Mari Kita Belajar "Kebenaran"
APAKAH ROH KUDUS ADALAH SUATU SOSOK PRIBADI?
Jawabannya: Bukan!! Mengapa bukan?......Mari kita pelajari
APA ROH KUDUS ITU?
Kalau kita membandingkan ayat-ayat di Alkitab mengenai roh kudus, maka terlihat bahwa orang-orang dapat ”dipenuhi”; mereka dapat ’dibaptis’; dan dapat ’diurapi’ dengannya. (Luk. 1:41; Mat. 3:11; Kis. 10:38) Maka tidak satu pun dari pernyataan-pernyataan itu akan cocok jika seandainya "roh kudus" adalah suatu sosok pribadi.
Pikirkanlah apa yang terjadi pada hari Pentakosta, ketika orang banyak berkumpul tiba-tiba tampak lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap diatas kepala masing-masing, maka mereka dipenuhi oleh Roh kudus. Jika Roh kudus adalah sosok pribadi, bagaimana sosok dari pribadi roh kudus bisa terpecah-pecah seperti nyala api? Dan bagaimana mereka semua bisa "dipenuhi"? Apakah se-seorang dapat dipenuhi oleh sosok pribadi?, dibaptis oleh sosok pribadi? Apakah se-seorang juga dapat diurapi dengan sosok pribadi? Tentu sangat ganjil jika Roh kudus adalah sosok pribadi. (Kis 2:2,3)
Yesus juga menyebut roh kudus sebagai ”penolong” (bhs. Yunani, pa·ra′kle·tos), dan mengatakan bahwa penolong ini akan ’mengajar’, ”memberikan kesaksian”, ”berbicara”, dan ’mendengar’. (Yoh. 14:16, 17, 26; 15:26; 16:13)
Apakah karena Roh Kudus dikatakan sebagai "penolong" akan "mengajar", "memberikan kesaksian", "berbicara", dan "mendengar" lalu kita dengan gampangnya membuat kesimpulan bahwa Roh kudus adalah sosok pribadi?.
Dalam Alkitab ada banyak hal-hal (kata) yang dipersonifikasikan. Misalnya, di Amsal 1:20 berkata: Hikmat dikatakan berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan. Ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok ia berseru-seru dan didepan pintu gerbang Ia (hikmat) mengucapkan kata-katanya. Apakah karena "Hikmat" dikatakan dapat berseru-seru nyaring, dapat berbicara, berkata-kata dlsb, juga dapat dikatakan sebagai sosok pribadi? Tentu tidak bukan?
Sama kejadiannya seperti kita mengatakan: "Buka gordengnya biar "sinar matahari masuk". Tentu saudara pasti setuju bahwa "sinar matahari" bukanlah sosok pribadi hanya karena dikatakan dapat "masuk"
Maka demikian juga dengan Roh kudus, walau dikatakan sebagai "penolong","mengajar", "berbicara" dan "mendengar" Tidak dapat langsung di simpulkan sebagai sosok pribadi. Mengingat karena ayat-ayat lain yang berbicara mengenai Roh kudus juga mengatakan: orang-orang dapat "dipenuhi" dapat "dibaptis" dan dapat "diurapi dengan nya,
Maka demikian juga dengan Roh kudus, walau dikatakan sebagai "penolong","mengajar", "berbicara" dan "mendengar" Tidak dapat langsung di simpulkan sebagai sosok pribadi. Mengingat karena ayat-ayat lain yang berbicara mengenai Roh kudus juga mengatakan: orang-orang dapat "dipenuhi" dapat "dibaptis" dan dapat "diurapi dengan nya,
Pertimbangkanlah:
1. jika Roh kudus adalah pribadi, mengapa Roh kudus tidak mempunyai nama pribadi? Sedangkan Allah punya nama pribadi begitu juga dengan Yesus dan semua malaikat-malaikat.
1. jika Roh kudus adalah pribadi, mengapa Roh kudus tidak mempunyai nama pribadi? Sedangkan Allah punya nama pribadi begitu juga dengan Yesus dan semua malaikat-malaikat.
2 .Ketika berbicara tentang akhir sistem ini Yesus mengatakan:"Tetapi tentang hari dan saat itu, tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri".Jika Roh kudus adalah sosok pribadi, mengapa Ia tidak disebutkan? (Mat 24:36)
3 .Sebelum Stefanus di rajam batu, Alkitab mengatakan: Tetapi Stefanus, 'yang penuh' dengan Roh kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri disebelah kanan Allah.(Kis: 7:55) Bukankah jika Roh kudus adalah suatu sosok pribadi, seharusnya Ia terlihat ada disebelah kiri Allah?
Jadi, identitas yang benar dari roh kudus harus selaras dengan semua ayat-ayat yang menyebut tentang roh itu. Dengan mempertimbangkan hal ini, maka sangat masuk akal untuk menyimpulkan bahwa roh kudus adalah tenaga aktif Allah atau suatu kuasa dari Allah. Roh kudus bukan suatu sosok pribadi melainkan tenaga (kuasa) yang kuat yang keluar dari Allah Yahweh sendiri untuk mencapai segala maksud dan tujuanNya.—Mz. 104:30; 2 Ptr. 1:21; Kis. 4:31.
0 komentar:
Posting Komentar