadi. Dan kejadian ini akan berlangsung cepat. Jadikan doa kebutuhan utama didalam kehidupan.’
Didalam mimpi itu saya tahu bahwa ada suatu pertunjukan antara baik dan buruk. Saya melihat orang-orang berkumpul didalam rumah-rumah mereka dan ada pertemuan-pertemuan doa.

Orang-orang berdoa didalam roh. Kemudian saya mendengar Tuhan berkata ‘Katakan kepada hamba-hamba-Ku bahwa urapan khusus akan Aku berikan (tinggalkan) kepadamu pada hari-hari akhir. Gunakan pelindung dalam doa dan berdoalah engkau di tempat-tempat tersembunyi. Mata engkau akan diurapi dengan urapan khusus. Akan ada orang-orang yang begitu buta dengan FirmanKu. Semua hal akan diungkapkan pada waktunya. Akan ada gelombang supranatural yang akan melanda generasi ini dalam waktu dekat.’

Melalui penginjilan dengan media DVD, pita kaset dan buku-buku milik mereka, Tuhan akan memberikan kepada mereka makanan rohani untuk bisa bertahan selama waktu yang segera datang. Tuhan berkata : ‘Hari-hari yang berat (gelap / pekat) akan segera datang.’ – “There are harsh days coming.”

Seketika., segala sesuatu berubah didalam mimpi itu dan saya mendengar suara, suara Tuhan. Saya melihat didepan saya ada sebuah meja antik yang sudah berumur tua. Saya tahu bahwa diatasnya ada dokumen-dokumen yang sudah ditandatangani, dokumen-dokumen khusus. Saya melihat hasil pemungutan suara didalam suatu dokumen yang sudah ditandatangani. Saya melihat kertas / dokumen pemungutan suara itu ada dua nama, saya melihat nama presiden (Obama) dan nama Mitt Romney. Kemudian seketika nama presiden Obama ditandai / semacam ada tanda ‘centang’. Saya melihat suatu tulisan disitu : ‘Ini adalah keinginan dari Tuhan’. Kemudian saya terbangun.
Hari-hari Amerika akan berakhir. Tanda sudah diberikan. Saya memberitahukan umat Tuhan untuk bersiap. Saya katakan kepada mereka bahwa apapun yang mereka bisa kerjakan untuk keluarga mereka tolong lakukan secepatnya.

Transkrip mimpi ke-2

Pada suatu malam tidak lama setelah kejadian itu saya mendapatkan mimpi yang kedua yang mana saya melihat masyarakat Amerika sepertinya menjadi budak. Didalam mimpi ini saya berada didalam suatu hutan dimana saya melihat orang-orang berkemah. Mereka tidak berkemah seperti pada umumnya orang berkemah (camping). Mereka bersembunyi. Mereka semua berdiri disamping tenda mereka. Ada dua buah tenda. Mereka terlihat compang-camping. Mereka terlihat seperti belum mandi untuk jangka waktu yang sangat lama. Ada beberapa galon air dan mereka mencoba menyalakan api dan sepertinya mereka tidak ingin hal itu menarik perhatian mengenai keberadaan mereka. Tetapi mereka telah ditemukan.

Saya melihat petugas federal muncul dan membawa mereka. Mereka memborgol yang dewasa dan memasukkan mereka ke mobil, dan mereka juga membawa anak-anak juga. Saya melihat juga dua orang yang sudah tua dan mereka memasukkan juga dua orang tua ini kedalam mobil. Saya melihat agen-agen federal itu dan mereka berkata : ‘Kami dari pemerintahan Amerika Serikat dan kalian ditahan.’

Saya tahu bahwa orang-orang ini lebih dari sekedar ditahan. Mereka membawa orang-orang ini ke suatu tempat semacam tempat pemrosesan. Saya berdiri didepan bangunan itu dimana saya melihat mereka dimasukkan dan diproses. Bagi saya, hal ini mengingatkan saya pada masa Hitler. Bangunan itu tampak seperti sudah dimodernisasi (semacam direnovasi), diperbaiki dan dicat, tetapi terlihat seperti compang-camping. Saya tahu bahwa bangunan itu adalah bekas basis angkatan bersenjata yang telah ditutup. Saya melihat mereka dimasukkan kedalam dan diproses. Saya melihat mereka disuruh memberi cap jempol.

Saya melihat mobil yang berjalan di rel kereta (rail cars) yang muncul disamping tempat ini. Saya tidak masuk kedalam ‘mobil rel’ ini maka saya tidak melihat apa yang ada didalamnya. Hal ini menakutkan saya. Hal itu sungguh mengganggu saya. Saya tahu bahwa Amerika berada didalam bahaya ketika aku melihat itu semua. Saya tahu bahwa kita bergerak ke suatu arah melalui suatu jalur dan tidak mungkin untuk kembali lagi.

Saya seperti masuk kedalam suatu kamp kematian (death camp). Apa yang saya lihat membuat saya muak. Saya tahu bahwa Amerika akan mengalami perubahan.

Catatan :
Kembali tahun 2004. TD Hale diberi pengertian dari Tuhan bahwa Obama akan menjadi presiden dan benar. Juga pada mimpi desember 2011, 6 bulan sebelum Mitt Romney muncul sebagai calon presiden dari partai republik. Hale melihat nama Mitt Romney ada di voting suara dan benar.
Postingan di website ini tanggal 2 nov 2012. Pemilihan umum presiden sudah 4 hari berlalu. Dan benar Obama terpilih kembali.

Ada 4 bagian dari mimpi pertama Hale :

1. Adegan 1 – Kerusakan total oleh bom

2. Adegan 2 – Kerusuhan masa di kota-kota besar di Amerika.

3. Adegan 3 – Presiden Obama menembak elang.

4. Adegan 4 – Obama memenangkan pemilihan ulang ke-2

Kalau kita balik maka menjadi :

1. Obama menang kedua kalinya

2. Obama menembak elang amerika

3. Kerusuhan massal

4. Kerusakan total oleh bom

Mimpi kedua ini yang mengkuatirkan :

Adanya kamp kematian – death camp seperti jaman hitler di pd-2. Tidak jelas kapan tapi tidak lama lagi terjadi di masa depan.

Sumber :
http://z3news.com/w/td-hale-prophetic-dreams-tell-the-futu…/

Silahkan dilihat keterangan sang Pastor dan pembuat webite. Disitu saudara bisa melihat wajah TD Hale.

Mimpi yang ke-4

Ini adalah penglihatan keempat yang diterima oleh Pastor TD Hale mengenai masa depan Amerika. TD Hale adalah Pastor di Calvary Christian Center in Gallipolis, Ohio.
Dibawah ini adalah transkrip dua wawancara Pastor TD Hale yang dipimpin oleh Rick Wiles dari Trunews.com pada tanggal 2-3 Januari 2013.
Mimpi ke-3 yang diterima oleh Pastor Hale pada musim panas 2012 yang berhubungan dengan Mitt Romney akan dihalangi untuk menjadi presiden. Mimpi itu sudah terjadi.

Transkrip mimpi ke-4

Mimpi ini diberikan kepadaku pada tanggal 24 November 2012. Didalam mimpi ini saya dibawa dengan cepat ke ruang ovel (the oval office – yaitu ruang kerja presiden AS yang berbentuk setengah lingkaran / ovel – red). Saya berdiri di ruang itu dan melihat presiden Amerika Serikat. Saya merasa hal itu begitu nyata, sampai-sampai saya merasa bisa menyentuh dirinya. Dia berdiri dibelakang meja. Ketika saya berdiri didepan dirinya saya mendengar suara dan saya tahu itu suara Tuhan. Saya mendengar suara itu mengatakan : ‘Menangis dan meraunglah sebab kesengsaraan akan segera datang’

Kemudian tiba-tiba saya berpaling dan melihat di lantai ada seekor elang / rajawali seperti yang saya lihat pada mimpi bulan desember 2011, dimana elang itu ditembak oleh Presiden dan mati. Saya melihat presiden dibelakang meja dengan senyuman sinis yang sama seperti yang saya lihat di balkon Truman pada mimpi sebelumnya. Kemudian dia beranjak dari belakang meja dan berjalan diatas elang itu dan meletakkan kakinya pada leher elang tersebut. Kemudian dia membengkokkan leher elang tersebut dan memutarnya tiga kali sehingga kepala elang itu putus dan terpisah dari tubuhnya. Pada saat itulah saya mendengar suatu suara, “Roh Rehabeam ” – Catatan : semangat Rehabeam adalah semangat pemberontakan, tidak mendengarkan nasehat orang tua tetapi lebih mengarah kepada keinginan kaum muda. Mau menang sendiri dan sombong.

Kemudian saya melihat dia lagi dan dia mengenakan setelan yang serba hitam. Dia mengenakan kemeja hitam, dasi hitam. kaos hitam, celana hitam, semuanya yang dia pakai serba hitam. Kemudian saya melihat dia secara keseluruhan, dan tiba-tiba rongga dada disekitar hatinya terbuka, dan saya bisa melihat isinya, dan saya melihat hatinya diselimuti kabut hitam dan sangat pekat yang berputar mengelilingi hatinya. Kemudian saya tahu bahwa Tuhan menunjukkan kepada saya betapa jahatnya orang ini.

Kemudian dia berjalan menuju mejanya dan mengambil sebuah palu di tangannya. Palu itu sebagian kayu dan sebagian batu. Pegangan palu itu terbuat dari kayu dan kepala palu terbuat dari batu. Diatas meja presiden saya melihat sebuah dokumen (kertas) dengan kata-kata yang tertera sbb : ‘ The final abomination ‘ – ‘Kekejian terakhir’. Kemudian dia memukul dokumen / kertas di mejanya tersebut dengan palu, dan ketika dia memukulkan palu ke meja tersebut mendadak saya merasakan semacam goncangan. Jujur, saya merasa sepertinya tempat tidur saya bergoncang. Nyatanya memang tempat tidur saya bergoncang dan saya bisa merasakannya. Saat dia memukul kertas / dokumen itu saya terlontar ke udara dan saya berdiri diatas gedung putih (White House).

Ketika gempa bumi mengguncang Wshington DC. Kemudian saya melihat bumi terbuka dan menuju tugu / monumen Washington kemudian menuju ke gedung Jefferson. Pada saat itu saya mulai melihat hujan dengan warna air ke-tua-tua-an. Warna air hujan itu seperti api atau sesuatu lainnya. Hujan itu mulai turun dan semakin lama semakin deras. Hujan itu secara perlahan-lahan turun dan airnya mulai naik. Ketika air mulai naik saya mulai naik lebih tinggi ke atmosfer dan melihat peta Amerika Serikat. Saya bisa melihat garis peta Amerika Serikat. Setelah membanjiri Washington maka mulai membanjiri seluruh Amerika Serikat. Saya melihat air itu melanda Maryland, West Virginia, Ohio, Michigan, Kentucky, Indiana, South Carolina, sampai seluruh Amerika Serikat.

Orang-orang mulai berteriak diseluruh negara dan yang saya dapat dengar adalah suara tangisan tersedu-sedu. Seperti ada sesuatu yang terjadi, sesuatu kehilangan yang besar, seperti jika saudara berkunjung ke rumah seseorang yang sedang berkabung dan seseorang telah meninggal dan saudara sangat dekat dengan mereka. Ini semacam suara tangisan yang sangat sedih. Bahkan didalam mimpi saya berpikir mengenai masa-masa nabi Nuh dan banyaknya orang yang tidak masuk ke bahtera itu. Mereka tidak mendengar peringatan nabi Nuh dan perintah Tuhan sehingga orang-orang itu berada diluar bahtera pada saat banjir datang. Ini seperti hal itu. Tuhan berbicara kepada mereka pada saat hari-hari akhir. Tuhan berbicara melalui saudara/i, Tuhan berbicara melalui saya, dan pelayan-pelayan Tuhan lainnya yang saya kenal. Tuhan sedang berbicara.

Pada saat saya berada di udara (angkasa) saya melihat Amerika ditutupi oleh banjir tersebut. Kemudian tiba-tiba saya terhenti di udara dan saya dapat melihat seberkas sinar yang keluar dengan cepat dari banjir itu. Menyerupai kecepatan cahaya sinar-sinar itu mengarah ke udara. Jumlahnya mencapai jutaan seperti yang saya lihat. Kemudian saya dibawa lebih tinggi lagi dari bumi dan saya dapat melihat bulatnya bumi serta semua bagian bumi. Kemdian saya melihat sinar-sinar itu mengarah ke langit dan terlihat di seluruh dunia. Kemudian saya kembali ke bumi ke tempat asal saya mulai mendapatkan mimpi. Kemudian saya mendengar suara, ” The shifting has begun.” – “Pergerakan/pemindahan telah dimulai.”

Kemudian saya melihat dari atas, saya melintas puncak beberapa gereja di Amerika. Gereja-gereja ini adalah gereja-gereja besar (mega-churches). Saya melihat gereja-gereja besar ini dari puncak gereja ke puncak gereja lainnya. Saya melihat nama gereja-gereja itu dan nama para pemimpinnya. Saya mendengar suatu suara, “A breeding ground for sin for the people know not Me but they play around their golden calf” – “Sebuah tempat pembiakan dosa bagi orang-orang yang tidak mengenal Aku tetapi mereka bermain-main dengan lembu emas mereka”

Sudah lama Tuhan memberikan saya suatu pengertian bahwa masih ada sedikit yang dipanggil. Ada sedikit disana dan disini. Banyak dari gereja-gereja besar ini (Mega-Church) tidak akan ada lagi. Gereja-gereja besar itu akan ditutup. Tuhan akan mengadakan beberapa orang disana dan disini yang akan mengadakan pertemuan ibadah dalam rahasia. Hari-hari penindasan ada didepan generasi ini.
Saat ini saya melihat ke banyak rumah. Saya tahu bahwa orang-orang ini mencintai dan melayani Tuhan dengan segenap hati mereka. Saya melihat didalam rumah-rumah wanita dan pria berkumpul bersama-sama kusuk berdoa diseluruh negeri dan kemudian saya mendengar suara, “The season is upon this nation because you have set abomination before my eyes, I will set judgment before yours.” – “waktu bagi bangsa ini telah habis sebab engkau melakukan kekejian didepan mataku, Saya akan menghakimi engkau.”

Kemudian saya bertanya kepada Tuhan, “Kapan hal ini terjadi ?”
Saya mendengar jawaban, “Setelah dia disumpah.” Kemudian saya terbangun.

catatan :
Obama disumpah menjadi presiden untuk kedua kalinya tanggal 21 January 2013. Kejadian demi kejadian akan meningkat setelah dia disumpah.
Rencananya FEMA untuk menampung para tuna wisma terlebih dahulu, kemudian …
— dll, silahkan dicari sendiri …

Kalau kita berada di amerika dan melihat kamp FEMA untuk relokasi kalau ada bencana alam misalnya, tapi yang kita lihat itu adalah suatu tempat penampungan dengan dibatasi pagar dengan kawat berduri dan dijaga tentara, apa yang kita pikirkan ? Kalau kita berjalan dan menemukan peti mati FEMA di pinggir jalan dengan jumlah luar biasa, maka apa yang kita pikirkan ?

Matius 24 : 7-9, 21 – (7) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. (8) Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (9) Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, (21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Matius 10:22 – Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Wahyu 13:10 – Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

Kesaksian Dahsyat 7 Anak muda Kolumbia mengenai NERAKA

image
Pewahyuan mengenai Neraka

Bersama, ke tujuh orang muda dari Kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus  dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Melihat cerita mereka   kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka

— Kesaksian Pertama, Esau —

Lukas 16:19-26, Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat- malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.

Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Tetapi Abraham berkata: anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Di dalam Alkitab, Firman Tuhan, sangat jelas di jelaskan subjek dari surga dan Neraka. Dalam bagian ini yang telah kita baca, Tuhan memberitahukan kita tentang dua tempat: Surga dan Neraka, penghukuman atau penebusan. Tidak ada tempat yang di tengah-tengah. Tempat penyucian dosa adalah tidak ada. Tempat bagi orang-orang terlantar tidak ada, di mana terdapat orang diam sementara yang di ungsikan dari bumi dan menuju ke Surga; Alktab memberitahukan dengan jelas tentang itu.

Tuhan memberikan kita pewahyuan yang akan mengubah lintasan hidup kita. Kita harus mengetahui tentang Tuhan dan Firman Tuhan. Kami bertujuh diberikan hak istimewa dan pertanggungjawaban yang besar untuk membagikan wahyu ini kepada dunia.

Semua berawal sekitar pukul 10:00 pagi. Kami sedang berdoa dan dipersiapkan untuk pergi piknik kemudian pada hari itu. Sekitar pukul 10 pagi, suatu cahaya yang sangat terang menyinari seluruh ruangan sinar jendela. Ketika cahaya itu muncul, kami semua kemudian berkata-kata dan dikuduskan oleh Roh Kudus.

Pada waktu itu, kami terheran-heran dan terkagum-kagum dengan apa yang kami lihat. Cahaya itu sangat terang dan lebih terang dari matahari. Di tengah-tengah cahaya, kami melihat kumpulan malaikat dan berjubah putih. Malaikat-malaikat ini sangat indah, tinggi dan sangat tampan.

Di tengah-tengah dari kumpulan malaikat itu, kami melihat sesuatu yang mengagumkan  gambaran dari seorang Lelaki. Pemandangan ini begitu menakjubkan, seorang Lelaki yang bermantel dan berjubah putih. RambutNya seperti benang emas. Kami tidak dapat melihat wajahNya karena terlalu silau. Kami melihat sabuk emas di sekitar badanNya, dengan tulisan emas yang mengatakan: Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuhan. Ia mengenakan sandal yang dari emas murni pada kakiNya. Dan penampilanNya tidak terbandingkan. Ketika kami melihat hadirat dari seorang Manusia, kami semua berlutut.

Kemudian kami mendengar suaraNya. Benar-benar mengagumkan dan indah, semua kata-kataNya begitu menusuk ke dalam hati kami seperti pedang bermata dua, seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan dalam Ibrani 4:12. Ia berbicara kepada kami dengan sederhana namun kata-katanya bermakna. Kami mendengarNya berkata kepada kami, Anak-anakKu, jangan takut, Aku Yesus dari Nazaret, dan Aku mengunjungimu untuk menunjukkan kalian misteri yang kalian saksikan dan beritahukan kepada orang kota-kota, bangsa-bangsa, warga kota, gereja-gereja dan semua tempat. Kemana Aku akan perintahkan, kamu akan pergi, dan kemana Aku pertintahkan untuk tidak pergi, kamu tidak akan pergi.

Dalam Alkitab, Firman Tuhan berkata dalam Yoel 2:28, Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan pendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Inilah waktunya bahwa Tuhan sedang mempersiapkan orang-orangNya.

Kemudian sesuatu yang aneh terjadi, sebuah batu tiba-tiba mucul di tengah-tengah kamar, dan Tuhan, yang sedang bersama kami, membuat kami menaiki batu tersebut. Batu tersebut sekitar delapan inci diatas lantai, dan sebuah lubang muncul di lantai. Besar, hitam, lembah atau gua besar. Segera, kami turun memasuki lembah yang ada di lantai. Sangat gelap dan membawa kami menuju ke tengah-tengah bumi.

Kami kemudian berada dalam kegelapan yang kelam, kami sangat takut! Kami benar-benar takut maka kami berkata kepada Tuhan, Tuhan kami tidak ingin pergi ke tempat itu! Jangan bawa kami ke tempat itu Tuhan! Bawa kami keluar dari sini Tuhan! Kemudian Tuhan menjawab kami dengan sangat menenangkan dan dengan suara yang lembut, Pengalaman ini penting dengan demikian kalian bisa menceritakannya kepada yang lain.

Kami berada dalam sebuah terowongan yang berbentuk seperti terompet, dan kami mulai melihat bayangan-bayangan, setan-setan dan gambaran-gambaran yang bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam waktu beberapa detik saja, kami merasakan kehampaan dan perasaan takut yang luar biasa.

Kami kemudian sampai di suatu gua besar; dengan pintu yang mengerikan, seperti sebuah labirin. Kami tidak ingin masuk ke dalam. Kami memperhatikan ada bau yang sangat menyengat dan panas menyengat. Ketika kami masuk, kami melihat hal-hal yang mengerikan, gambaran-gambaran yang mengerikan. Seluruh tempat itu diliputi api; dan di tengah-tengah api itu, banyak jiwa-jiwa dari ribuan orang. Mereka sangat menderita dengat siksaan semacam itu. Pemandangan itu begitu menakutkan, kami tidak ingin untuk melihat apa yang di perlihatkan kepada kami.

Tempatnya dibagi dalam beberapa bagian dari penyiksa dan penderita. Satu bagian dari yang Tuhan perlihatkan kepada kami adalah Lembah Kawah (Valley of the cauldrons), kami menyebutnya. Terdapat milyaran kawah-kawah. Kawah-kawah ini bertatahkan dengan tinggi dari tanah; setiap kawah terbakar dengan lava di dalamnya. Didalamnya terdapat jiwa seseorang yang mati dan di bawa ke Neraka.

