Saudara-saudariku di dalam Yesus Tuhan,
Hari-hari ini, kita semakin terbiasa membaca artikel-artikel di internet tentang kedatangan Tuhan Yesus yang semakin dekat, berisi nubuat-nubuat, penglihatan-pengihatan, pesan demi pesan.
Dari semua pernyataan itu, ditambah lagi fakta-fakta geopolitik dunia yang memang selaras, kita menjadi percaya, bahwa memang waktunya semakin dekat. YESUS AKAN SEGERA DATANG.
Beberapa hal yang paling sering disampaikan artikel-artikel rohani itu antara lain:
- Mikrochip akan dipaksakan kepada semua orang, dan hanya yang mau menerimanya yang akan bisa membeli atau menjual. Mereka yang menolak akan dikejar-kejar dan dianiaya. Adapun mereka yang menerima, dipastikan akan berakhir di neraka.
- Segera akan terjadi peperangan besar, di seluruh dunia, lebih lagi di Timur Tengah.
-Kelaparan, bencana alam, wabah penyakit menular
-Seruan pertobatan dan hidup kudus
-Bahwa Tuhan hanya mengangkat mereka yang hidup kudus
-Dan lain sebagainya.
- Mikrochip akan dipaksakan kepada semua orang, dan hanya yang mau menerimanya yang akan bisa membeli atau menjual. Mereka yang menolak akan dikejar-kejar dan dianiaya. Adapun mereka yang menerima, dipastikan akan berakhir di neraka.
- Segera akan terjadi peperangan besar, di seluruh dunia, lebih lagi di Timur Tengah.
-Kelaparan, bencana alam, wabah penyakit menular
-Seruan pertobatan dan hidup kudus
-Bahwa Tuhan hanya mengangkat mereka yang hidup kudus
-Dan lain sebagainya.
Ketika anda membaca salah satu atau beberapa artikel itu, apa yang anda rasakan? Kebanyakan ialah perasaan teror. Kita ketakutan. Dan kita mencoba mengikuti semua pesan-pesan penulis itu untuk bertobat dan konsentrasi penuh hidup kudus. Sebentar-sebentar kita bertobat di hadapan Tuhan, meminta dengan sangat supaya Ia jangan meninggalkan kita. Batin kita gemetar ketakutan. Kita menjadi sibuk untuk diri kita sendiri. Tak ada lagi gairah sukacita untuk mengabarkan Injil pada orang lain --karena batin kita sendiri sibuk dalam rintihan: O Tuhan, tolong aku, mampukan aku untuk layak terangkat..o Tuhan Yesus...-- tak ada waktu lagi untuk merenungkan kasih seperti "orang Samaria yang baik hati". Saat kita bicara tentang Tuhan pada orang lain, yang kita transferkan pun teror rohani yang sama, yang keluar dari roh kita yang "menggigil" .
Tetapi saya kembali merenungkan semua "hasil" itu dan merasakan ada yang salah. Ada yang hilang disini: damai sejahtera, senyuman sukacita, iman akan kepastian keselamatan. Mengapa seperti ini hasilnya...?
Apakah saya berpikir bahwa semua berita itu salah? Tentang micropchip, tentang antikristus yang akan menganiaya, tentang perang dunia yang di ambang pintu, tentang bencana-bencana di bumi, tentang agenda HAARP, illuminati, tentang fenomena gereja setan, tentang gelombang homoseksual di dunia, tentang panggilan pertobatan, tentang kehendak Tuhan untuk hidup dalam kekudusan, dan semuanya? Tidak. Semua itu benar, semua itu terjadi atau akan terjadi. Tetapi kenapa buahnya seperti itu? Ketakutan? Teror rohani? Iman keselamatan yang tergerus? Sukacita dan damai sejahtera yang lenyap? Gairah pengabaran Injil yang menguap? Kasih yang berganti "fokus pada diri sendiri"?
Tetapi Tuhan mengingatkan saya akan ayat berikut:
Yohanes 14 : 27.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kalau begitu, apa yang salah dari tulisan-tulisan itu? Atau mungkin tepatnya, apa yang kurang? Dan mata saya dibukakan. Apa yang keliru adalah SUDUT ANDA MEMANDANG, atau FOKUS PANDANGAN ANDA.
Ingatlah akan Petrus, yang sempat berjalan di atas air dengan penuh semangat dan gairah, lalu akhirnya tenggelam oleh ketakutan. Kapan ia bisa berjalan di atas air penuh gairah? Ketika matanya ia fokuskan kepada Yesus Kristus. Kapan ia tenggelam? Ketika panca inderanya ia fokuskan pada kengerian gelombang laut yang datang.
Lihat, saya kuatir bahwa iman kita bisa-bisa malah tenggelam, berganti oleh ketakutan -takut tertinggal, takut tidak selamat- apa bila kita terus menerus berfokus pada kengerian akhir zaman itu.
Padahal seharusnya, seturut pesan Injil, berita kedatangan Tuhan yang kedua kalinya adalah BERITA PENGHIBURAN.
I Tesalonika 4:
16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
17. sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
18. Karena itu HIBURKANLAH seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
17. sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
18. Karena itu HIBURKANLAH seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Tetapi bagaimana anda bisa terhibur jika yang anda pikirkan hanyalah "kengerian"? Bukankah justru anda akan diam-diam malah berharap: ah, semoga semua itu masih lama...
Karena itu saudara-saudari, meski saya tidak berkata bahwa semua berita kengerian itu tidak benar, tetapi saya mengajak saudara untuk mulai memalingkan wajah anda kepada Dia, Yesus Kristus, sumber penghiburan kita. Pikirkanlah akhir zaman dari sisi Yesus, bukan dari sisi ancaman antikristus.
Maksud saya, mulai hari ini, renungkanlah akhir zaman itu dari sisi HATI Tuhan kepadamu.
Dengarlah. Kamu ini milik Yesus. Dia sangat mengasihimu. Dia tidak ingin kehilanganmu. Dia sangat mencintaimu. Dia terus menerus memikirkanmu. Dia merindukanmu siang dan malam. Dia ingin segera bisa membawamu ke rumah Bapa-Nya. Dia setia dan Dia merindu kepadamu. Dia ingin segera berkumpul denganmu dalam pertemuan yang penuh sukacita dan sorak sorai bahagia. Dia tak sabar merasakan kebahagiaan itu: bertemu denganmu muka dengan muka. Dan, untuk semua rindu-Nya itu, Dia akan segera datang menjemputmu, meluputkanmu dari amukan badai.
Dengarlah. Kamu ini milik Yesus. Dia sangat mengasihimu. Dia tidak ingin kehilanganmu. Dia sangat mencintaimu. Dia terus menerus memikirkanmu. Dia merindukanmu siang dan malam. Dia ingin segera bisa membawamu ke rumah Bapa-Nya. Dia setia dan Dia merindu kepadamu. Dia ingin segera berkumpul denganmu dalam pertemuan yang penuh sukacita dan sorak sorai bahagia. Dia tak sabar merasakan kebahagiaan itu: bertemu denganmu muka dengan muka. Dan, untuk semua rindu-Nya itu, Dia akan segera datang menjemputmu, meluputkanmu dari amukan badai.
Maranatha. Datanglah Tuhan Yesus. Jemputlah kami. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar