Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Markus 16:15-16)

Kesaksian

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kis. 1:8

Berita Dan Peringatan

Dalam Topik ini, kita akan Mengetahui Tentang Berita Rohani yang sedang terjadi.

Akhir Zaman

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Markus 13:33

Doa

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga , tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6

Renungan Harian

Seringkali Kita ketika sedang Mengalami Suatu masalah, Kita Sering lupa kepada Tuhan, Kita sering lupa kalau kita Memberikan Masalah kita kepada Tuhan Yesus, Ia akan Menolong Kita.

Kamis, 13 Agustus 2015

Kesaksian Dominggus, Leher Ditebas Kuasa Allah Bekerja

kesaksian dominggus
Semoga kesaksian ini dapat semakin memperkuat iman kita semua bahwa Jesus itu Juruselamat bagi kita semua dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi Tuhan Amin.


Subject: Fw: Tuhan Yesus telah bangkitkan saya (Dominggus Kenjam) dari kematian

"Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki- Nya." Yohanes 5:21

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan, dalam kesempatan ini saya akan bersaksi tentang peristia kematian dan kehidupan yang saya alami pada tanggal 15 Desember 1999. peristiwa ini juga merupakan suatu tragedy bagi yayasan Doulos, Jakarta dimana STT Doulos ada di dalamnya dan saya adalah mahasiswa yang tinggal di asrama. Sebelum penyerangan dan pembakaran Yayasan Doulos tanggal 15 Desember itu, beberapa kali saya mendapat mimpi-mimpi sebagai berikut:

Minggu, 12 Desember 1999, saya bertemu dengan Tuhan Yesus dan malaikat, saya terkejut dan bangun lalu berdoa selesai saya tidur kembali.

Senin, 13 Desember 1999, saya bermimpi lagi, dengan mimpi yang sama.

Selasa, 14 Desember 1999, dalam mimpi saya bertemu dengan seorang pendeta pada suatu ibadah KKR, isi khotbah yang disampaikan mengenai akhir zaman, adanya penganiayaan dan pembantaian.

Rabu, 15 Desember 1999, kurang lebih pukul 08.00 pagi, saya mendapatkan huruf â€Å“M†dengan darah di bawah kulit pada telapak tangan kanan saya. Dalam kebingungan dan sambil bertanya-tanya dalam hati, apakah saya akan mati? Saya bertanya kepada teman-teman dan pendapat mereka adalah bahwa kita akan memasuki millennium yang baru. Walaupun pendapat mereka demikian saya tetap merasa tidak tenang serta gelisah karena dalam pikiran saya huruf â€Å“M†adalah mati, bahwa saya akan mengalami kematian. Saya hanya bisa berdoa dan membuka Alkitab. Sekitar pukul 15.00 saya membaca firman Tuhan dari Kitab Yeremia 33:3 â€Å“ Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab Engkau.†Dan pada pukul 18.00, tanda huruf â€Å“M†di telapak tangan saya sudah hilang.


Kampus dan Asrama Mahasiswa Doulos Diserang

kesaksian dominggus

Pada malam hari tanggal 15 Desember 1999, kegiatan berlangsung biasa di dalam asrama kampus STT Doulos. Sebagian mahasiswa ada sedang belajar, yang lain memasak di dapur dan ada pula yang sedang berdoa. Saya sendiri sedang berbaring di kamar. Kurang lebih jam 21.00 malam itu, saya dibangunkan oleh seorang teman sambil berteriak: "Domi, bangun, kita diserang" Saya langsung bangun dalam keadaan panic, saya langsung berlari ke halaman kampus dan melihat sebagian kampus kami yang telah terbakar. Saat itu saya berkata kepada Tuhan: "Tuhan, saya mau lari kemana? Tuhan, kalau saya lari lewat pintu gerbang depan pasti saya dibacok. Sementara pikiran saya bertambah kalut ketika teringat akan tanda huruf yang diberikan pada tangan saya. "Tuhan, apakah saya akan mati?"