Sebagaimana jiwa tersebut melihat Tuhan, mereka berteriak dan menjerit, Tuhan, ampuni kami! Tuhan berikan aku kesempatan untuk keluar dari tempat ini! Tuhan, bawa aku keluar dan aku akan katakan pada dunia kalau tempat ini nyata! Tapi Tuhan tidak ingin untuk melihat mereka. Terdapat milyaran dari lelaki, wanita dan orang-orang muda di tempat itu. Kami juga melihat para homoseksual dan pemabuk dalam suatu penyiksaan. Kami melihat jiwa-jiwa ini berteriak-teriak dengan siksaan hebat semacam itu.

Sungguh mengejutkan untuk melihat tubuh-tubuh mereka dihancurkan. Cacing-cacing berdatangan masuk dan keluar dari kelopak mata, mulut dan telinga dan menembus keseluruh bagian kulit mereka. Ini menggenapi Firman Tuhan dalam Yesaya 66:24, Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup. Juga dalam Markus 9:44, di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam. Kami benar-benar ketakutan melihat mereka seperti itu. Kami melihat api sekitar 9 sampai 12 kaki tingginya. Setiap semburan api, terdapat jiwa-jiwa yang mati.

Tuhan ijinkan kami untuk melihat seseorang yang ada didalam kawah. Dia tergantung terbalik dan daging-dagingnya berjatuhan. Dia manatap Tuhan dengan seksama, dan kemudian mulai memanggil dan menyebut nama Yesus. Katanya, Tuhan mohon ampun! Tuhan beri aku kesempatan! Tuhan bawa aku keluar dari tempat ini! Tapi Tuhan Yesus tidak ingin menatapnya. Yesus kemudian membalik badanNya darinya. Begitu Yesus membalik badanNya, orang itu malah mengutuk dan memaki Tuhan. Orang ini adalah John Lennon, anggota dari aliran musik setan, The Beatles. John Lennon adalah seorang yang mengolok-olok dan mempermainkan Tuhan dalam hidupnya. Dia katakan bahwa ke Kristenan akan hilang dan Tuhan Yesus akan dilupakan oleh semua orang. Bagaimanapun, hari ini orang ini ada di Neraka dan Tuhan Yesus kekal! keKristenan tidak hilang.

Ketika kami berjalan ke ujung dari tempat itu, jiwa-jiwa ingin menjangkau kami dan ingin meminta ampun. Mereka meminta Yesus agar membawa mereka keluar dari tempat itu, tapi Tuhan tidak pernah ingin melihat mereka.

Kemudian kami memasuki ke bagian yang berbeda. Kami masuk ke bagian dalam yang paling mengerikan dari Neraka, dimana siksaan terjadi, yaitu tengah-tengah Neraka. Bentuk siksaan yang paling hebat, seperti siksaan kalau seorang manusia yang ditempa oleh mereka. Hanya orang-orang yang mengenal Yesus dan Firman Tuhan. Mereka adalah para pastor, penginjil, misionaris dan banyak tipe-tipe orang yang telah menerima Yesus dan tahu kebenaran, tapi mempunyai kehidupan ganda.

Ada juga yang kembali kepada kebiasaan lama mereka yang tercela, mereka menderita dan ribuan kali lebih berat siksaannya dari yang lain. Mereka berteriak histeris dan meminta pengampunan dari Tuhan, tapi Firman Tuhan berkata dalam Alkitab di Ibrani 10:26-27, sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Jiwa-jiwa itu berada disana karena mereka telah mengajar, puasa, menyanyi dan mengangkat tangan mereka dalam gereja tapi di jalan dan di rumah mereka adalah pezinah, percabulan, berbohong, merampok. Kita tidak bisa berbohong kepada Tuhan. Alkitab berkata dalam Lukas 12:48 bahwa, tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak dituntut.

Tuhan kemudian memperlihatkan kepada kami dua wanita yang dulunya menjadi saudara Kristen sewaktu di dunia, tapi mereka tidak hidup dalam kebenaran Tuhan. Yang satu berkata kepada yang satunya, kamu orang pembawa sial! Ini salahmu aku berada di tempat ini! kamu tidak mengajarkan aku kitab suci! dan karena kamu tidak memberitahukan aku kebenaran, dan sekarang aku berada di Neraka! Mereka akan katakan hal ini satu sama lain di tengah-tengah lautan api, dan mereka saling membenci karena disana tidak ada cinta atau pengampunan yaitu di Neraka.

Disana ada ribuan jiwa-jiwa yang tahu Firman Tuhan, tapi mereka tidak cukup bersih untuk mengenal kehadiran Tuhan. Kamu tidak dapat bermain-main dengan Tuhan atau dengan api Neraka! Tuhan berkata. Dia juga mengatakan, Anak-anakKu, semua yang menyiksakan yang ada di dunia yang ada di suatu tempat adalah tidak seberapa, TIDAK ADA APA-APANYA bila di bandingkan dengan siksaan yang akan diterima seseorang dalam bagian yang paling hebat dari Neraka. Adalah mengerikan bagi yang menderita di Neraka, lebih mengerikan lagi bagi yang berada di tengah-tengah Neraka, siapa yang selama hidupnya mengenal Firman Tuhan dan kemudian mengingkarinya. Kemudian Tuhan mengatakan kalau kami bisa bermain dengan api kalau di dalam dunia, tapi jangan harap dengan api yang ada di Neraka.

Kami melanjutkan perjalanan kami melalui tempat yang berbeda dan Tuhan memperlihatkan kami berbagai macam jenis orang. Kami bisa melihat kalau orang-orang yang ada disana mempunyai kira-kira enam jenis siksaan. Ada jiwa yang di siksa oleh setan-setan dengan berbagai jenis hukuman. Ada yang menerima hukuman karena hati nurani mereka berkata, Ingat ketika mereka mengajar kamu, ingat ketika kamu mendengar Firman Tuhan, ingat ketika mereka memberitahukan kamu tentang Neraka dan kamu menertawakannya! Hati nurani mereka disiksa oleh mereka sendiri, sama seperti cacing-cacing yang ada di seluruh tubuh mereka, Seperti terbakar api yang ribuan dan ribuan kali lebih panas dari yang kami tahu. Ini adalah balasan dari setan untuk semua yang mencari dan mengikuti dia.

Firman Tuhan dalam Wahyu 21:8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang- orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang- tukang sihir, penyembah- penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.

Berikutnya, Tuhan memperlihatkan kepada kami seorang yang telah membunuh enam orang. Kini, enam orang tersebut mengelilinginya dan berteriak padanya, Ini semua salahmu kami semua ada di tempat ini, SALAHMU! Pembunuh itu menutup telinganya karena dia tidak ingin mendengar mereka, tapi dia tidak dapat menghindari pendengaran karena di Neraka semua panca inderamu semua bekerja dengan sangat sensitif.

Jiwa-jiwa yang berada di tempat itu mengalami kehausan yang tidak dapat ditolerir karena walau bagaimanapun air tidak dapat memuaskan, seperti cerita Alkitab dari Lazarus dan orang kaya, Lukas 16:19. Orang kaya itu ingin setetes air, yang akan terasa cukup. Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 34:9, sungai-sungai Edom akan berubah menjadi kelam, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi yang menyala-nyala.

Dalam tempat itu, setiap jiwa berada ditengah-tengah api. Orang melihat bayangan di udara seperti sungai kristal yang jernih di tengah-tengah api, tapi ketika orang berhasil menggapainya sungai tersebut berubah menjadi api. Mereka juga melihat api dengan buah yang penuh dengan air, tapi begitu mereka menggapainya, mereka membakar tangan mereka dan iblis-iblis akan menertawakan mereka.

Kemudian Tuhan membawa kami ketempat yang bahkan jauh lebih mengerikan dari semua tempat yang telah kami lihat. Kami melihat sungai api dan belerang. Pada satu sisi dari sungai terdapat sungai yang lebih kecil. Pada sungai yang lebih kecil itu, terdapat jutaan dan jutaan dan jutaan jiwa yang menangis dan meminta pengampunan Tuhan.

Mereka berkata kepadaNya, Tuhan tolong! Bawa kami keluar dari sini sebentar saja! Mohon berikanlah aku kesempatan untuk keluar dari sini! Bagaimanapun, Tuhan tidak bisa lakukan apapun untuk mereka karena penghakiman mereka sudah tersedia.

Diantara jutaan dan jutaan jiwa tersebut, Tuhan mengalihkan perhatian kami untuk fokus kepada seorang lelaki yang tubuhnya terbenam setengah di dalam sungai api. Tuhan membuat kami mengerti dan tahu pikirannya. Namanya adalah Mark. Kami kaget dengan hal-hal yang orang ini katakan untuk dirinya sendiri, dalam pikirannya. Kami belajar pelajaran yang kekal ketika kami dengar tentang pikirannya, Saya akan lakukan apapun untuk berada di tempatmu sekarang! Saya akan berikan apa saja untuk kembali ke dunia walaupun hanya satu menit. Saya tidak akan peduli walaupun saya paling tidak disenangi, paling gila, paling dibenci, atau orang yang paling miskin di dunia, saya akan lakukan apa pun untuk kembali! Hanya untuk semenit berada di dunia. Tuhan Yesus kemudian memegang tenganku. Yesus menjawab Mark dengan berkata, Mark, kenapa kamu ingin kembali ke bumi kalaupun hanya untuk satu menit? Dengan menangis dan tersiksa, dia menjawab Yesus, Tuhan! Saya akan lakukan apa pun untuk kembali ke dunia walaupun hanya untuk satu menit untuk bertobat dan diselamatkan.

Setelah Tuhan mendengar Mark berkata-kata, saya melihat darah dari luka Yesus dan air mata memenuhi mataNya sembari berkata, Mark, terlambat untukmu! Cacing-cacing telah disediakan sebagai tempat tidurmu dan cacing-cacing sebagai selimutmu. (Yesaya 14:11). Ketika setelah Tuhan menjawab dia, dia tenggelam dalam sungai itu selamanya. Sedihnya, semua jiwa-jiwa itu tidak mempunyai harapan lagi. Hanya kita yang ada di bumi mempunyai kesempatan untuk menyesal pada hari ini dan pergi ke Surga dengan Tuhan Yesus Kristus.

Saya akan digantikan oleh saudariku untuk diteruskan, terima kasih.

— Kesaksian Kedua, Lupe —

Tuhan memberkati engkau saudara-saudaraku yang kekasih. Mari membaca Firman Tuhan dari Mazmur 18:9, Asap membubung dari hidungNya, api menjilat keluar dari mulutNya, bara menyala keluar dari padaNya. Ketika Tuhan memegang tanganku, aku memegang tanganNya dan kami mulai turun dengan cepat ke dalam terowongan.

Terowongan itu kemudian menjadi lebih gelap dan lebih gelap lagi dan sampai pada suatu titik saya tidak bisa melihat tanganku sendiri yang sudah tidak memegang tangan Tuhan lagi.

