Patriot Bangsa - Sebuah seri televisi yang akan tayang di
Fox Network mencoba menafsirkan ulang Lucifer sebagai supernatural
antihero yang bosan yang tinggal di Los Angeles. Tetapi apakah acara ini
hanya sekedar hiburan… ataukah ini sebuah tipuan mencekam?
Dijadwalkan
untuk tayang perdana di tahun 2016, Lucifer digambarkan sebagai sebuah
“adaptasi bebas” dari sebuah buku komik dari penulis terkenal Inggris
Neil Gaiman. Serial TV akan memfokuskan Lucifer yang “bosan dan tidak
bahagia sebagai penguasa neraka dan meninggalkan takhta dan kerajaannya
untuk keindahan Los Angeles, dimana ia beraksi membantu LAPD (kepolisian
Los Angeles) menghukum para criminal.” Dia menjadi seorang konsultan
bagi departemen kepolisian dan juga menjalankan klub malamnya sendiri
yang disebut Lux.
Kalau Anda adalah seorang yang dipenuhi
rasa ingin tahu mengenai kebenaran yang ada di balik malaikat yang
terjatuh ini, jangan buang waktu Anda untuk menonton program ini. Di
samping satu biji kebenaran – bahwa dulu si pembawa terang dari surga
itu sekarang sudah menjadi jahat – banyak pemutar balikkan di sana.
Tetapi kalau Anda sungguh ingin tahu mengenai makhluk kegelapan ini,
bukalah Alkitab Anda.
Lucifer adalah nama seorang malaikat
ciptaan Tuhan. Ia dahulu adalah seorang “kerub penjaga” (Yehezkiel
28:14) yang berdiri di samping takhta Tuhan (Mazmur 99:1). Tetapi
hatinya menjadi rusak (Yehezkiel 28:17). Alkitab menggambarkan apa yang
terjadi, "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera
Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa!” (Yesaya 14:12).
Lucifer yang artinya “pembawa terang”,
dilempar dari surga dengan sepertiga malaikat (Wahyu 12:9). Dia
kehilangan posisinya dan menjadi Setan, yang artinya adalah “musuh.”
Iblis atau yang disebut juga si naga, hidup untuk menggoda dan
menghancurkan orang-orang di dunia. Dia tidak akan meninggalkan upayanya
guna memelihara kuasa kendalinya atas bumi untuk kemewahan di jalanan
Los Angeles.
Acara TV ini tentunya adalah sebuah
pelintiran kebenaran. Ini menghadirkan sebuah tokoh bernama Lucifer yang
menyerahkan posisinya di Surga dan kehilangan jabatannya akan nama itu.
Dia sekarang adalah setan atau iblis, musuh kita. Seri ini
menggambarkan sosok makhluk yang abadi dan tidak dapat dihancurkan.
Alkitab mengatakan pada kita bahwa ia diciptakan,
dan oleh sebab itu tidak memiliki
keabadian dalam dirinya sendiri. Apa yang akhirnya terjadi pada malaikat
jahat ini? “dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam
lautan api” (Wahyu 20:10) yang mana adalah kematian “kedua” dan terakhir
(ayat 14). Setan bukanlah yang berwenang untuk penghukuman dan
penghakiman. Iblis tidak pernah berpikir apakah ada pengharapan untuk
jiwanya sendiri. Tidak ada simpati di hatinya untuk orang-orang yang
terjatuh dalam dosa, karena dialah yang membawa orang-orang menuju pada
kehancuran.
Karakter sebenarnya dari setan
disembunyikan dalam serial TV ini, diselimuti dengan baik terlabel oleh
kisah fiksi drama, criminal dan horror. Kebenaran Alkitab mengatakan
bahwa ia menipu dan menganiyaya (Wahyu 12:9,13), ia memfitnah dan
membunuh (Wahyu 12:10, Yohanes 10:44), ia melakukan keajaiban dan
berdusta (Wahyu 16:13,14, Yohanes 8:44), dan ia membawa penyakit dan
kematian (Ayub 2:7).
Jangan terusik dengan kebohongan gelap
dari Hollywood. Lucifer bukan lagi seorang pembawa terang. Klub malamnya
bukanlah Lux (yang artinya terang), tetapi lebih pada sarang kegelapan.
Kalau Anda mau mencari terang, carilah terang surga – Yesus Kristus
“terang dunia” yang sejati