Saya menoleh ke belakang, ada beberapa teman sekamar yang lari menyelamatkan diri masing-masing. Di belakang kampus kami dikelilingi pagar kawat duri setinggi 2 meter, saya tidak bisa melompat keluar dengan cara mengangkat kawat itu. Dengan tangan sedikit terluka akhirnya saya pun dapat keluar. Kami sudah berada di luar pagar dengan keadaan takut dan gemetar karena di sana terdapat massa atau orang banyak yang tidak dikenal, mereka membawa golok, pentungan, batu dan botol berisi bensin atau Molotov.


Kemudian kami berpisah dengan teman-teman, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. Saya lari menuju kos kakak tingkat semester 10, yang letaknya tidak jauh dari kampus. Sementara saya berlari, saya tetap berdoa kepada Tuhan: "Tuhan berkati saya, ampuni dosa dan kesalahan saya." Setiba di rumah kos itu, saya mengetuk pintu sebanyak 2 kali tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Ternyata di belakang saya ada 4 teman mahasiswi yang juga lari mengikuti dari belakang. Mereka memanggil saya: "Domi, ikut ke rumah kami," tetapi saya berkata kepada mereka, "biar saya bersembunyi di sini." Masih berada di depan rumah kos tersebut, saya berdoa lagi "Oh.. Tuhan, apakah malam ini saya akan mati? Ampuni dosa dan kesalahan saya."

Ditangkap oleh Massa

Saya mengetuk pintu lagi, tetapi tidak ada orang yang menjawab, saya berdoa kembali: "Tuhan.. ini hari terakhir untuk saya hidup." Terdengar suara massa yang semakin mendekat kepada saya. Mereka berkata: "Itu mahasiswa Doulos, tangkap dia!" Ada juga yang berteriak: "Bantai dia, tembak!" Seketika itu saya ditangkap dan saya hanya bisa berserah kepada Tuhan sambil berkata: "Tuhan saya sudah di tangan mereka, saya tidak bisa lari lagi." Kemudian tangan saya diikat ke belakang dan mata saya ditutup dengan kain putih. Saya tetap berdoa dalam keadaan takut dan gemetar: "Tuhan ampuni dosa saya, pada saat ini Engkau pasti di samping saya. "Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya entah dari mana, yang berkata: "Jangan takut, Aku menyertai engkau, Akulah Tuhan Allahmu." Setelah mendengar suara itu, rasa ketakutan dan kegentaran hilang, karena saya sudah pasrahkan kepada Tuhan.

Penganiayaan dan Kematian

Mereka membawa saya ke tempat yang gelap, saya dipukuli dan ditendang. Saya dihadapakan dengan massa yang jumlah orangnya lebih banyak, saat itu mereka ragu, apakah saya mahasiswa Doulos atau warga sekitarnya. Sebagian massa ada yang terus mendesak untuk memotong dan membunuh saya. Saya berdoa lagi: " Tuhan, fisik saya kecil, kalau saya mati, saya yakin masuk sorga. Saat ini saya serahkan nyawa saya ke dalam tangan kasih-Mu, ampunilah mereka." Saat itu kepala saya dipukul dari belakang dan terjatuh di atas batu, saya tidak sadar akan apa yang terjadi lagi.

Roh Saya Keluar Dari Tubuh

Kemudian ... roh saya terangkat keluar dari tubuh saya, roh saya berbentuk seperti orang yang sedang start lari atau sedang jongkok, lalu lurus seperti orang yang berenang kemudian berdiri. Roh saya melihat badan saya dan berkata: "Kok badan saya tinggal" (sebanyak dua kali). Roh saya berdiri tidak menyentuh tanah dan tidak tahu mau berjalan kemana, karena di sekeliling saya gelap gulita, kurang lebih lima detik, roh saya berkata: "Mau ke mana?"

Lima Malaikat Datang Menjemput Saya

Saat itu ada lima malaikat datang kepada saya, dua berada di sebelah kiri, dua di sebelah kanan dan satu malaikat berada di depan saya. Tempat yang tadinya gelap gulita telah berubah menjadi terang dan saya sudah tidak dapat melihat badan saya lagi. Roh saya dibawa oleh malaikat-malaikat tersebut menuju jalan yang lurus, dan pada ujung jalan itu sempit seperti lubang jarum. Roh saya berkata: "Badan saya tidak dapat masuk." Tetapi malaikat yang di depan saya bisa masuk, lalu roh saya berkata lagi: "Badan rohani saya kecil pasti bisa masuk." Kemudian roh saya masuk melalui lubang jarum tersebut.

"Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham." Lukas 16:22

Berada di Dalam Firdaus

Saat itu saya sudah berada di dalam sebuah halaman yang luas. Halaman itu sangat luas, indah dan tidak ada apa-apa. Roh saya berkata: "Kalau ada halaman pasti ada rumahnya." Tiba-tiba saat itu ada rumah, saya dibawa masuk ke dalam rumah tersebut dan bertemu dengan banyak orang di kamar pertama. Roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mereka ditempatkan di sini." Mereka sedang bernyanyi, bertepuk tangan, ada yang berdiri, ada yang duduk dan ada yang meniup sangkakala.

"Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." Yohanes 14:2

Dibawa ke Ruangan Selanjutnya

Saya dibawa oleh malaikat-malaikat ke kamar selanjutnya atau kedua, sama dengan kamar yang pertama, hanya disini roh saya melihat orang-orang dengan wajah yang sama dan postur tubuh yang sama. Kemudian saya dibawa lagi ke kamar yang ketiga, yang sama dengan kamar yang pertama. Dan roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ditempatkan di sini." Lalu roh saya dibawa ke kamar yang keempat yaitu kamar yang terakhir, pada saat ini saya hanya sendiri, tidak disertai oleh malaikat-malaikat tadi. Kamar itu kosong, lalu roh saya berkata: "Ini penghakiman terakhir, saya masuk sorga atau neraka."


"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Eloim sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Eloim? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" 1 Petrus 4:17-18

Bertemu dengan Tuhan Yesus

Kemudian roh saya berjalan tiga sampai empat langkah, di depan saya ada sinar atau cahaya yang sangat terang seperti matahari, maka roh saya tidak dapat menatap. Saya menutup mata dan terdengar suara: "Berlutut!" Seketika itu roh saya berlutut, terlihat sebuah kitab terbuka dan dari dalamnya keluar tulisan yang masuk ke mata saya yang masih tertutup, tulisan timbul dan hilang terus menerus, roh saya berkata: "Tuhan...! ini perbuatan saya minggu lalu, bulan lau, tahun lalu. Saya melakukan yang jahat dan saya tidak pernah mengaku dosa pribadi, sehingga Engkau mencatatnya di sini." 

"Tuhan...! Saya ingin seperti saudara-saudara di kamar pertama, yang selalu memuji dan memuliakan Engkau. Tuhan...! Saya tahu Engkau mati di atas kayu salib untuk menebus dosa saya, saya rindu seperti saudara-saudara yang berada di kamar pertama, kedua dan ketiga yang selalu memuji-muji Engkau." Sesudah itu tulisan yang keluar dari kitab itu hilang, buku menjadi bersih tanpa tulisan, kemudian buku itu hilang dan sinar yang terang itupun hilang dan ada suara berkata: "Pulang! Belum saatnya untuk melayani Aku." Saya melihat-lihat dari mana arah suara itu datang, saya melihat ada seorang di samping kanan. Orang tersebut badan-Nya seperti manusia, rambut hingga ke lehernya bersinar terang. Jubah-Nya putih hingga menutupi kedua tangan-Nya dan bawah jubah-Nya menutupi kaki-Nya. Ia menunggangi seekor kuda putih dengan tali les yang putih. Lalu roh saya berkata: "Ini Tuhan Yesus, Dia seperti saya, Dia Eloim yang hidup."