Tiba-tiba, kami melewati sesuatu yang sangat mengkilap gelapnya, yang mana sangat berisik. Kegelapannya begitu kelam, tangan anda pun tidak bisa menemukan dinding dari terowongan itu. Kami turun begitu cepat, yang aku rasakan karena aku dipisahkan dari tubuhku.

Kemudian aku memperhatikan bau yang sangat menyengat, seperti bau daging busuk. Kemudian itu tercium semakin menusuk setiap waktunya. Kemudian aku mendengar suara jutaan dan jutaan jiwa. Mereka tidak henti-hentinya berteriak kesakitan, menangis dan merintih. Saya begitu ketakutan dan aku berbalik kepada Tuhan dan berkata, Tuhan, kemana Engkau akan membawaku? Tuhan mohon ampuni aku! Kumohon ampuni aku! Kemudian Tuhan menjawabku, katanya, Adalah perlu kamu untuk melihat ini, dengan demikian kamu dapat memberitahukannya kepada yang lain.

Kami meneruskan perjalanan kami dalam terowongan yang seperti terompet sampai akhirnya kami tiba pada suatu tempat yang gelap sama sekali. Seperti menarik gorden dari mataku. Saya kemudian melihat jutaan dan jutaan dari pancaran api. Lebih mengerikannya lagi, saya mendengar teriakan yang sangat menderita sekali tapi tidak bisa melihat seorang pun. Saya sangat ketakutan. Saya berkata kepada Tuhan, Oh tolong Tuhan ampuni aku! Oh tolong Tuhan ampuni aku! Jangan bawa aku ke tempat ini! Ampuni aku! Pada saat ini, saya tidak berpikir bahwa saya hanyalah menonton di Neraka, saya kira hari itu adalah hari perhitungan. Berdiri di depan Tuhan Yesus, saya sangat gemetar karena saya pikir ini adalah akhir hidupku.

Kami kemudian mendekat ke sebuah api di depan kami, sangat besar dan terbakar dalam ketakutan. Saya kemudian turun perlahan-lahan, melihat banyak pancaran api dan mendengar jutaan jiwa-jiwa yang menangis dalam satu suara.

Kemudian saya melihat meja kayu yang tidak terbakar api. Di atasnya ada seperti botol bir. Ini terlihat menyegarkan, tapi itu semua adalah penuh dengan api. Ketika saya memperhatikan, seorang laki-laki tiba-tiba muncul. Dagingnya hampir seluruhnya hancur. Dia telah kehilangan matanya, mulutnya dan rambutnya penuh dengan bara api. Dia dapat melihatku, walaupun dia tidak mempunyai mata. Saya katakan anda adalah jiwa dari seseorang yang berpikir, beralasan dan benar-benar melihat, bukan tubuh alami saudara.

Orang itu kemudian mengarahkan tangannya menghadap kami dan Tuhan kemudian mulai menangis, dan berkata, Tuhan, mohon ampuni aku! Tuhan mohon ampuni aku! Saya dalam kesakitan! Saya terbakar! Kumohon ampuni aku dan bawa aku keluar sari tempat ini! Tuhan melihat dia dan merasa iba, dan aku merasakan sesuatu yang hangat di tanganku. Saya lihat dan ternyata itu adalah darahdarah Yesus! Darah Tuhan mengalir dari tanganNya sementara Dia menyaksikan orang yang menderita dan terbakar dalam api itu.

Orang itu kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah botol yang ada di meja dan bergerak ke arahnya. Dia memegang botol itu dan ketika dia akan meminumnya, api dan asap keluar dari botol tersebut. Dia menunduk dan berteriak seperti belum pernah terdengar sebelumnya. Dia menangis dalam kesakitan yang sangat dan benar-benar menderita dan kemudian mulai meminum apa yang ada di dalam botol. Botol tersebut penuh dengan asam dan kerongkongannya hancur. Dapat terlihat bahwa asam itu melewati perutnya dan menyakitinya.

Angka 666 terukir pada dahinya. Pada dadanya ada sebuah pelat dan sebuah besi yang tidak diketahui yang tidak dapat hancur, walaupun oleh panas ataupun oleh cacing-cacing. Di situ ada sesuatu yang tertulis, tapi kami tidak dapat mengerti itu. Kemudian Tuhan, dengan pengampunanNya yang besar, memberikan kami pengertian, yang tertulis, Saya berada disini karena saya adalah seorang pemabuk. Dia berlutut untuk meminta pengampunan, tapi Firman Tuhan berkata dengan jelas dalam 1 Korintus 6:10, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tuhan memberikan saya gambaran tentang orang tersebut dalam menjelang ajalnya di dunia. Nama orang itu adalah Luis dan dia sedang mabuk disebuah bar. Saya melihat meja yang sama dan botol yang sama juga dengan yang ada di dalam bar itu. Di sekitar meja itu ada teman-temannya. (Saya kemudian bisa memberitahukan anda ini, bahwa hanya ada SATU SAHABAT YANG SEJATI, dan namaNya adalah Yesus Kristus. Dia adalah Sahabat yang setia). Luis sedang minum-minum dan teman-temannya dalam keadaan mabuk. Teman baiknya mengambil sebuah botol, memecahkannya dan mulai menikam Luis. Ketika dia melihat Luis terbaring di lantai, dia melarikan diri, tapi kemudian Luis meninggal di lantai. Hal yang menyedihkan adalah dia mati tanpa mengenal Tuhan.

Di tangah-tengah gambaran ini, ketika semua jiwa-jiwa mengerang kesakitan, saya bertanya kepada Tuhan, Tuhan, tolong beritahukan kepadaku, bagaimana orang itu tahu tentang Engkau? Apa dia tahu tentang penebusanMu? Kemudian Tuhan menjawabku, Ya Lupe, dia tahu tentang Aku. Dia menerimaKu sebagai JuruSelamat pribadinya, tapi dia tidak melayani Aku. Kemudia saya bertambah lebih takut lagi. Luis menangis tambah keras dan berteriak, Tuhan ini menyakitkan! Ini menyakitkan! Mohon ampuni aku! Dia mengarahkan tangannya lagi ke arah kami lagi dan Yesus memegang tanganku dan kami berjalan pergi dari api tersebut. Api-api tersebut membakar Luis dengan lebih sangat lagi, dan dia menangis dengan lebih keras lagi, Ampuni aku! Ampuni aku! Dia terhilang di dalam api tersebut.

Kami melanjutkan perjalanan, melewati tempat yang sangat besar dan menakutkan! Kami mendekati pancaran api yang lain dan saya berkata pada Tuhan, Tuhan, jangan! Kumohon, saya tidak ingin melihat apapun lagi! Saya mohon Engkau mengampuni! Kumohon ampuni saya! Saya tidak ingin melihat ini! Jadi saya menutup mata saya, tertutup atau terbuka sama saja, saya bisa melihat semuanya. Api ini mulai untuk turun perlahan-lahan dan saya mulai melihat seorang wanita. Dia ditutupi lumpur dan lumpur tersebut penuh dengan cacing-cacing. Dia memiliki sedikit rambut yang tersisa, dan dia dipenuhi lumpur cacing. Dia di makan oleh cacing-cacing tersebut dan mulai berteriak, Tuhan mohon ampuni aku! Tuhan mohon ampuni aku! Lihat aku! Ini menyakitkan! Ampuni saya! Usir cacing-cacing ini! Jauhi aku dari siksaan ini, ini sangat menyakitkan! Tuhan melihat dia dengan rasa kasihan. Sebagaimana kami pegang tangan Tuhan, kami bisa merasakan sakit dan penderitaan yang ada di hati Tuhan untuk semua jiwa-jiwa yang hilang, selamanya terhilang dalam api di Neraka.

Wanita ini tidak mempunyai mata atau bibir, tapi dia bisa melihat dan merasakan, semua kesakitan yang semakin lama semakin hebat. Dia memegang sebuah botol di tangannya, penuh dengan asam tapi dia mengira itu adalah parfum. Saya dapat melihat itu adalah asam dan setiap kali dia menyiram ke badannya, itu kemudian membakar dia. Tidak pernah berhenti, dia tetap memakaikannya ke seluruh tubuhnya lagi dan lagi. Dia bilang itu adalah parfum yang sangat mahal. Dia juga mengira kalau dia sedang memakai kalung yang indah pada lehernya. Dia mengira dia sedang memakai gelang yang sangat mahal, tapi sebenarnya itu adalah cacing-cacing, sekitar satu kaki panjangnya, yang sangat geram untuk melubangi tulangnya. Dia bilang kalau dia memiliki semua perhiasan, tapi sebenarnya, saya melihat kalajengking dan cacing-cacing ada di seluruh tubuhnya. Dia memiliki pelat besi, yang semua orang memakainya di Neraka. Tertulis Saya berada disini karena merampok.

Wanita ini tidak punya pengampunan untuk dosanya. Dan Tuhan bertanya padanya, Magdalena, mengapa kamu ada di tempat ini? Dia menjawab, Itu tidak menjadi masalah untuk mencuri dari yang lain. Satu hal yang menjadi penting bagiku adalah untuk mempunyai banyak perhiasan dan memiliki lebih banyak parfum yang mahal-mahal. Saya tidak peduli siapa yang saya rampok, selama saya terlihat cantik
Saya memegang tangan Tuhan sebagaimana saya lihat cacing-cacing menggali ke seluruh tubuhnya. Magdalena membalik dan memperhatikan pada sesuatu. Saya bertanya kepada Tuhan sekali lagi, Tuhan, apakah dia mengenalMu? Dan Tuhan menjawab, Ya, dia menganalKu.

Magdalena kemudian melihat kesekitar dan menanyakan, Tuhan mana wanita yang memberitahukan aku tentang Engkau? Dimana dia? Saya telah menunggunya selama 15 tahun. Semua orang yang di Neraka bisa mengingat segalanya. Magdalena terus menanyakan, Dimana wanita ini? Saya tidak dapat menemukannya! Saya tahu kalau badannya tidak bisa berputar karena dagingnya tetap dalam posisi yang sama. Dia berusaha untuk melihat dan memutar ke dalam api yang lain, untuk mencari wanita yang mencaritakannya tentang Tuhan. Tuhan kemudian menjawabnya, Tidak! Tidak, Magdalena, dia tidak ada disini. Wanita yang memberitahumu tentang Aku kini dia bersama denganKu dalam Kerajaan Surga.

Mendengar ucapan ini, dia melemparkan badannya sendiri kedalam pancaran api dan kemudian membakar dirinya lebih sangat lagi. Pelat besi menghukum dia sebagai seorang pencuri, Saya ingin anda membaca dalam Firman Tuhan di dalam Yesaya 3:24, maka sebagai ganti rempah-rempah harum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan bersama Tuhan, saya melihat sebuah kolom yang sangat besar dipenuhi cacing-cacing. Di sekitar itu adalah besi panas geser. Di kolom ini ada papan pengumuman yang mengkilap yang bisa di lihat dari manapun. Papan itu tertulis, Selamat datang semua pendusta dan tukang gosip. Pada ujung penggeser tersebut ada sebuah danau kecil yang menyala-nyala. Itu terlihat seperti belerang yang terbakar. Kemudian saya melihat seorang yang telanjang mendatangi penggeser tersebut.

