Ancaman ‘End of days’, Dihantam Asteroid: Diam-diam NASA Beraksi?
Patriot Bangsa - Mungkin masih segar dalam ingatan kita saat ilmuwan Profesor Brian Cox pernah mengatakan bahwa kita tengah menghadapi risiko berhadapan dengan asteroid, tapi kita tidak menganggapnya secara serius.
“Ada asteroid dengan nama kita terpancang di sana yang akan menghantam kita,” kata Cox, 46 tahun, kepada MailOnline.
Kenyataannya, bumi yang nyaris kiamat itu hampir terjadi beberapa bulan lalu. “Kita tidak melihatnya,” ujar Cox. “Kita melihat jalan keluarnya, tapi jika kita meleset sedikit saja, asteroid itu akan melenyapkan kita. Hal-hal seperti ini bisa saja terjadi.”
Baru-baru ini, pada Maret lalu, diketahui ada sebuah asteroid yang dinamakan 2014 EC berjarak sekitar 61.637 kilometer dari bumi, atau sekitar seperenam jarak antara bulan dan bumi. Dan itu bukan satu-satunya asteroid yang mengancam bumi. The National Aeronautics and Space Administration (NASA) baru-baru ini tengah melacak keberadaan 1.400 asteroid yang berpotensi membahayakan bumi dan diperkirakan ke depan akan mencapai bumi serta memberikan dampak terhadap planet ini.
Ancaman serius asteroid ini juga digambarkan mantan astronot Ed Lu. Dia menggambarkan asteroid itu sebagai cosmic roulette, dan yang membuat manusia bisa selamat dari dampak serius hanyalah satu “kedipan kemujuran”.
Para ahli mempercayai ada sekitar 1 juta asteroid yang berada di dekat bumi, yang bisa saja mengancam planet bumi. Namun, sejauh ini, hanya sebagian kecil yang sudah berhasil dideteksi.
Bukti dramatik yang bisa disebutkan di sini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima. Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah sebelumnya terjadi peristiwa Tunguska pada 1908. Tunguska adalah kerusakan hutan yang luas di Siberia setelah obyek tak dikenal memasuki atmosfer bumi.
Tiru Armageddon, Begini Cara NASA Hadang Pemusnah Bumi
Layaknya film Armageddon yang menceritakan hancurnya sebuah kota karena hujan meteor. Pagi hari kota Chelyabinsk, 900 km sebelah timur dari Moskow dan dekat dengan perbatasan Kazakhstan dihujani sejumlah meteor. dailymail.co.uk
Bisa jadi The National Aeronautics and Space Administration (NASA) benar-benar akan meniru ide film Armageddon untuk mencegah kiamat datang saat batu besar asteroid menghantam bumi.
Film produksi 1998, Armageddon, merupakan film laris fiksi ilmiah yang diperankan Bruce Willis dan Ben Affleck. Mereka berusaha menghancurkan asteroid dengan mengebor inti bebatuan besar itu untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih parah akibat bertabrakan dengan bumi.
Meski film ini berhasil menjadi box office dan meraup US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun itu, film ini mendapat kritikan lantaran strategi yang ada dalam film untuk menghancurkan asteroid dengan menggunakan kepala nuklir ke pusat inti asteroid itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun, ide dari film itu bisa jadi akan menjadi kenyataan. Saat ini NASA tengah bekerja sama dengan Badan Keamanan Nuklir Nasional (National Nuclear Security Administration) untuk kemungkinan bersama-sama menghancurkan asteroid dengan menggunakan senjata nuklir.
Dan seperti yang ada dalam film Armageddon, saat Bruce Willis menggunakan pesawat luar angkasa untuk mencapai pusat inti asteroid, bisa jadi NASA akan menggunakan roket untuk menanamkan nuklir itu ke dalam asteroid.
Tapi para ahli mengatakan menghancurkan bebatuan itu kemungkinan malah hanya akan membuat situasinya menjadi lebih buruk. Menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan asteroid kemungkinan bisa berhasil untuk asteroid dan komet berukuran sedang antara 164 hingga 492 kaki.
Para ahli mempercayai ada sekitar 1 juta asteroid yang berada di dekat-dekat bumi yang bisa saja mengancam planet bumi. Namun sejauh ini, hanya sebagian kecil saja yang sudah berhasil dideteksi.
Bukti dramatik yang bisa disebutkan di sini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima.
Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah sebelumnya terjadi peristiwaTunguska pada 1908, terjadi kerusakan hutan yang luas di Siberia setelah obyek tak dikenal memasuki atmosfir bumi.
Selama sekitar dua dekade, NASA terus menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer. NASA mengklaim telah berhasil 98 persen di antaranya.
Namun perusahaan yang bermitra dengan NASA, Planetary Resources, menyebutkan alat pendeteksi asteroid itu baru bisa mendeteksi 1 persen saja obyek-obyek yang mengitari matahari.
‘End of Days’ Mau Datang? Soal Sangkakala dan Asteroid Hantam Bumi
Belakangan ini orang-orang kembali meributkan tentang akan datangnya End of Days. Sebuah teori konspirasi telah beredar dan memprediksi sebuah peristiwa dahsyat yang berkaitan dengan iklim akan terjadi dalam waktu tiga bulan mendatang. Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar 22-28 September 2015. Salah satu bentuknya adalah asteroid yang menghantam Bumi.
Namun, juru bicara Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) buru-buru menyangkal adanya asteroid yang menghajar Bumi. “Kemungkinan tabrakan kecil, NASA tak mendeteksi adanya asteroid atau komet di jalur yang akan bertabrakan dengan Bumi,” katanya seperti dilansir Mirror, 8 Juni 2015.
Belum lama ini juga terdengar suara misterius dari langit di berbagai negara yang diduga sebagai terompet sangkakala penanda kiamat. Namun, ahli astronomi NASA memiliki pendapat lain. Ilmuwan NASA percaya jika suara itu kemungkinan adalah suara latar dari bumi. Mereka percaya jika bumi memiliki suara-suara yang sebenarnya bisa didengar.
Sebelumnya pemimpin Komunitas Eden, Lia Aminuddin atau Lia Eden, mengatakan kiamat sudah dimulai. Dalam suratnya kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Lia menyatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2057. Lia juga mengirim surat serupa kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan NASA.
Tapi, isu kiamat paling heboh terjadi empat tahun lalu ketika muncul ramalan akan terjadinya kiamat pada Jumat, 21 Desember 2012 (baca: 21-12-2012), sesuai ramalan suku Maya. Kalender Maya kuno menetapkan siklus 400 tahun, yang disebut b’ak’tun. Siklus itu akan berakhir pada 21 Desember 2012, yang dibayangkan orang sebagai akhir dunia.
Kiamat bisa terjadi karena ulah manusia, misalnya gara-gara perang nuklir atau perusakan lingkungan yang membuat iklim berubah drastis. Tapi, kiamat juga dapat terjadi karena faktor Bumi sendiri dan campur tangan alam semesta.
Beginilah berbagai pandangan mengenai ‘End of days’ :
Kiamat dalam Islam
Hari Kiamat dalam Islam dikenal sebagai “Yaum al Qiyamah”, yang sebenarnya berarti “hari kebangkitan umat”. Sedangkan hari kiamat sebagai kehancuran alam semesta beserta isinya, dalam bahasa Arab adalah “As-Saa’ah”.
Dalam Islam, datangnya Kiamat dimulai ketika malaikat Israfil meniup sangkakala dua kali. Suara tiupan sangkakala pertama membuat semua mahluk di bumi mati., lalu alam semesta hancur. Pada tiupan kedua, manusia bangkit dari kuburnya dan menunggu putusannya masing-masing.
Kiamat dalam Kristen
Dalam Kristen, hari kiamat dikenal sebagai Hari Penghakiman (Judgment Day), ketika semua orang akan dihakimi oleh Tuhan pada Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Pada saat itu semua yang mati akan bangkit dan jiwa-jiwa ditimbang. Penghakiman akan didahului oleh gangguan yang menakutkan dari alam semesta, seperti perang, wabah penyakit, kelaparan, dan gempa bumi. Dunia akan mengalami kebakaran hebat. Lalu suara sangkakala akan terdengar, yang akan membangkitkan manusia yang sudah mati.
Kiamat dalam Sains
Ada sejumlah fenomena alam yang dipercaya menandai kiamat, seperti badai matahari, kutub magnet Bumi bergeser (Kutub Utara dan Selatan akan serempak berubah tempat), sebuah planet atau asteroid raksasa menabrak Bumi, planet Bumi sejajar dengan planet-planet lain, dan Bumi padam akibat dari matahari dan Bumi sejajar dan planet kita akan masuk dalam sabuk foton.
Terima Kasih Telah Berkunjung
God Bless You
0 komentar:
Posting Komentar