"Lalu aku melihat sorga terbuka; sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar" Ia menghakimi dan berperang dengan adil." Wahyu 19:11

Kemudian Tuhan Yesus tidak nampak lagi dan seketika itu roh saya dibawa pulang ke dalam tubuh saya. Saat itu juga ada nafas, ada pikiran dan saya berpikir, tadi saya bersama dengan Tuhan Yesus. Setelah itu saya mencoba beberapa kali untuk bangun dan mengangkat kepala, tetapi tidak bisa, terasa sakit sekali, saya baru sadar bahwa leher saya telah dipotong dan hampir putus, kemudian saya dibuang ke semak-semak dengan ditutupi daun pisang. Saya merasa haus, lalu menggerakkan tangan mengambil darah tiga tetes dan menjilatnya, lalu badan saya mulai bergerak. Saya berdoa: "Tuhan, lewat peristiwa ini saya telah bertemu dengan Engkau, dan Engkau memberikan nafas dan kekuatan yang baru sehingga aku hidup kembali, tapi Tuhan, Engkau gerakkan orang supaya ada yang membawa saya ke rumah sakit."

Tuhan menjawab doa saya, malam itu ada orang yang mendekati saya dengan memakai lampu senter, lalu bertanya: "Kamu dari mana?" Saya tidak bisa menjawab, karena saya tidak dapat berbicara lewat mulut, tidak ada suara yang keluar, hanya hembusan nafas yang melalui luka-luka menganga pada leher. Kemudian orang tersebut memanggil polisi. Puji Tuhan! Dikira sudah meninggal tetapi masih hidup. Mereka mengira saya sudah meninggal, mereka mengangkat dan membawa saya ke jalan raya. Kemudian polisi mencari identitas atau KTP saya, ternyata tidak ditemukan. Tanpa identitas, mereka bermaksud membawa saya ke sebuah rumah sakit lain, tetapi saya ingat kembali akan suara Tuhan dan takhta-Nya di sorga, ternyata ada kekuatan baru dari Tuhan Yesus yang memampukan saya dapat berbicara. Tiba-tiba saya berkata: "Nama saya Dominggus, umur saya 20 tahun, semester III, tinggal di asrama Doulos, saya berasal dari Timor." Orang-orang yang sedang melihat dan mendengar saya, berkata: "Wah, dia dipotong dari jam berapa? Sekarang sudah jam 02.30 pagi, tapi dia masih hidup."

Perjalanan ke Rumah Sakit UKI

kesaksian dominggus

Kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil dan meletakkan saya di bawah. Saya tetap mengingat peristiwa ketika Tuhan Yesus dianiaya. Sementara mobil meluncur dengan kecepatan tinggi, saat melewati jalan berlubang atau tidak rata mobilpun berguncang dan saya merasa sangat sakit sekali pada luka di leher. Saya katakan kepada Tuhan: "Tuhan, apakah saya dapat bertahan di dalam mobil ini? Tuhan ketika Engkau di atas kayu salib, Engkau meminum cuka dan empedu, tetapi saya menjilat darah saya sendiri karena tidak ada orang yang menjagai saya." Saya membuka mata, ternyata memang tidak ada seorangpun yang menjagai saya, hanya seorang supir. Tetapi saya melihat beberapa malaikat berjubah putih menjaga dan mengelilingi saya. Saya katakan: "Tuhan ini malaikat-malaikat pelindung saya, mereka setia menjagai." Saya harus berdoa agar tetap kuat.