Sebagaimana di geser, kulit mereka di kuliti dan masuk ke dalam penggeser. Ketika mereka jatuh ke belerang yang menyala-nyala tersebut, lidah mereka memanjang sampai itu putus dan cacing-cacing muncul di setiap bagian dari lidah. Ini kemudian mulai dengan penyiksaan mereka. Firman Tuhan berkata dalam Mazmur 73:18-19, sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

Setelah melihat ini, mereka di bawa kembali, keluar Neraka. Saya ingin memberitahu bahwa Surga dan Neraka adalah lebih nyata secara fisik yang dunia ketahui. Engkau putuskan untuk menjadi tujuan akhirmu, menghabiskan waktu abadi bersama Yesus atau terbakar selamanya di Neraka. Tuhan mengatakannya dalam Ibrani 12:14, berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

— Kesaksian Ketiga, Sandra —

Mari kita baca Firman Tuhan dalam injil Matius 10:28, dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam Neraka.

Kapanpun sebuah jiwa sampai di Neraka, orang tersebut memperoleh tubuh kematian. Tuhan Yesus memegang tanganku dan kami mulai menuruni ke sebuah terowongan yang sangat gelap yang membawa kami ke tengah-tengah bumi. Kami sampai di tempat dengan beberapa pintu, beberapa pintu itu terbuka dan kami memasukinya bersama Tuhan. Saya tidak akan melepaskan tangan Tuhan karena, jika saya melepaskanNya, saya akan berakhir selamanya di Neraka

Di atas pintu masuk, saya melihat sebuah dinding yang sangat besar. Dimana disana terdapat ribuan orang-orang yang di gantung dari rambut mereka dengan kait, dengan belenggu yang mengikat tangan mereka ke dinding. Kami juga melihat ribuan orang berdiri di tengah-tengah api di mana-mana.

Kami pergi ke depan dari salah satu api yang itu mulai turun dengan perlahan-lahan. Kemudian saya dapat melihat seorang di dalamnya, ketika dia berbicara, saya tahu bahwa dia adalah seorang lelaki. Orang tersebut memakai pakaian pendeta, yang mana semuanya kotor dan terkoyak. Cacing-cacing merayap kedalam dan keluar, ke semua tubuh orang itu. Dia terlihat hangus dan terbakar oleh api. Matanya terkulai keluar dan dagingnya meleleh dan berjatuhan ke tanah. Tapi begitu dagingnya berjatuhan, kemudian tukbuh lagi yang baru dan proses yang terjadi terulang kembali.

Ketika dia melihat Yesus dia berkata, Tuhan mohon ampuni aku, mohon ampuni aku! Kumohon bawa aku keluar dari tempat ini sebentar saja! Hanya semenit! Pada dadanya tertuliskan pada pelat besi, Saya berada disini untuk merampok.

Ketika Yesus datang mendekat, Dia bertanya kepada orang tersebut, Siapakah namamu? Orang tersebut menjawab, Andrew, namaku Andrew Tuhan Kemudian Tuhan bertanya lagi, Berapa lama kamu telah berada disini? Andrew menjawab, Saya telah berada disini lama sekali. Orang itu mulai menceritakan kisahnya. Dia katakan dia bertanggung-jawab untuk perpuluhan dan mengorganisir distribusi keuangan untuk yang miskin dalam Gereja Katolik. Kemudian, dia malah mencuri uang tersebut. Dengan mata penuh kasihan, Tuhan bertanya kepada orang itu, Andrew, apakah engkau mendengar kebenaran? Andrew menjawab, Ya Tuhan, waktu itu ada seorang wanita Krisrten yang pergi ke gereja dan dia mengajarkan kebenaran, tapi saya mau tidak menerima itu. Saya tidak ingin mempercayainya, tapi kemudian saya pun percaya sekarang! Sekarang saya percaya kalau tempat ini nyata! Kumohon Tuhan bawa aku keluar dari sini, paling tidak hanya saru menit!

Ketika dia berbicara, cacing-cacing mulai bergeliatan melalui lubang matanya, keluar dari telinganya dan masuk lagi melalui mulutnya. Dia mencoba menarik mereka dengan tangannya tapi itu tidak mungkin. Dia berteriak dengan histeris dan terus meminta ampun kepada Tuhan. Dia minta Yesus untuk membawa dia keluar dari tempat itu. Lebih parah lagi, para iblis kemudian menyiksa dia, secara beraturan menusuki dia dengan tombaknya. Para iblis melihat dia seperti boneka yang ada di Neraka. Saya melihat boneka-boneka di Neraka, tapi mereka bukan boneka lagi, mereka hidup dan jahat. Tinggi mereka sekitar tiga kaki dan mempunyai gig-gigi yang tajam. Darah bercucuran dari gigi mereka dan mata mereka benar-benar merah padam.

Mereka menikam Andrew dengan sekuat mungkin, sebagaimana kalau ini adalah memang bagiannya ada di dalam Neraka. Ketika saya melihat ini, saya bertanya kepada Tuhan mungkinkah boneka bisa, sama seperti iblis. Tuhan mengatakan kepada saya bahwa itu adalah jiwa kesedihan.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami, kami melihat ribuan orang dalam penyiksaan. Kemudian sebuah jiwa melihat Tuhan, mereka mencoba meraih Tuhan dengan kulit yang terkelupas. Saya memperhatikan kepada seorang wanita yang berteriak ketika dia melihat Yesus. Dia berteriak, Tuhan tolong ampuni aku! Tolong bawa saya keluar dari tempat ini! Dia begitu sangat menderita dan dia ingin menjangkau Tuhan dengan tangannya. Dia terus meminta tolong kepadaNya untuk mengeluarkan dia dari tempat itu paling tidak satu detik. Dia dalam keadaan telanjang dan tertutupi oleh lumpur. Rambutnya benar-benar kotor dan cacing-cacing bergeliatan naik dan turun di seluruh tubuhnya. Dia berusaha mengeluarkan mereka dengan tangannya tapi setiap kali dia berusaha, dia tergores olehnya bahkan lebih lagi. Cacing-cacing itu sekitar 6-8 inchi panjangnya. Firman Tuhan berkata dalam Markus 9:44, di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.

Sangat menakutkan untuk melihat wanita ini dan mendengar jeritannya dia menangis karena cacing-cacing tersebut melahap dagingnya. Ada tulisan pada pelat besi yang ada di dadanya yang tidak dapat hancur oleh api. Tertulis, Saya berada disini karena berzinah. Dengan cara yang sama untuk dosanya, wanita ini di paksa untuk kawin di luar nikah dalam Neraka dengan seekor ular. Ular ini mempunyai duri-duri di sekitar kulitnya, sekitar 6-8 inci panjangnya. Ular itu menusuk bagian pribadinya dan menjalari tubuhnya ke tenggorokannya. Ketika ular itu memasuki dia, dia mulai menjerit.

Dia meminta pengampunan Tuhan untuk membawa dia keluar dari tempat ini. Tuhan, saya disini karena perzinahan, saya sudah berada disini selama tujuh tahun, sejak saya meninggal karena AIDS. Saya mempunyai enam pacar, dan saya disini karena berzinah.

Di Neraka dia harus mengulangi dosanya lagi dan lagi. Dia tidak mempunyai istirahat baik siang ataupun malam, menderita dengan cara yang sama setiap waktu. Dia mencoba menjangkau Tuhan dengan mengulurkan tangannya ke arah Tuhan, tapi Tuhan memberitahunya, Blanca, sudah terlambat untukmu. Cacing-cacing akan menjadi tempat tidurmu dan cacing-cacing akan menjadi selimutmu. Yesaya 14:11, ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu. Ketika Tuhan berkata demikian, sebuah selimut api menutupinya dan saya tidak bisa melihatnya lagi.

Kami berjalan lagi, melihat ribuan dan ribuan orang-orang. Di sana banyak orang-orang muda, orang-orang dewasa, dan orang-orang tua yang kesakitan dalam penyiksaan. Kami sampai di dalam sebuah tempat yang seperti kolam berenang api, dengan ribuan laki-laki dan wanita didalamnya. Setiap mereka mempunyai pelat besi di dadanya yang bertuliskan, Saya berada disini karena tidak memberikan perpuluhan dan persembahan. Ketika saya membaca itu, saya bertanya pada Tuhan, Tuhan, apakah mungkin itu terjadi, orang-orang itu berada disini? Tuhan pun menjawab, Ya, karena orang-orang ini mengira kalau perpuluhan dan persembahan itu tidak penting, walaupun itu ada didalam Firman Tuhan.

 Dalam Maleakhi 3:8-9, bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

Tuhan mengatakan kepadaku ketika orang-orangNya tidak memberikan perpuluhannya, itu menghalangi pekerjaan Tuhan, dan kebenaran tidak akan diajarkan. Orang-orang begitu menderita di tempat itu dan ribuan kali lebih parah dari yang lain, karena mereka tahu Firman Tuhan dan mereka tidak patuh.

Kami melanjutkan perjalanan dan Tuhan menunjukkanku seorang lelaki. Saya melihat dari pinggang sampai kepadanya, saya kemudian mempunyai penglihatan bagaimana dia meninggal. Namanya adalah Rogelio. Dia ketika itu sedang berada di mobilnya dan seseorang mendekatinya dan mulai mengkhotbahinya tentang kebenaran kepadanya dan memberikan dia sebuah Alkitab. Tapi Rogelio mengabaikan peringatan orang tersebut dan melanjutkan perjalanannya. Tanpa mengetahui kalau beberapa menit kemudian mobilnya hancur. Jatuh ke dalam jurang dan kemudian dia pun mati.

Dia telah berada satu bulan disana dan masih mempunyai sedikit daging di wajahnya. Bagaimanapun, dia juga menderita seperti yang lainnya juga. Pada awalnya, dia tidak tahu kenapa dia ada di Neraka. Saya pikir ketika seorang Kristen mendekati mobilnya, itu adalah kesempatan terakhir untuknya untuk menerima Tuhan Yesus. Cara yang sama juga berlaku untuk yang lain untuk menereima Dia. Hari ini, saya mengundang anda untuk membuka hatimu untuk Yesus, hanya Dia jalan satu-satunya, kebenaran dan kehidupan. Yohanes 14:6. Hanya melalui Dia kita bisa diselamatkan dan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Tuhan juga meminta kita untuk mengikutiNya dalam kekudusan dan hormat. Tuhan memberkatimu.