Perawatan di Rumah Sakit

kesaksian dominggus

Setiba di rumah sakit, suara saya dapat normal kembali. Saya dapat berbicara dan bertanya kepada perawat: "Bapak saya mana?" Perawat RS bertanya kepada saya: "Bapakmu siapa?" Saya jawab: "Bapak Ruyandi Hutasoit." Ketika Bpk. Ruyandi menemui saya, ia berkata: "Dominggus.. leher kamu putus!" Jawab saya: "Bapak doakan saya, sebab saya tidak akan mati, saya telah bertemu dengan Tuhan Yesus." Lalu Bpk. Ruyandi mendoakan dan menumpangkan tangan atas saya. Setelah itu saya mendapat perawatan, seorang dokter ahli saraf hanya menjahit kulit leher saya, karena luka bacokan sudah menembus sampai ke tulang belakang leher, sehingga cairan otak mengalir keluar, saluran nafas dan banyak saraf yang putus. Kemudian saya dirawat tiga hari di ruangan ICU dan selama perawatan saya tidak diberikan transfusi darah. Pendapat dokter pada saat itu adalah bahwa saya akan mati dan saya tidak diharapkan hidup, mengingat cairan otak yang telah keluar dan infeksi yang terjadi pada otak, yang semua itu akan menimbulkan cacat seumur hidup.


Mukjizat Kesembuhan Terjadi

Tanggal 19 Desember 1999 dengan panas badan 40°C dan seluruh wajah yang bengkak karena infeksi, saya dipindahkan keluar dari ruang ICU, dikarenakan ada pasien lain yang sangat memerlukan dan masih mempunyai harapan hidup yang lebih besar daripada saya. Pada malam hari, roh saya kembali keluar untuk kedua kali dari tubuh saya, roh saya melihat suasana kamar dimana saya dirawat dan kemudian roh saya berjalan sejauh kurang lebih dua atau tiga kilometer dalam suasana terang di sekeliling saya. Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya: "Pulang..pulang. ..!" Seketika itu juga, roh saya kembali ke dalam tubuh saya, suhu tubuh menjadi normal dan tidak ada lagi infeksi. Kemudian terdengar bunyi seperti orang menekukkan jari-jari pada leher saya, lalu otot, tulang, saluran nafas dan saraf-saraf tersambung dalam sekejab mata, saya merasa tidak sakit dan dapat menggerakkan leher. Sesudah itu saya diberi minum dan makan bubur. Saya sudah hidup kembali, dengan kesehatan yang sangat baik. Puji Tuhan!

Keluar dari Rumah Sakit dalam Keadaan Sembuh Total


Saya berada di rumah sakit sejak tanggal 16 Desember 1999 dini hari dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 29 Desember 1999, dengan berat badan normal dibanding dua minggu yang lalu karena banyak darah dan cairan yang telah keluar. Saya telah sembuh sempurna, tanpa cacat, tanpa perawatan jalan, saya hidup kembali dengan normal. "Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sungguh Eloim yang hidup dan ajaib, terpujilah nama-Mu kekal sampai selamanya, amin!"

Kesaksian Encim yang sudah meninggal, hidup kembali



Kota kecil di Kalimantan barat

Salah satu kota kecil di Kalimantan barat, yang memiliki penduduk kebanyakan orang china, tetapi sebagian besar orang yang ada di kota tersebut tidak percaya Tuhan, maka seorang hamba Tuhan berdoa di kota tersebut minta terjadi lawatan Tuhan. Ternyata Tuhan menjawab dengan cara yang berbeda. Pada suatu hari hamba Tuhan ini di telpon oleh seseorang dari rumah sakit, untuk datang ke sana.

Ada seorang encim tua yang sakit di rumah sakit tersebut, berada di ruang ICU, karena sakitnya parah dia meninggal. Ketika meninggal dia tidak percaya Yesus, bukan orang Kristen.

Setelah meniggal, petugas kamar mayat datang untuk mengambil mayatnya. Sekitar 14 menit kemudian, penjaga kamar mayat datang, saat masuk kamar tersebut melihat enhim ini bagun dan duduk di tempat tidur, petugas kamar mayat, kaget dan berteriak hidup lagi.