— Kesaksian Keempat —-

Tuhan memberkatimu, saudara-saudaraku. Ketika Tuhan memegang tanganku, saya dapat melihat saya berdiri di atas batu dan dibelakang kita, saya melihat malaikat. Kami mulai menuruni ke sebuah terowongan dengan sangat cepat. Dengan tiba-tiba, saya melihat dan melihat malaikat itu sudah menghilang, dan saya merasa sangat takut. Saya bertanya kepada Tuhan, Tuhan, dimana malaikat itu? Kenapa dia tidak ada disini lagi? Tuhan menjawabku, Dia tidak dapat pergi ke tempat yang akan kita tuju.

Kami terus menuju ke bawah dan tiba-tiba terhenti, seperti sebuah lift. Saya melihat beberapa terowongan, dan kami melewati terowongan yang saudari Sandra katakan. Terowongan dimana terdapat banyak orang digantung dengan kepala mereka, dengan belenggu di tangan mereka. Di dinding itu terdapat orang-orang yang sangat banyak. Jutaan orang yang digantung pada dinding itu. Mereka mempunyai cacing-cacing di seluruh tubuh mereka. Saya melihat kedepan dan melihat ada dinding yang lain, sama seperti yang dinding yang lain. Saya berkata kepada Tuhan, Tuhan! Ada banyak sekali orang-orang di tempat ini! Tiba-tiba, saya terpikir sebuah ayat di Alkitab, satu ayat yang saya tidak tahu. Tuhan berkata kepadaku, Neraka dan kebinasaan tidak akan pernah puas. Amsal 27:20.

Kami kemudian tiba di suatu tempat yang kami sebut, Lembah Kawah, (The Valley of cauldrons). Kawah-kawah ini dipenuhi dengan lumpur yang mendidih, dan kami mendekat ke salah satu dari kawah tersebut. Pribadi yang pertama saya melihat seorang wanita. Tubuhnya tenggelam dan mengapung dalam satu lumpur mendidih, tapi ketika Tuhan bertanya kepadanya, dia berhenti meronta-ronta dan diam dalam lumpur dengan setengah tubuh yang tenggelam. Tuhan bertanya kepadanya, Siapakah namamu? Dia menjawab, Namaku Rubiella.

Rambutnya penuh dengan lumpur mendidih dan dagingnya bergantungan di tulangnya, yang terlihat hangus karena terbakar. Cacing-cacing masuk ke dalam lubang matanya, keluar dari mulutnya, kasuk lagi ke dalam hidungnya dan keluar dari telinganya. Ketika cacing-cacing itu tidak dapat masuk, mereka membuat lubang untuk masuk ke dalam bagian tubuhnya yang lain, yang mengakibatkan kesakitan yang tidak dapat dijelaskan.

Dia berteriak, Tuhan, tolong! Bawa aku keluar dari tempat ini. Mohon ampuni aku! Saya tidak dapat melanjutkan ini lagi! Tolong hentikan ini Tuhan! Saya tidak tahan lagi! Mohon ampuni aku! Tuhan menanyakan kenapa dia bisa ada disana. Dia berkata dia ada disana karena kesombongan, dan hal yang sama, dia juga mempunyai tulisan di dadanya yang terbuat dari pelat besi. Di tangannya ada botol yang terlihat normal, tapi baginya itu adalah parfum yang sangat mahal. Rubiella harus memakaikan isi botol tersebut, yang isinya adalah penuh dengan asam, menyemprotkannya ke seluruh tubuhnya. Karena, dagingnya supaya meleleh, yang mengakibatkan kesakitan yang sangat baginya.

Dia berteriak kepada Tuhan, Tuhan tolong, mohon ampuni aku! Saya tidak kuat lagi berada disini! Hanya satu detik saja Tuhan. Saya tidak katakan sebagai dosa apabila menggunakan parfum, tapi Tuhan berkata dia ada disana karena parfumnya, sebagaimana Firman Tuhan berkata dalam Ulangan 5:7. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

Dia ada disana karena kecantikannya, perfumnya dan kesombongan adalah yang pertama dalam hidupnya. Bagaimanapun, Tuhan Yesus adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan! Dia harus jadi yang terutama dalam hidupmu, inilah kenapa dia bisa berada di tempat ini. Dengan kasihan, Tuhan melihat dia dan berkata, “Rubiella, sudah terlambat untukmu, cacing-cacing akan menjadi tempat tidurmu dan cacing-cacing akan menjadi selimutmu. Ketika Tuhan berkata demikian, selimut api menutupinya. Sementara tubuhnya terbakar didalam kawah tersebut, dia menderita dalam kesakitan yang mengerikan.

Kami kemudian berjalan jauh dan akhirnya sampai di suatu tempat dengan pintu yang sangat besar. Ketika kami mendekatinya, pintu tersebut terbuka untuk kami. Di satu sisi kami melihat satu gua yang besar. Ketika saya melihat ke atas, saya melihat cahaya dengan sinar yang berwarna bergerak seperti sebuah awan dari asap. Kemudian kami mendengar musik, salsa, ballenato, rock dan berbagai musik yang popular yang kami dengar dari radio. Tuhan menbuat gerakan tanganNya, dan kami melihat jutaan dan jutaan orang yang digantung dengan rantai di tangan mereka. Mereka melompat dengan tidak terkendalikan diatas api.

Tuhan menatap kami dan berkata, Lihat, ini adalah upah untuk para penari. Mereka harus melompat tinggi-tinggi karena ketukan tersebut, jika jenis musik yang lain diputar, mereka harus mengikuti ketukan tersebut. Mereka tidak bisa berhenti untuk melompat. Lebih mengerikannya lagi, mereka dengan sepatu paku dengan enam inci di dasar lantai. Kapanpun mereka melompat, kaki mereka akan tertusuk paku tersebut, dan mereka tidak mempunyai waktu untuk istirahat. Ketika ada yang berhenti, iblis-iblis akan langsung mendatanginya dan menikamnya dengan tombak, mengutuk mereka dan berkata, Puji dia! Ini adalah kerajaanmu sekarang. Puji Setan! Puji dia! Kamu tidak boleh berhenti, puji dia! Puji dia! Kamu harus memuji dia! Kamu harus melompat! Kamu harus menari! Kamu tidak boleh berhenti walau satu detikpun.

Sangat mengerikan terdapat banyak juga orang Kristen yang kenal Tuhan, tapi mereka ada di dalam night club (dugem) kemudian mereka mati. Mungkin kamu bertanya, Dimana tertulis di Alkitab tentang apa yang salah dengan menari? Dalam Yakobus 4:4, hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Juga dalam 1 Yohanes 2:15-17, janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Ingatlah dunia akan lenyap, semua akan binasa, tapi Firman Tuhan abadi selamanya.

Teman-temanku dan saudara-saudaraku, ketika kami meninggalkan tempat ini, kami melihat seperti jembatan yang membagi Neraka ke dalam beberapa bagian dari penyiksaan. Kami melihat sebuah jiwa berjalan. Terlihat seperti sebuah boneka seperti yang ada di dunia, kami menyebutnya boneka Treasure Trolls. Mereka mempunyai warna rambut, dengan wajah orang tua tapi tubuh anak-anak, tanpa bagian seksual. Mata mereka sangat jahat. Tuhan menjelaskan kalau itu adalah jiwa-jiwa yang terhilang. Jiwa ini mempunyai tombak di tangannya dan mereka berjalan dengan angkuh di jembatan tersebut, seperti ratu atau model wanita.

Ketika dia berjalan, dia memaki orang-orang yang ada dibawahnya dengan tombaknya. Dia akan mengutuk mereka dengan berkata, Ingatkah di hari di mana kamu sedang di luar gereja dan kamu tidak masuk kedalam? Ingatkah di hari mereka mengkhotbahi dan kamu tidak ingin mendengar mereka? Ingatkah kamu di hari dimana mereka membagi-bagikan brosur dan kamu membuangnya? Jiwa-jiwa terhilang tersebut akan menutupi telinga mereka. Mereka menjawab iblis tersebut dengan berkata, Diam! Diam! Jangan katakan apapun lagi! Saya tidak ingin mendengarnya lagi, diam! Bagaimanapun, roh jahat tersebut menikmati apa yang dirasakan oleh jiwa-jiwa tersebut.

Kami melanjutkan berjalan bersama Tuhan. Kemudian kami melihat sekumpulan orang-orang, kami memperhatikan yang lain berteriak lebih keras dari yang lain yang terbakar disana. Dia berkata, Bapa, Bapa, mohon ampuni saya! Tuhan tidak berhenti dan melihat ke orang ini, tapi Dia mendengar kata, Bapa Dia terkejut dan berbalik kepadanya. Yesus melihat dia dan berkata, Bapa? kamu memanggil Aku, Bapa? Bukan, Aku bukan Bapamu dan kamu juga bukan anakKu. Jika kamu anakKu, kamu akan berada dalam Kerajaan Surga. Kamu adalah anak dari bapamu, si iblis. Kemudian selimut api datang dan menutupi tubuhnya.

Tuhan menceritakan kisah hidup dari orang tersebut. Orang tersebut memanggil Dia, Bapa, karena dia memang mengenalNya. Dia dulu sering pergi ke gereja dan mendengar Firman Tuhan, dan kerap kali menerima janji-jani Tuhan. Jadi kami bertanya, Apa yang terjadi Tuhan? Kenapa dia berada disini? Tuhan menjawab, Dia hidup dengan kehidupan ganda, yang satu di rumah sedang yang satunya lagi di gereja. Dia pikir dalam hatinya, yah, tidak ada satupun yang hidup dekat denganku, bukan pastor bukan pula saudara seiman yang lain, jadi saya bisa melakukan apapun yang saya mau. Tapi dia lupa kalau Tuhan Maha Melihat dalam segala tingkah lakumu dan tidak ada satupun yang dapat berbohong ataupun tersembunyi dari Tuhan.

Firman Tuhan berkata, Galatia 6:7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Orang ini menderita seribu kali lebih parah dari yang lain. Diapun membayar dengan penghukuman ganda, satu untuk dosa-dosanya, dan satunya lagi karena berpikir bisa membohongi Tuhan.

Hari ini, orang-orang mencoba menimbang-nimbang berat dari dosa, mereka pikir kalau homoseksual, pencuri dan pembunuh adalah yang lebih berat dosanya daripada yang pembohong dan tukang gossip. Tapi di mata Tuhan, semua dosa ini mempunyai berat dan bayaran yang sama. Firman Tuhan berkata kepada kira, dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Yehezkiel 18:20) Teman-teman dan saudara-saudaraku, saya mengajak anda semua untuk menerima Yesus. Yesus sedang mengadahkan tanganNya untuk mengampuni dan menerimamu jika kamu mau menyesali hidupmu. Firman Tuhan berkata kepada kita kalau seorang bertobat akan memperolah pengampunan. Adalah lebih baik untuk percaya sekarang, kemudian untuk menunggu dan menemukan balasannya di kemudian hari. Tuhan memberkatimu.

— Kesaksian Kelima —

Firman Tuhan berkata dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Ketika kami turun kebawah, saya merasakan sakit dan pengalaman akan kematian. Saya sangat ketakutan dengan apa yang lihat. Saya menyadari kalau disana banyak, banyak orang yang berteriak-teriak dan menangis. Sangat gelap, tapi dengan kehadiran Tuhan, hilang tersebut hilang. Kami melihat ribuan dan ribuan dari jiwa-jiwa yang menangis untuk minta tolong dan minta pengampunan. Mereka menangis kepada Tuhan untuk dikeluarkan dari tempat itu. Kami juga meresakan kesakitan yang sangat karena kami, Tuhan menderita dengan sangat ketika Dia melihat mereka.

Banyak yang menangis kepada Tuhan dan meminta untuk dikeluarkan walaupun hanya untuk saru menit, satu detik. Tuhan bertanya kepada mereka, Kenapa kamu ingin keluar?, dan mereka pun menjawab, Karena saya ingin diselamtkan! Saya ingin bertobat dan diselamatkan! Bagaimanapun, adalah terlambat untuk mereka.

Orang-orang yang terkasih yang sedang mendengarkan saya sekarang, sekarang ini adalah kesempatan yang dimiliki untuk menentukan tujuan kita selamanya. Kamu bisa memilih berada di tempat penebusan atau berada untuk dihukum selamanya.

Kami melanjutkan perjalanan. Saya melihat di lantai di mana kami berjalan yang hancur oleh api, lumpur, dan pancaran api yang keluar. Disana juga tercium bau yang sangat menyengat dan jeritan dari orang-orang.

Kami melihat seorang lelaki, dari kejauhan, yang terbenam sepinggang di dalam lumpur yang terbakar. Kapanpun dia mengeluarkan tangannya, daging-daging berjatuhan dari tulangnya, masuk ke dalam lumpur. Kami bisa melihat ada kabut di tengkoraknya, jadi kami bertanya kepada Tuhan apa itu. Tipe ini adalah kabut untuk semua orang di Neraka. Tuhan berkata itu adalah jiwa mereka yang terperangkap di dalam tubuh yang berdosa, seperti yang tertulis di dalam Wahyu 14:11, maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.

Kami menyadari kalau banyak hal yang kami tidak pedulikan di bumi, lebih penting lagi, pesan yang paling jelas hidup kita menggambarkan dimana kita akan menghabiskan waktu kita dalam kekekalan.

Kami melanjutkan sambil berpegangan tangan Tuhan, kami menyadari kalau Neraka mempunyai banyak tempat yang berbeda-beda dengan tingkat penyiksaan yang berbeda pula. Kami sampai di mana banyak terdapat sel-sel yang di dalamnya terdapat jiwa-jiwa yang tersiksa. Jiwa-jiwa yang disiksa oleh berbagai macam setan-setan. Setan-setan akan mengutuki jiwa-jiwa tersebut sambil berkata, Kamu orang celaka, puji Setan! Layani dia seperti yang kamu lakukan di dunia! Jiwa-jiwa tersebut sangat menderita oleh cacing-cacing dan api yang terdapat di seluruh tubuh mereka.

Kami melihat dua orang yang berada di dalam satu sel, kedua orang tersebut mempunyai pisau belati di tangannya dan mereka saling menusuki. Mereka berkata satu sama lainnya, Kamu orang celaka yang terkutuk! Ini semua gara-gara kamu saya berada disini! Kamu membuat saya ada disini karena kamu membutakan saya dari kebenaran dan tidak mengenalkan saya kepada Tuhan! Kamu membuat saya tidak menerima Dia! Sering kali saya mempunyai kesempatan dan kamu tidak membiarkan saya untuk menerima Dia! Itu sebabnya kenapa saya berada disini, tersiksa dari hari ke hari!

Mendapat sebuah penglihatan, Tuhan menunjukkan kepada kami semasa hidup mereka selama di dunia. Kami melihat mereka sedang ada didalam bar. Sebuah argument yang kemudian mengakibatkan sebuah pertengkaran. Mereka sudah dalam keadaan mabuk. Salah satu dari mereka mengambil pecahan botol dan yang satu mengangeluarkan sebilah pisau. Mereka berkelahi sampai keduanya terluka parah dan akhirnya pun mati. Kedua orang itu pun berakhir dan scenario itu pun terulang selamanya. Mereka juga dibebani mental mereka karena mereka bersahabat di dunia, seperti saudara mereka sendiri.
Saya ingin memberitahukanmu hari ini, hanya ada satu sahabat sejati, dan namaNya adalah Yesus dari Nazaret. Dia adalah teman sejati. Dia teman yang setia, yang menyertaimu setiap saat.

Kami meneruskan perjalanan kami dan melihat seorang wanita dalam sebuah sel, dia berguling-guling terus di dalam lumpur. Rambutnya berantakan dan penuh dengan lumpur. Dalam sel yang sama terdapat ular yang besar dan gemuk. Ular itu mengitarinya, mengelilingi tubuhnya, dan memasuki bagian bawahnya. Dia dipaksa untuk memiliki kontak seksual dengan ular tersebut. Dalam tempat itu laki-laki dan perempuan yang hidup dalam perzinahan dipaksa untuk mengulanginya disana. Bagaimanapun, mereka dipaksa melakukannya dengan ular berukuran enam inci yang berduri. Ular itu menghancurkan sekuruh tubuhnya setiap waktu ular itu memasuki tubuhnya. Dia berteriak kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk menghentikannya. Dia tidak ingin menderita lagi, Tolong hentikan! Saya tidak ingin lagi! Kumohon! Hentikan ini! Dia memohon kepada Tuhan sebagaimana ular itu masuk dan menghancurkan tubuhnya lagi dan lagi.
Kami mencoba menutupi telinga kami karena tangisannya tapi kami tetap saja dapat mendengarnya. Kami mencoba lebih lagi menutupi telinga kami, tapi tetap saja itu tidak membantu. Kami berkata kepada Tuhan, Kumohon Tuhan kami tidak ingin lagi untuk melihat dan mendengar ini lagi! Kumohon! Tuhan berkata, Ini perlu agar kamu melihat ini, jadi kamu dapat memberitahukannya kepada yang lain, karena orang-orangku dirusak, orang-orangku tidak mengindahkan penebusan yang sejati, jalan yang benar menuju penebusan.

Kami meneruskan perjalanan dan melihat sebuah danau raksasa dengan ribuan dan ribuan dari orang-orang ada di tengah-tengah pancaran api. Mereka melambai-lambaikan tangan dan meminta tolong tapi benyak setan-setan yang beterbangan ditempat itu. Setan ini memegang tombak dengan bentuk hurup S di ujung tombaknya untuk menyakiti orang-orang yang terbakar di danau itu. Iblis-iblis memaki mereka dan mengutuki mereka dengan berkata, Kamu orang celaka yang terkutuk! Sekarang kamu harus memuji Setan! Puji dia, puji dia sebagaimana kamu lakukan dulu di dunia! Disana terdapat ribuan dan ribuan orang. Kami sangat ketakutan, kami merasa kalau kami tidak memegang tangan Tuhan kami akan ditinggalkan di tempat yang mengerikan itu. Kami ketakutan dari semua hal yang kami lihat.

Di kejauhan kami melihat seorang lelaki sedang berdiri, dalam sakit yang luar besar dan kesakitan yang mendalam. Dia diawasi oleh dua setan yang terbang diatasnya, menyiksa dia. Mereka menusuk tombak mereka kedalam tubuhnya dan mengeluarkan tulang rusuknya. Mereka juga bermain-main dengan dia setiap waktu. Lebih jauh lagi, Tuhan menunjukkan kepadaku kalau dia tersiksa karena selalu mengkhwatirkan keadaan keluarganya yang dia tinggalkan di dunia. Orang tersebut tidak ingin keluarganya berada ditempat yang sama untuk disiksa. Dia khawatir karena dia tidak pernah memberikan pesan tentang penebusan. Dia tersiksa karena dia ingat sekali dia pernah menerima pesan ini. Dia orang yang sangat penting untuk memberikan pesan ini untuk keluarganya, tapi dia malahan tidak mengindahkannya, dan sekarang dia khawatir akan anak dan istrinya.
Siksaan ini berlanjut sebagaimana iblis-iblis mencabut tangannya, dia jatuh kedalam lumpur. Karena kesakitan yang sangat dari terbakar dalam lumpur, dia bergeliat-geliat seperti cacing dari satu tempat ke tampat yang lain. Dagingnya jatuh dari tulangnya karena panas. Dia kemudian merayap seperti ular, mencoba keluar dari sana. Tapi setiap kali dia mencoba, iblis-iblis mendorongnya kembali kedalam bagian lumpur yang lebih dalam.

Kami kemudian sekumpulan setan-setan di satu tempat. Sesuatu menangkap perhatianku. Saya memperhatikan kalau ada satu iblis yang kehilangan satu sayapnya. Saya bertanya kepada Tuhan, Tuhan, kenapa iblis itu kehilangan satu sayapnya? Tuhan menjawab, Setan itu ditugaskan ke bumi dengan suatu tujuan, tapi dia tidak bisa menyelesaikan tugasnya, dan dia dilemparkan kembali ke Neraka oleh seorang pelayan Tuhan. Kemudian Setan datang dan menghukumnya dan mencabut salah satu sayapnya. Kemudian kami mengerti kalau orang-orang Kristen, kita semua mempunyai autoritas dan kekuatan dalam Nama Yesus untuk mengusir semua setan dan kerajaannya.

Teman-teman yang terkasih yang membaca tulisan ini sekarang, kesaksian ini bukan untuk penyiksaan tapi untuk penebusan, jadi kamu bisa test dirimu sendiri dan melihat keadaan hatimu terhadap Tuhan. Kemudian kamu merubah jalanmu, untuk keselamatan bukan penyiksaan. Saat ini, angkat hatimu untuk Tuhan dan akui dosa-dosamu, dan dengan demikian Tuhan datang pada saat ini kamu bisa pergi ketempatNya daripada ke tempat yang disitu hanya penyiksaan, tangis dan kertak gigi. Disana, kami akan benar-benar mengerti kenapa Yesus membayar dengan harga yang sangat mahal dengan salib di Kalvari.