Ketiaka enhim ini kembali hidup, dari mulutnya keluar suatu pujian, dia bukan orang Kristen bisa tahu lagu pujian. Lalu cucu yang dari jauh, karena orang Kristen, dia memberanikan dirinya untuk masuk ruangan tersebut.

Waktu Encim meninggal

Kesaksian Tentang Surga Dan Neraka


Encim ini bercerita ketika dia mati, dia melihat rohnya terangkat, sambil melihat para dokter datang, roh dia ini terus naik sampai ke alam yang kekal, dia berada di suatu jurang, ketika dilihat ke bagian bawah, dia melihat neraka, dan ketika dia melihat keatas, yang dilihat adalah surga, didingnya terbuat dari emas.

Karena dia meninggal dia di jemput oleh orang yang berjubah hitam, ketika posisi encim ini di lereng tersebut. Dia mau di tarik ke jurang oleh iblis yang menjemput dia. Sambil di tarik, encim ini katakan kenapa saya tidak bisa masuk ke surga di atas, saya mau kesana.

Kenapa saya tidak bisa masuk ke surga

Orang yang berjubah hitam katakan kepada dia bahwa, setiap orang yang bisa masuk kesana adalah orang yang percaya Tuhan sebagai Tuhan dan juruselamat, yang kedua orang yang hidup sesuai dengan firman Allah, dan yang ketiga adalah namanya yang tercatat dalam Buku Kehidupan dalam Kerajaan Allah.

Ketika dia di tarik, dia mendengar suatu pujian dari sorga, lagunya adalah “Ya Abba, Bapa, ini aku, anakmu, layakkanlah seluruh hidupku”. Ketika encim ini, dia mendegar lagu dari surga dan ikut menyanyikan lagu tersebut.

Didepan pintu surga

Pintu Surga


Apa yang terjadi kuasa kegelapan yang ingin menarik dia, tiba-tiba terjatuh dan tangannya terlepas dari enchim ini, lalu encim ini lari ke depan pintu surga. Sampai di pintu gerbang surga, malaikat penjaga pintu tersebut bilang kepada dia, kamu tidak bisa masuk, karena kamu belum menerima Tuhan Yesus, engkau belum di baptis, engkau belum melakukan firman Tuhan, maka engkau tidak dapat masuk ke surga.

Diberikan kesempatan hidup kembali

Encim ini berkata, tidak ada yang memberitakan Tuhan Yesus kepada saya, malaikat ini katakan tidak bisa, tapi ketika sebelum engkau datang ke sini, Tuhan Yesus berpesan kamu akan di berikan kesempatan untuk hidup kembali ke dunia, selama satu minggu. Setelah kamu hidup kembali kamu harus bertobat, dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Setelah selesai di sampaikan, malaikat berkata kembalilah, maka rohnya kembali ketubuhnya.

Keluarga bertobat



Setelah kembali ke tubuhnya, segala penyakitnya semua lenyap, hidup kembali dalam keadaan sebuh. Malamnya dia dengan keluarganya, ada 74 orang lebih, bertobat menerima Tuhan Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.

Selama seminngu mereka beribadah kepada Tuhan, maka waktunya sudah tiba untuk kembali, pada pagi hari, dia mengumpulkan semua keluarganya, dan dia katakan bahwa waktuku telah tiba, malaikat yang ketemu aku di depan pintu gerban sorga sudang datang untuk menjemput aku. Sambil keluarga mereka menyanyikkan pujian “Ya Abba, Bapa, ini aku, anakmu, layakkanlah seluruh hidupku”. Encim ini mulai membarinkan tubuhnya, dan dia kembali meninggal, pulang ke surga di jempu oleh malaikat Tuhan.

Download Mp3 Kesaksian Ini, DENGAR & DOWNLOADFull Download Mp3 Khotbahnya surga itu Nyata, DOWNLOAD