Kami melihat banyak orang yang berada di Neraka karena ketidakpedulian mereka dan mengapa mereka ada disana. Mereka hidup penuh aktifitas dan mereka tidak berpikir akan dosa-dosa mereka. Teman-teman yang terkasih, ujilah dirimu! Apa kamu pikir kalau berbohong, mencuri dan sombong adalah hal yang wajar-wajar saja untuk dilakukan! Ini semua adalah dosa dihadapanNya! Saudara-saudara, berbaliklah dan hentikan itu semua! Saya memberikan anda pesan ini jadi anda bisa menghentikan keinginan untuk berbuat dosa dan lebih memperhatikan wajah Tuhan.


— Kesaksian Keenam —

Mazmur 62:13, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.

Pada satu pagi hari Tuhan mengunjungi kami semua yang sedang ada di kamar itu. Dia membawa kami dan kami mulai pergi turun. Hatiku benar-benar dalam keadaan takut, saya tidak bisa menggambarkannya. Saya tahu kalau saya tidak bisa melepaskan tanganku dari Juru Selamatku. Saya merasa kalau Yesus adalah Hidupku dan Cahayaku dan semua sumber harapanku ada dalam Dia, atau saya akan ditinggalkan di tempat itu. Saya tidak pernah mengira kalau saya akan mengunjungi tempat itu. Saya tidak percaya akan tempat itu ada. Walaupun saya seorang Kristen, saya selalu mengira kalau tempat penyucian dosa adalah Neraka, tapi Tuhan menunjukkanku kebenaran dari Neraka.

Kami sampai di Neraka, saya merasa sangat shok. Dan semua iblis-iblis pun melarikan diri untuk bersembunyi, karena tidak satupun dari mereka yang tahan akan hadirat Tuhan. Kami mendengar jiwa-jiwa yang ditahan berteriak bahkan lebih keras, karena mereka tahu kalau Yesus dari Nazaret ada disana. Mereka semua tahu kalau hanya satu Pribadi saja yang bisa mengeluarkan mereka dari tempat itu. Tapi mereka tidak mempunyai harapan, walaupun itu adalah harapan yang salah.

Kami berjalan berpegangan tangan dengan Yesus dan sampai di suatu bagian perzinahan.Yesus melihat kesekitar dan melihat kepada seorang wanita yang sepenuhnya ditutupi oleh api. Ketika Yesus melihat dia, dia mulai keluar perlahan-lahan dari api tersebut, walaupun penderitaannya tidak pernah berhenti. Kami bisa melihat kalau dia dalam keadaan telanjang dan melihat karakter fisiknya. Tubuhnya benar-benar kotor dan dia bau. Rambutnya berantakan, dan dia mempunyai lumpur hijau kekuning-kuningan. Dia tidak memiliki mata dan bibirnya berjatuhan dalam bentuk pecahan-pacahan. Dia tidak mempunyai telinga, hanya lubang. Dengan tangannya, yang adalah tulang belulang yang terlihat arang hitam, dia mengambil daging yang jatuh dari wajahnya dan mencoba meletakkannya kembali. Tapi itu justru memberikan rasa sakit yang lebih lagi.

Dia kemudian gemetar dan berteriak lebih lagi, teriakannya tidak pernah berakhir. Dia dipenuhi oleh cacing-cacing, dan ada ular yang mengelilingi tangannya. Sangat tipis dan mempunyai duri-duri diseluruh tubuhnya. Dia mempunyai angka 666 yang tertera dibadannya, angka si binatang disebutkan dalam Wahyu. Dia juga memiliki pelat besi yang ada pada dadanya, pelat tersebut tidak bisa hancur oleh api. Pada pelat tersebut sesuatu tertulis dalam bahasa asing, tapi kemudian kami dapat mengerti kalau itu adalah suatu tulisan. Itu tertulis, Saya berada disini karena perzinahan.

Ketika Yesus melihat dia kemudian Dia bertanya padanya, Elena, mengapa kamu berada ditempat ini? Sementara Elena menjawab Tuhan tubuhnya berputar dengan sakit yang luar biasa dari siksaannya. Dia berkata kalau dia ada disini karena berzinah. Dia meminta Tuhan untuk pengampunan lagi dan lagi.

Kemudian kami mendapat penglihatan saat dia akan menjelang ajalnya. Ketika dia mati, dia sedang berhubungan seks dengan salah satu pacarnya, karena dia pikir, kalau suaminya sedang dalam perjalanan. Bagaimanapun, suaminya kembali dari pekerjaannya dan menemukan dia sedang berada di tempat tidur dengan seseorang yang lain. Suaminya kemudian pergi ke dapur dan mengambil sebuah pisau besar dan menikam punggung Elena. Dia mati dan dibawa ke Neraka, sama seperti dia mati, dia telanjang bulat.
Di Neraka, semua dimaterialkan kembali dan dia masih mempunyai pisau yang besar itu di punggungnya, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa. Saat ini, dia sudah tujuh tahun berada di Neraka dan dia bisa mengingat setiap moment dalam hidupnya. Dia juga ingat ketika sesorang mencoba mengkhotbahi dia tentang Yesus, kalau hanya Dia yang bisa menyelamatkannya. Tapi sekarang itu sudah terlambat dan untuk semua orang lain yang berada di Neraka.

Firman Tuhan mengatakan tentang perzinahan, dan itu sangat jelas. Perzinahan adalah hubungan seksual diluar pernikahan. Dalam 1 Korintus 6:13, makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: Tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Juga dalam 1 Korintus 6:18, jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

Ketika Yesus selesai berkata-kata kepadanya, dia kemudian ditutupi oleh selimut api dan kami tidak dapat melihat dia lagi. Tapi kami mendengar suara dagingnya terbakar dan teriakan mengerikan yang lain, saya bahkan tidak bisa menggambarkan jeritan mereka dengan kata-kata.

Kami melanjutkan lagi perjalanan kami lagi bersama Tuhan, Dia menunjukkan berbagai macam orang yang ada disana, pemuji idola, yang menggunakan dan mempraktekkan sihir, yang tidak bermoral, tukang cabul, pembohong dan homoseksual. Kami sangat takut, satu hal yang kami ingin adalah pergi dari sini. Tapi Yesus terus berkata ini adalah perlu untuk dilihat jadi kami bisa beritahukan untuk yang lain lagi, jadi supaya mereka percaya.


Kami berjalan lagi bersama Yesus, memegang tanganNya bahkan lebih erat lagi. Kami datang ke sebuah bagian yang membuat saya terheran-heran. Kami melihat seorang muda, umurnya 23 tahun, terbenam sepinggang yang berada di tengah-tengah api. Kami tidak bisa dengan jelas siksaan apa yang ia terima, tapi angka 666 tertullis padanya. Dia juga mempunyai pelat besi di dadanya yang bertuliskan, Saya berada disini untuk menjadi normal. Ketika dia melihat Yesus, dia mengulurkan tangannya dan meminta ampun kepada Yesus untuk pengampunan. Firman Tuhan berkata dalam Amsal 14:12, ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.


Ketika kami membaca pelat yang bertuliskan Saya berada disini untuk menjadi normal, kami bertanya kepad Tuhan, Tuhan, apa bisa!? Apakah mungkin seseorang bisa berada di tempat ini karena alasan tersebut? Kemudian Yesus bertanya kepadanya, Andrew, mengapa kamu berada di tempat ini? Dia pun menjawab, Yesus, waktu saya di bumi, saya pikir dosa itu hanya membunuh dan mencuri saja, dan oleh sebab itu saya tidak pernah mencoba mengenalMu. Di Amsal 9:18 dikatakan, orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.


Andrew membuat kesalahan besar dalam mengklasifikasikan dosa-dosa, seperti orang-orang hari ini. Alkitab berkata dengan jelas yang mengatakan dalam Roma 6:23, sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal. Lebih lanjut lagi, dimana Alkitab memberitahu kalau dosa tidak dipilah-pilah, karena tetap semua itu adalah dosa. Andrew mempunyai kesempatan untuk tahu dan menerima Yesus tapi tidak mengambil kesempatan yang Tuhan berikan kepadanya. Bisa jadi ada ribuan kesempatan untuk mengenal Tuhan tapi dia tidak pernah ingin untuk mengenalNya dan itulah yang menjadi alasan mengapa dia berada disini. Kemudian sebuah selimut api yang besar menutupi seluruhnya dan kami tidak pernah melihatnya lagi.


Kami melanjutkan perjalanan bersama Yesus. Dari kejauhan kami melihat sesuatu berjatuhan turun, seperti rongsokan material. Ketika kami mendekatinya, kami melihat itu adalah orang-orang yang jatuh ke Neraka pada saat itu. Orang yang mati di dunia tanpa menerima Yesus Kristus dalam hati mereka, kemudian mereka sampai di Neraka.
Kami melihat seorang muda, banyak iblis yang lari kearahnya dan mulai menghancurkan tubuhnya. Secara cepat, tubuhnya mulai di penuhi dengan cacing-cacing. Dia berteriak Tidak! Apa ini? Stop! Saya tidak ingin berada di tempat ini! Dia bahkan tidak tahu kalau dia sudah mati, dan mati tanpa Yesus di hatinya. Angka 666 tersirat di dahinya, dan sebuah pelat besi yang menggantung di depan dadanya. Bahkan kami tidak bisa melihat alasan mengapa dia berada di Neraka, kami tahu dengan yakin kalau dia tidak akan pernah bisa keluar.


Tuhan mengatakan kalau semua siksaan untuk semua orang-orang di Neraka bahkan akan bertambah berat pada hari penghakiman. Kalau mereka semua menderita dengan sangat dan menakutkan dengan tidak bisa terbayangkan lebih lagi nanti saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan dihukum pada hari penghakiman.


Kami tidak melihat anak-anak disana. Kami hanya melihat ribuan dan ribuan orang-orang muda, laki-laki dan wanita dari banyak warga negara. Tapi, di Neraka tidak ada kebangsaan dan tingkat sosial, semua datang untuk disiksa dan dihukum. Disana hanya ada satu hal yang setiap orang inginkan, mempunyai kesempatan keluar, paling tidak untuk satu detik. Mereka juga ingin untuk meminum setetes air untuk menyegarkan lidah mereka. Seperti kisah orang kaya yang diceritakan di Alkitab. Lukas 16:19. Tapi itu kemudian tidak mungkin lagi, mereka memilih dimana mereka akan menghabiskan dalam kekekalan. Mereka memutuskannya tanpa Tuhan. Tuhan tidak pernah memutuskan seseorang untuk pergi ke Neraka, tapi semua orang sampai disana berdasarkan keputusan yang mereka miliki. Dalam Galatia 6:7, jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.


Hari ini kamu mempunyai kesempatan yang besar untuk mengubah tujuan akhirmu. Yesus masih ada sampai hari ini, dan Alkitab berkata kalau kita memiliki hidup kita juga mempunyai harapan. Hari ini kamu mempunyai hidup, jangan lewatkan kesempatan ini, iini bisa jadi kesempatan yang terakhir.
 

Tuhan memberkatimu.